Pt. 1

4.4K 441 15
                                    

Miss Irene memasuki kelas 11-A dengan wajah yang datar.

"Beri salam" ujarnya dengan suara lantang membuat kelas yang tadinya ramai menjadi sunyi dan fokus ke satu arah, meja guru.

"Selamat siang, Miss.." koor anak-anak 11-A kompak.

"Ya, pada kesempatan kali ini ki-"

"Permisi, Miss" ujar seseorang berambut coklat setelah mengetuk pintu kelas. Miss Irene menoleh dan mengangguk, menyuruh orang itu agar masuk.

"Ada apa, Lee Taeyong?" tanya Miss Irene pada ketua osis SMA Nusa Bangsa tersebut. Lee Taeyong tersenyum tipis dan menyerahkan selembar kertas -yang rupanya kertas dispen- pada Miss Irene.

"Surat dispen untuk Kang Daniel?" ujar Miss Irene dengan kening mengkerut, heran. Sedangkan Daniel yang mendengar hal itu hanya mengumpat dalam hati karena ia tahu apabila ia berdiri, celananya bisa saja sobek karena lem yang ia gunakan adalah lem yang sangat kuat.

"Iya Miss, saya dengan dia akan membahas acara festival seni yang akan diselenggarakan 2 bulan kedepan" jelas Taeyong.

"Tapi ini masih jam pelajaran, lalu kenapa hanya kalian yang mendiskusikannya?"

"Heechul ssaem yang meminta agar kami segera mendiskusikannya, dan beliau bilang beliau hanya bisa membantu kami saat ini karena mulai nanti sepulang sekolah beliau akan pergi untuk mengikuti diklat, Miss. Lalu ini kami masih mendiskusikan tentang tema, konsep, serta susunan panitia. Jadi kami masih belum mengikutkan anggota OSIS lain untuk hal ini" ucap Taeyong dengan sopan.

Miss Irene menghela nafas lalu mengalihkan pandangannya pada Daniel yang sibuk mengumpat lirih.

"Kang Daniel, silahkan keluar sekarang" ujar Miss Irene yang membuat Daniel membelalakkan matanya. Kepalanya sempat menoleh pada Sejeong yang kini menatapnya geli dan terkikik kecil.

"Kang Daniel, apa kamu tidak mendengar saya?" ulang Miss Irene dengan nada yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

"A-ah. Iya Miss" ujar Daniel, ia kini pasrah dan bangkit dari tempat duduknya. Lalu terjadilah sesuatu yang ia khawatirkan.

SRAAKKKK!

"Aaaaa!!" itu adalah suara yang memekikkan telinga dari Joy, yang duduk tepat di belakang Daniel.

Wajah Daniel sudah semerah cabe sekarang. Dengan cepat ia duduk dan melingkarkan lengan jaket pada sekitar pinggulnya. Tak lupa ia mengambil baju olahraga dari tas nya dan bergegas keluar kelas tanpa memperhatikan suasana kelas yang kini menatapnya geli dan melewati Miss Irene yang memelototkan mata kepadanya.

Kim Sejeong sialan. Awas saja ya!!

Daniel mengendikkan dagu pada Taeyong agar segera keluar dari kelas. Taeyong yang menyadarinya lalu berpamitan dengan sopan pada Miss Irene dan keluar menyusul Daniel.

***

Ini adalah jam pelajaran olahraga, Daniel yang baru saja selesai mendiskusikan masalah festival seni bersama Taeyong dan Heechul ssaem pun segera menuju ke lapangan indoor. Namun sedetik ia melangkah di lapangan indoor, saat itulah dia merutuki kebodohannya.

"Bhuahahaha, celananya udah ngga sobek lagi, Bang Daniel???" ujar Sejeong dengan nada mengejek dan tersenyum puas. Daniel hanya diam dan menghela nafas pasrah.

"Oi, Daniel" teriak Yongguk dari pinggir lapangan membuat Daniel segera berlari tanpa memperdulikan Sejeong yang berada di depannya dan menghampiri kawan-kawannya.

"Bhuahaha, ngakak gue El. Lo nggak ngerti kan, sesaat setelah lo keluar dari kelas. Wajah guru cantik kita merah banget kaya cabe" ucap Hoshi bersemangat.

"Goblok dipelihara sih, jadinya gitu kan?" timpal Seongwoo.

"Lagian napa sih, lo kok jahil banget sama bos besar?" tanya Jaehwan yang menyebut Sejeong sebagai bos besar.

"Dia keliatan puas banget waktu lo keluar dengan wajah menunduk tadi" ucap Hoshi memanas-manasi.

"Ck, kok lo malah jadi kompor sih, Shi?" ujar Minhyun menggelengkan kepalanya.

"Sabar ya, El. Gue ngerti kok perasaan lo kayak gimana, tapi..." ujar Woozi yang menggantungkan perkatannya.

"Tapi apa Zi?" sergah Seungcheol.

"Tapi sumpah, tadi itu lucu. Gue pingin ngakak aja pas nginget-nginget itu" ujar Woozi yang membuat Daniel mendengus keras-keras.


"Udah ah. Kasian Daniel-nya nih kalian ledekin terus... Oh ya, tadi temen-temen cewek udah sepakat buat main basket karena Mr, Siwon barusan bilang ke Sejeong kalau beliau nggak bisa masuk kelas hari ini. Jadi, gimana kalau kita tanding basket? Cewek cowok campur satu tim, setuju kagak??" ujar Jennie yang kini berdiri di sebelah Seongwoo.

"Call, gue setuju" sahut Daniel keras. Di wajahnya tampak sebuah senyum kecil yang licik. Semua cowok yang melihat senyum kecil di wajah Daniel itu lalu mengangguk kecil.

"Oke, kalau gitu semua setuju ya? Ntar kumpul di tengah lapangan 5 menit lagi" ucap Jennie singkat dan bergegas menghampiri kumpulan anak cewek.

"Kita dukung nih kalau lo mau balas dendam. Asal jangan yang berlebihan" ucap Seungcheol yang kini merangkul bahu tegap Daniel yang membuat Daniel menepis tangan Seungcheol.

"Jijik, Cheol. Udah kayak maho" ucapnya singkat.

"Yeee, dibantuin malah marah. Gak tau diri lo" timpal Hoshi menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bodo amat" sahut Daniel jutek.

"El,"

"Apa??" ucap Daniel frustasi karena teman-temannya yang tak kunjung berhenti meledeknya.

"Lagi PMS ya, bang? Mau gue beliin teh anget di kantin?" ejek Yongguk.

"Heran deh, gue punya temen goblok semua. Ini lagi puasa, Guk. Kantin nggak buka, ege" timpal Seongwoo yang membuat atensi anak-anak cowok line 11-A mengarah padanya.

"Bercanda. Santai aja tatapannya, mas" sambung Seongwoo sembari meringis kecil.

TORPE | Kang Daniel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang