21.00
"Reggy, ih pelan-pelan jalannya." Rena merengek karena Reggy yang terlalu cepat jalannya, sementara Rena sedang ribet membawa koper dan tas selempangnya.
Mereka baru saja sampai di stasiun gambir pukul sembilan malam. Sementara keberangkatan mereka pukul setengah sepuluh malam. Tinggal setengah jam lagi waktu mereka agar tidak tertinggal kereta yang akan membawa mereka pergi ke Jogja.
"Lo, sih, sini koper nya gue bawain." Reggy mengambil alih koper Rena yang lumayan berat. Entah apa isinya Reggy pun tidak tau. Padahal mereka hanya pergi tiga hari saja.
"Berat banget sih koper, lo. Lo bawa seisi rumah?" Keluh Reggy saat ia sedang menaikkan koper Rena ke atas tempat tas di letakkan.
"Ye siake, sok tau banget sih!" Ucap Rena sambil memainkan ponselnya. Sudah seperti tuan puteri saja dan Reggy bagaikan pembantu yang membawakan semua perlengkapan sang tuan puteri.
Reggy menghela napasnya saat sudah tiba di dalam kereta dan sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Rena menyerobot Reggy yang ingin duduk dekar jendela kereta. Lagi-lagi Reggy harus mengalah kepada sahabatnya itu.
"Lagian ya, yang namanya cewe itu ribet, harus bawa ini lah itu lah. Emang lo, gak pedulian."
Reggy ingin sekali menjewer kupingnya, bisa-bisa ia akan dibalas oleh cubitan maut Rena. "Berisik!" Reggy pun menyumpal kupingnya dengan earphone. Saat ingin mencubit hidungnya yang pesek itu, ternyata Rena sudah memejamkan matanya terlebih dahulu. Kepala nya disenderkan di jendela kereta sehingga posisinya menjadi mendongak ke atas. Tidak tega dengan cara tidur Rena yang sembarangan, Reggy membenarkan posisi kepala Rena menjadi bersandar ke bahu Reggy. Diambilah selimut yang disediakan oleh pihak kereta dan dipakaikan ke seluruh badan Rena yang cukup tinggi. Lalu mereka berdua terlelap.
***
Rena mengerang kecil. Perutnya sedang konser, itulah alasan mengapa Rena bangun di tengah malam.
"Reg, laper. Udah nyampe belum?" Ia mengucek kedua matanya.
Reggy menghela napasnya, "belum lah, sekarang aja baru jam tiga pagi. Sebentar lagi."
"Eh, gue laper nih." Rena menggucang-guncangkan lengan Reggy yang sedang membaca novel favoritenya yang ber-genre fantasi.
"Mau makan apa?"
"Nasi."
"Mana ada nasi."
"Ada, beli ke gerbong belakang."
"Beli sendiri ah, gue males." Reggy melanjutkan membuka novel nya tapi novel tersebut direbut oleh Rena.
"Ren--"
"Beli dulu, baru gue kasih." Rena menaruh novel nya di belakang tubuhnya agar Reggy tidak bisa mengambil novel tersebut.
Dengan terpaksa Reggy bangkit dari kursinya, tapi ia merasakan ada yang berat di pundak belakangnya. Tubuh Rena sudah menemplok di pundak belakangnya.
"Lo ngapain sih? Ada ada aja, berat tau."
"Gue kan mau milih makanan nya, ayo jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Razarena | ✔
Romance[SELESAI] Tidak semua yang terlihat baik itu baik. Dan belum tentu yang terlihat buruk itu buruk. Ps: tidak akan direvisi. ✔post: 13 July 2017 ✔finish: 27 Mei 2018