Sowon kini sedang menulis tugas yang diberikan Miss Tiffany di papan tulis.
Suasana kelas riuh rendah, ada yang melihat drama di laptop, ada yang bermain catur, ada juga yang berbincang bersama. Bahkan di kursi belakang kebanyakan lelaki sedang memainkan uno bersama, tak jarang mereka berteriak kegirangan.
Setelah menuliskan tugasnya, Sowon segera duduk di kursinya dan bertepatan dengan itu terdengar bel panggilan ketua kelas. Sejeong yang tadinya hanya tiduran pun bergegas bangkit dan berjalan keluar kelas, meninggalkan kelas yang sedang ramai-ramainya.
Tak berapa lama kemudian, Sejeong masuk dan berdiri di depan kelas. Anak-anak kelas 11-A pun langsung diam, menanti pengumuman yang dibawa Sejeong.
"Pengumuman, mulai besok hingga dua minggu kedepan sekolah akan diliburkan mengacu pada libur hari raya" ujar Sejeong singkat, namun itu membawa efek yang besar. Keadaan kelas malah semakin kacau membuat Sejeong mendesah kesal.
Dia mengambil penggaris kayu di dekat papan tulis lalu memukulkannya kuat-kuat di meja guru sehingga menimbulkan suara yang cukup keras.
"Nah, kalau gini kan diem. Mending kerjain aja tuh tugas dari Miss Tiffany, jangan rame mulu. Kelas lain masih pelajaran, ntar kalian malah ganggu. Trus yang kena marah gue.." sungut Sejeong lalu duduk di kursinya. Ajaibnya, seluruh anak kelas 11-A pun langsung menaati kata-kata Sejeong.
Mereka mengeluarkan buku kimia lalu mengerjakan tugas dari Miss Tiffany. Walau ada yang berkelompok dan berbincang sembari mengerjakan, namun kondisi kelas pun tak seramai tadi.
"Anjir, lo bisa nyeremin juga ya?" celetuk Joy ketika Sejeong telah duduk di bangkunya.
"Lah, kayak lo baru kenal dia aja. Galaknya beuh... Lebih serem daripada film horror" ujar Yerin yang membuat Sejeong memutar bola matanya, malas menanggapi.
***
Sejeong mengambil tumpukan kertas tugas kimia dari masing-masing deret meja, hendak mengumpulkannya di meja Miss Tiffany.
"Butuh bantuan, Jeong?" taya Jonghyun.
"Ga usah, ini ringan. Lagian gue mau ketemu Pak Henry dulu, mau bicarain soal festival sekolah. Lo urus aja tuh anak-anak, jangan sampai ramai aja deh pokoknya.." ujar Sejeong yang ditanggapi anggukan oleh Jonghyun, sang wakil ketua kelas.
"Anjir, omongnya anak-anak. Berarti Sejeong Ibu kita, Jonghyun Bapak kita, guyss..." celetuk Seongwoo yang mengundang cieee dari teman-teman sekelas.
Sejeong tak ambil pusing, dia memilih untuk bergegas keluar kelas. Ia berjalan sembari bersenandung lirih, matanya sempat menangkap kegiatan kelas 11-B yang sedang melukis di bagian taman sekolah.
Sejeong mengangkat bahu, masa bodoh, sampai seseorang tiba-tiba menabraknya sehingga kertas-kertas yang ia bawa pun berhamburan.
"Eh, maaf Kak. Gak sengaja" ujar orang itu. Sejeong menatap badge yang terpasang di seragam orang itu. 10-A, adik kelas.
"Maaf, Kak. Ngga sengaja.." orang itu menyerahkan tumpukan kertas pada Sejeong.
Sejeong hanya mengangguk singkat lalu meneruskan jalannya hingga dia mendengar seruan dari orang yang ia tabrak.
"Nama gue Eunwoo, kak. Cha Eunwoo dari 10-A!!!"
Sejeong menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan ulah adik kelasnya itu. Ia tak menoleh sedikitpun dan terus berjalan.
Hingga akhirnya ia sampai di ruang guru. Setelah meletakkan tugas di meja Miss Tiffany, dia mencari Pak Henry namun seulas kekecewaan tergambar di wajahnya ketika mendapati fakta bahwa wali kelasnya itu sedang mengajar di kelas. Ia mengangkat bahu lalu memutuskan untuk kembali ke kelas saja.
***
Sejeong memimpin rapat, membicarakan apa saja yang akan dijual dan ditampilkan saat festival sekolah nanti. Dikarenakan banyak yang mengantuk dan tidak fokus, rapat itu dihentikan sebelum mencapai kata sepakat. Karena Sejeong pikir waktu yang tersedia masih lumayan panjang.
"Pulang sama gue, Jeong?" tanya Daniel dengan nada mengejek membuat Sejeong memutar bola matanya.
Dalam hatinya gadis itu merutuki dirinya yang gampang tertidur dimanapun.
"Jeong, ditunggu Joshua di depan.." ujar Yerin dari luar kelas membuat Sejeong berjengit. Ia segera memasukkan buku-bukunya ke tas lalu pergi keluar kelas tanpa menyadari ekspresi wajah pemuda yang ada di dekatnya berubah suntuk.
"Lah, kok lo nunggu gue? Kan udah gue bi-"
"Gue ingin balik bareng lo, ayok.." potong Joshua sembari berjalan mendahului. Sejeong terperangah, namun mau tak mau iya harus mengikuti Joshua berjalan menuju tempat parkir.
Hai, part ini pendek aja ya.
Oh ya mau bilang, kalau waktu liburan itu nggak aku tulisin gimana-gimana di dalam cerita ini.
Jadi, next part itu settingnya langsung pas hari pertama masuk sekolah setelah libur dua minggu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
FanfictionI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...