Sejeong menuruni tangga dengan cepat, ia lalu mendengus kesal ketika melihat Daniel tengah berada di ruang tamu bersama kakaknya.
"Kenapa?" tanya Sejeong singkat setelah ia sampai di depan Daniel.
"Ya elah, Dek. Sans aja napa? Ini Danielnya baik-baik tamu disini, loh.." tegur Myungsoo. Sejeong hanya memutar bola matanya ketika mendengar teguran itu.
"Duduk dulu sini," ujar Daniel sembari menepuk bagian sofa yang ada di samping kirinya.
Sejeong cengo.
Sebenernya yang punya rumah siapa sih?
"Ya elah malah bengong. Duduk dulu sini..." ulang Daniel.
Sejeong mendengus namun akhirnya tetap menuruti perkataan Daniel. Ia duduk lalu menyedekapkan tangannya ke depan dada. Ia menatap Daniel seolah berbicara ada-apa?kalau-gak-penting-gue-balik-ke-kamar..
"Mau ngajak lo keluar.." ujar Daniel singkat.
"Hah?" heran Sejeong.
"Boleh kan, bang?" Daniel mengabaikan rasa heran Sejeong dan beralih menatap Myungsoo di sebelah kanannya.
"Boleh sih, sekalian ajak makan dulu. Dia belum makan dari tadi siang.." ujar Myungsoo sembari mengendikkan dagu pada adik tercantiknya itu.
"Siap, Bang.. Udah sana ganti baju dulu.." ajak Daniel sembari mendorong pelan bahu Sejeong agar segera bangkit.
Tadi nyuruh duduk, sekarang disuruh berdiri, maunya apa sih kudanil satu ini -gerutu Sejeong.
"Ya kan gue belum tentu setuju, nyet!!" bentak Sejeong.
"Dek, language" tegur Myungsoo.
"Iya maaf. Ya abis dia seenaknya sendiri. Mau ngajak keluar? Ogah, gue mager" kesal Sejeong.
"Elo butuh refreshing bentar, Jeong. Janji deh ntar gue yang traktir"
"OK, call!!" sahut Sejeong ketika mendengar kata 'traktir' yang keluar dari mulut Daniel.
"Ck, udah sana ganti baju.." dorong Daniel.
"Pake ini aja kenapa sih?" Sejeong memperhatikan penampilannya yang memakai kaus kebesaran warna putih dan celana training panjang warna hitam.
"Yakin? Gue mau ngajak lo ke mall lhoh... Sebenarnya sih fine-fine aja gue kalau lo pake kayak gitu. Tapi kan y-"
"Iya-iya bawel, gue ganti baju dulu!!" semprot Sejeong lalu segera berlalu dan menaiki tangga untuk menuju kamarnya meninggalkan kedua lelaki yang terkekeh karena ulahnya.
"Ya udah, gue ke kamar dulu! Balikin adek gue dengan utuh, jangan sampe kelewat jam 10 juga. Ayah dan Bunda biasanya pulang jam segitu.." ujar Myungsoo yang dibalas gumaman oleh Daniel. Pemuda yang lebih tua pun mencibir dan akhirnya pergi ke kamarnya.
"Udah" ujar Sejeong membuat Daniel mendongak dan memasukkan ponsel ke dalam saku celana.
"Okay, kuy!" Daniel mendahului Sejeong dan membukakan pintu di samping kemudi untuk Sejeong.
"Cepetan masuk," suruh Daniel.
Sejeong mencibir, "nggak usah sok gentle!"
"Gue emang gentle," ujar Daniel sembari memutari bagian depan mobil, lalu masuk dan duduk di kursi kemudi.
"Mau kemana kita?" tanya Sejeong sesaat setelah Daniel menutup pintu mobilnya.
"Tanya peta aja" jawab Daniel singkat.
"Gue turun ya?!" ancam Sejeong yang bersiap-siap membuka sabuk pengamannya.
Daniel yang melihatnya hanya tertawa kecil, lalu segera menginjak pedal gas yang membuat mobil itu telah melaju kencang meninggalkan area perumahan Sejeong.
"Nah, silahkan keluar," tantang Daniel namun tetap melajukan mobilnya di atas kecepatan rata-rata karena keadaan jalanan yang masih sepi.
Sejeong hanya mendengus dan memilih memainkan ponselnya.
"Cie ngambek, timezone dulu apa makan dulu?" tanya Daniel yang masih menyempatkan untuk mencolek dagu Sejeong.
"Timezone!!" jawab Sejeong.
"Nggak makan dulu? Kata abang, lo belum makan dari siang" ucap Daniel.
"Nggak, lagi nggak mood. Ntar aja mungkin kalau udah selesai main gue bakalan lapar" jelas Sejeong.
"Ck, lo lagi diet ya? Badan udah kurus kerontang juga," celetuk Daniel.
"Ngapain gue diet? Menyiksa diri doang" ungkap Sejeong.
"Terus kok bisa nggak mood buat makan? Lo kan si tukang makan.." ujar Daniel.
"Nggak tahu, kepikiran aja buat festival seni bulan depan, sama yang soal kekunci tadi siang" jawab Sejeong acuh tak acuh.
"Nah, gue pikir ngajak lo keluar adalah jalan yang tepat..." Daniel manggut-manggut.
"Hah?"
"Ya pokoknya malam ini nggak usah pikirin apapun, kita senang-senang aja!!" ungkap Daniel.
"El"
"Ya?"
"Tumben lo ngajak gue keluar? Malem-malem lagi" tanya Sejeong.
"Kan udah gue bilang, secara nggak langsung gue itu udah merasa bersalah gegara kejadian kekunci tadi jadi bikin lo kepikiran terus akhirnya nggak mood makan.." jelas Daniel.
"Cieee, khawatir ya?" goda Sejeong setelah suasana yang sempat sunyi di dalam mobil.
Daniel mendengus, "iyain aja biar cepet!!"
ujarnya.Hmmm, mereka bakalan keluar bareng, bisakah itu disebut kencan, guys??
😏
![](https://img.wattpad.com/cover/112771850-288-k975443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TORPE | Kang Daniel ✔
ספרות חובביםI only use one word to unlock the door to your feelings When i don't have the key, sweet words place second I study you constantly and repeat the study every day I'll show you what I've done Rock my head. •✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓•✓• Torpe (n.) a...