3. RENCANA

2.8K 133 37
                                    

08.00

Matahari sudah menampakkan dirinya sejak tadi, tapi tetap saja Rena belum membuka kedua matanya. Posisinya sekarang masih sama dengan semalam. Di ranjang dengan menggunakan piyama kesukaannya. Tidur dengan memeluk guling kesukaannya yang katanya kalau tidak ada guling ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

"Astaga, Rena!" Suara nyaring maminya membuat ia menggeliat di ranjangnya.

"Sudah jam berapa ini? Perawan masa masih tidur jam segini? Bangun nggak!" Mami nya memukul badan Rena dengan guling yang biasa ia peluk.

"Mi, ah, balikin dong gulingnya," ucapnya malas-malasan. Nyawanya mungkin belum kumpul sepenuhnya.

"Bangun! Mami mau dinas ke Malang." Setelah mami nya mengucapkan ingin pergi ke Malang, ia langsung saja bangun dengan kondisi mata nya masih tertutup rapat.

"Ikut."

Dijewerlah kuping rena membuat ia mengerang kesakitan, "mi, sakit ih—"

"Kamu giliran mami bilang mau pergi langsung bangun. Kamu pergi sendiri aja sama Reggy, tapi jangan jauh-jauh, jangan macam-macam sama anak orang!"

"Ye, mami, emang muka Rena ada tampang jahat apa?" Rena bangkit berdiri di depan kaca rias nya dan menguncir rambut nya yang panjang menjadi seperti buntut kuda.

"Mami nggak bilang gitu ya, kamu makan di bawah trus mandi, mami mau jalan dulu ya."

"Hm."

"Bau, sikat gigi sana, nanti nggak ada cowo yang mau sama kamu!" Setelah meledek anak perempuannya itu, maminya langsung pergi meninggalkannya sendirian dikamar.

"MAMII!!" Bisa saja karena teriakannya membuat rumahnya akan berguncang.

Sekarang ia bingung apa yang harus ia lakukan. Kalau bukan tidur, makan, mandi dan terus saja arus nya seperti itu. Entah mata nya yang buram atau tidak, terlihat seperti ada orang yang sedang memanjat balkon kamar nya. Dengan sigap, ia mengambil gagang sapu dan berjalan mengendap-ngendap ke balkon kamarnya.

Dan ... buk!

"Pergi nggak, lo! Maling ya! Pergi sana hus-hus. Maling-maling tolong ada maling!" Ia memukuli orang tersebut dengan gagang sapu sambil berteriak minta tolong kepada siapapun yang mendengarnya.

"Aduh—sakit, woi sadar dong, ini gue, Reggy."

Rena mengucek kedua matanya dan ternyata benar bahwa itu adalah Reggy. Rena langsung mencubit lengan Reggy dengan keras. "Lo tuh ihhh!! Bikin gue panik tau nggak?"

"Enggak," jawab Reggy cuek, dan jawaban itu membuatnya tambah dicubiti oleh Rena.

"Sakit Ren—ih, kebiasaan banget sih." Reggy memegangi lengannya yang barusan di cubiti oleh Rena. Tanpa meminta izin, ia menyelonong masuk ke dalam kamar Rena.

"Woi! Lo ngapain sih ke kamar gue?!" Rena mengikuti Reggy yang sedang masuk ke dalam kamar miliknya.

"Elah masih aja canggung, gue mau numpang tidur doang, bunda abis marahin gue gara-gara gue baru bangun makanya gue kabur ke sini."

Razarena | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang