Razarena | ✔

2. ULANG TAHUN MAMI

"Reggy pegangin bangkunya, gue mau naik ke atas, mau masang tulisannya," ucap Rena sambil berusaha dengan pelan menaiki bangku. "Aaaa-"

Dengan sigap Reggy menangkap tubuh Rena yang kurus itu, ala bridal style. "Lo tuh, sabar dikit kenapa, kalo tadi gue nggak nangkep, gatau deh gimana kabar lo sekarang."

Rena melototi dan mencubit lengan Reggy, "ih, lo mah jahat!"

Dahi Reggy pun mengernyit, "kok gue, sih? Masih untung lo gue tangkep, bukannya makasih malah nyubit!" Reggy pergi dan menghiraukan kicauan Rena, yang menurutnya bisa membuat gendang telinga nya pecah.

"Ih, ngambek." Rena berusaha merayu Reggy supaya ia tidak ngambek dengannya, bisa-bisa kalau Reggy ngambek, Rena tidak tau akan cerita dengan siapa.

"Egy tayang, maafin Rena ya?" Rena mengucapkannya seperti anak kecil yang cadel dan menurut Reggy itu sok imut. Rena mencubiti pipi Reggy dengan pelan tetapi menurut Reggy itu kencang.

"Ren, apa sih, sakit tahu!" Reggy melepaskan kedua tangan Rena yang sedang mencubiti pipi Reggy.

"Ih, ini 'kan pelan, Gy." ia tetap saja mencubiti pipi Reggy yang sama sekali tidak tembam.

"Ren udah ah, sakit!"

"Gak mau, maapin Lena dulu tapinya." Rena tidak mau melepaskan cubitannya sebelum Reggy memaafkannya.

"Hooh."

Rena menyipitkan mata nya. Ia bingung apa yang dikatakan oleh Reggy barusan, "hooh apa?"

"Iya, gue maafin."

Rena cemberut, "bilang nya baik baik dong."

Reggy menghela nafasnya, mau tak mau ia harus menuruti permintaan sahabat nya itu. "Rena sayang, Reggy maafin kok," ucapnya sambil tersenyum sedikit terpaksa.

"Gamau, itu terpaksa. Jangan terpaksa dong." Rena membuang muka dan pura-pura acuh terhadap Reggy.

"Rena sayang, Egy maafin Rena kok, tadi Egy bercanda doang," ucap Reggy sambil menciun kening sahabat nya itu. Rena pun tersenyum gembira.

Tak terasa sekarang sudah pukul lima sore. Sementara, mami nya pulang kerja jam tujuh malam. Masih ada sisa dua jam lagi untuk mempersiapkan semuanya. Karena Rena anak tunggal, jadi ia mengajak Reggy memberikan kejutan untuk maminya.

Mami dan papi nya Rena sudah bercerai sejak ia berumur lima tahun. Saat ia tidak tau apa-apa. Memang, awalnya Rena tidak terima dengan semuanya, tapi mami nya selalu memotivasinya bahwa anak brokenhome tak semuanya akan hancur, tetapi tetap akan bahagia.

***

"Mi, papi kemana mi? Papi kok gak mau ngumpul sama kita lagi mi?"

Rena menangis di kamar mami nya. Sudah dua bulan, papi nya tidak kembali ke rumah. Mami nya selalu bilang kalau papi nya itu sedang bekerja di luar negeri. Tapi, papi nya tidak pernah menghubunginya maupun menghubungi maminya. Walaupun ia masih berumur lima tahun, tetapi ia sudah tau apa yang dilakukan mami dan papinya. Contohnya saat mami dan papi nya bertengkar, Rena berusaha memisahkan mereka tetapi Rena malah dibentak oleh papinya, sontak mami Rena semakin dilanda emosi. Tak segan-segan ia membentak papi nya didepan Rena.

"Kamu tuh mas, udah tau anak kita masih kecil. Jangan dilibatkan sama pertengkaran kita!"

"Kamu yang bego! Malam-malam bukannya menjamu suaminya pulang kerja malah ngajak berantem. Di depan anak kita lagi!"

Mami tetap menggendong dan memeluk Rena, "kamu ya! Saya tidak mengerti lagi dengan kamu!" Mami meninggalkan papi nya sendirian di ruang tamu dan membawa Rena ke kamarnya.