"Dia udah bener-bener gila, gue mau ngelacak nomornya," ucap Daniel di sela-sela makannya.
Kini pemuda itu dan Sejeong tengah berada di kantin bersama dengan anak-anak kelas 11-A lainnya. Ya, mereka jadi memberikan PJ untuk anak-anak sekelas supaya si peneror bener-bener yakin bahwa Sejeong dan Daniel benar-benar berpacaran.
Namun keduanya memilih untuk menempati tempat duduk paling pojok dan agak menjauh dari anak-anak sekelas dengan dalih ingin berduaan saja. Padahal niat mereka ingin membicarakan mengenai peneror itu.
"Tapi lo ngerasa aneh nggak sih, El??" tanya Sejeong.
"Aneh apa?"
"Kenapa dia bisa tau secepat itu? Kan kita baru ngumuminnya di kelas doang? Lo mikir nggak kalau misal peneror itu dari kelas kita sendiri?" ucap Sejeong mengeluarkan semua yang ada di pikirannya.
"Gue juga ga tau. Kalau emang anak-anak sekelas pelakunya, siapa yang ada di pikiran lo?" tanya Daniel.
"Gatau, gue nggak mau suudzon..," jelas Sejeong.
"Yang jelas sih gue udah pernah bilang. Dia seakan-akan tau apa aja yang lo - sekarang jadi kita- lakuin... Semacam mata-mata mungkin, yang penting kita tetep antisipasi sama waspada aja, sih. Semoga gak ketahuan... Atau biar situasi tambah aman, kita pacaran beneran aja" jelas Daniel dengan suara lirih.
"Ogah! Najis!" sergah Sejeong.
"Hem, B aja sih, gak usah nyolot. Oh ya, gue ada kenalan orang yang bisa ngelacak nomor, ntar lo ada acara ngga?" tawar Daniel.
"Beneran? Nggak, ngga ada acara kok.. lo mau kan anterin gue ke dia?"
"Ya kalau gue ngga mau nganterin, ngapain gue nanya lo ada acara apa engga sih..." sewot Daniel.
"Yee, biasa aja kali Bang, gak usah sewot.." ucap Sejeong sembari meringis.
Daniel merangsek maju dan mengusap ujung bibir Sejeong pelan, "lo juga biasa aja makannya, sampe belepotan gitu.." cibir Daniel.
Sejeong masih diam dan menatap Daniel membuat pemuda yang ditatapnya terkekeh pelan, "baper ya lo?" tanya Daniel.
"Anyink, amit-amit gue baper sama lo" sewot Sejeong yang segera tersadar dari ke-bengong-annya.
"Yha itu tadi sampe terdiam terpaku seperti batu setelah gue usap bibir lo.." goda Daniel.
"Itu karna kaget, ogeb!!" sergah Sejeong.
"Ah, baru itu tangan gue yang nyentuh bibir lo ya. Coba kalau bibir gue yang nyentuh" celetuk Daniel yang serta merta membuat Sejeong melayangakan beberapa pukulan dan cubitan kecil ke arah pemuda itu.
"Woi, kita tau kalau kalian baru aja jadian, tapi inget tempat. Ini kantin, omong-omong.." tegur Seongwoo yang membuat Sejeong tersadar dan gadis itu segera memundurkan tubuhnya lalu mendudukkan dirinya kembali ke kursinya.
"Sialan.." desis Sejeong.
"Hush, ketua kelas apalagi cewek kayak kamu gaboleh omong kasar" tegur Daniel.
"Bodo amat, El, BODO! Ga peduli gue," kesal Sejeong.
Yha, mulai sekarang aku mutusin kalau update pendek-pendek aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
FanfictionI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...