Maaf banget kalau banyak typo xixi belum beres2 lagiiii. Enjoooy
***
"Nggak terasa ya, selesai juga beban kita di SMA." Renata keluar kelas dengan memampangkan wajahnya yang sangat ceria karena ia telah menyelesaikan ujiannya yang berlangsung dalam empat hari.
"Palalo selesai!" Reggy menoyor kepala Rena, "kita masih harus ikut ujian SBMPTN, SMMPTN terus-"
Belum sempat melanjutkan percakapannya, Rena sudah memotong ucapan Reggy "Sut, diem, jangan bikin gue tambah pusing. Lagian juga kalau kuliah ya tinggal kuliah. Bareng ya bareng, enggak ya enggak."
"Yah, gue nggak bisa bareng-bareng sama lo lagi dong." Sementara Reggy sahabatnya, ia malah mengerucutkan bibir nya di hadapan Renata.
Gemas dengan tingkah sahabatnya itu, Renata mencubit lengannya dengan sepenuh tenaga. Dan membuat Reggy berteriak. "Aw-Ren sakit tau ih!" Ia memukul dengan pelan jari-jari Renata yang sedang mencubitnya.
"Lagian lo lebay sih! Kita 'kan satu komplek, tetangga, ya pasti masih bisa ketemu terus, lah," ucap Rena geram.
"Ayok ih, buruan anterin gue ke toko buku!" Rena menarik kencang pergelangan tangan Reggy membuatnya tersandung batu dan jatuh di tengah-tengah lapangan. Sepasang mata yang melihat mereka berdua tertawa karena Reggy yang tiba-tiba jatuh karena ulah sahabatnya itu. Rena pun spontan tertawa terbahak-bahak. "HAHAH--"
Reggy memelototi Rena yang sedang menertawainya. "Ren, lo ah, malu-malu in gue tau nggak!" Reggy menepuk bagian bokongnya yang kotor kena aspal jalanan dan lanjut menyusul Rena yang sudah jalan duluan ke arah parkiran.
"Lagian lo tuh kalo gue tarik liat-liat jalan juga kali," ucap Rena sambil mengenakan helm yang diberikan oleh Reggy.
Reggy mulai menyalakan mesin motornya dan memakai helm full face merah miliknya. "Eh curut, cepet naik ke atas motor gue, atau gue tinggal lo di sini." Tanpa ba-bi-bu Rena langsung duduk di atas jok motor antik milik Reggy dan mereka berdua meluncur ke toko buku yang Rena ingin kunjungi.
Rena dan Reggy, mereka sudah hampir empat tahun bersahabat. Sejak kelas tiga SMP. Saat menginjakkan kaki di SMA, mereka selalu satu kelas dari awal masuk sampai kelas tiga SMA. Mungkin Tuhan tahu siapa yang akan menjaga Rena nantinya. Yaitu Reggy.
Mereka kemana-mana selalu berdua. Berangkat sekolah berdua, pulang sekolah berdua, main berdua, mengerjakan pekerjaan rumah berdua, dan semuanya mereka lakukan berdua. Entah kenapa, Rena sangat nyaman bersahabat dengan Reggy, dibanding dengan teman-teman cewek nya. Menurutnya, saat ia sedang bermain dengan teman ceweknya, yang dilakukan hanya ghibah-in orang atau bergosip. Terkadang diantara mereka pun ada yang mengomongi dibelakang satu sama lain. Itu yang membuat Rena tidak betah sahabatan dengan cewek-cewek.
Tetapi, semenjak ia kenal dengan Reggy, semua beda. Hanya Reggy yang menerima nya sebagai teman yang amat tulus. Reggy selalu mendengarkan curhatan Rena yang menurut Rena tidak penting sama sekali. Rena selalu melampiaskan amarahnya kepada Reggy, dan Reggy hanya menanggapinya dengan tertawa karena ia tau, Rena adalah cewek moody-an yang emosi nya selalu berubah-ubah. Ia pun tempramen. Jadi, bisa dibilang kalau Rena sangat gampang marah pada siapapun yang mengganggunya. Hanya pada Reggy dan ibunya yang tidak pernah membuatnya marah sekalipun.
Reggy memberhentikan motornya di parkiran salah satu mall di Jakarta. Rena turun dari motornya, membuka helmnya dan ia memberikan helmnya kepada Reggy.
"Ngapain sih, Ren ke sini?" Tanya Reggy bingung, tak biasanya Rena ingin pergi ke toko buku. Bukan tipe Rena sama sekali. Rena yang biasanya menggabiskan waktunya di coffee shop ataupun tongkrongannya seraya merokok dan sekarang ia ingin pergi ke toko buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Razarena | ✔
Romance[SELESAI] Tidak semua yang terlihat baik itu baik. Dan belum tentu yang terlihat buruk itu buruk. Ps: tidak akan direvisi. ✔post: 13 July 2017 ✔finish: 27 Mei 2018