Seandainya #75

4.4K 570 25
                                    

Kak Sei,

Seandainya Randy ketemu Tokiya, lalu mereka memuji om Luca, bagaimana tanggapan Ryou dan Kenzo?

====================


"Randere, setiap kali jumpa bareng sama Senior, Lu pasti mepet-mepet Om Luca mulu, kenapa sih?" tanya Kenzo

"Nggak tau kenapa tapi gue merasa aman aja. Dibanding mepet ke Lo.. bikin merinding," jawab Randy.

Kenzo dan Randy membawa nampan pesanan mereka dan duduk di salah satu meja yang kosong.

"Banchou-san benar-benar keren sekali! Kemarin Kitazawa-san memberi tahuku semua penghargaan yang didapat Banchou-san!" Tokiya begitu semangat bercerita, sebaliknya Ryou menghela napas.

"Senpai... kalau membicarakan Luca-nii terus menerus, lama-lama aku bisa cemburu.."

"Hah? Kenapa kau harus cemburu? Aku tidak punya perasaan apa-apa pada Banchou-san kecuali rasa kagum karena dia benar-benar hebat dalam segala hal! Kelak aku juga ingin jadi seperti Banchou-san."

"Pokoknya kalo ama Om Luca itu gak khawatir apa-apa, orangnya juga diem, gak banyak tingkah, dewasa."

Tokiya menoleh ke arah Randy yang duduk di samping mejanya begitu juga dengan Randy yang menoleh ke arah Tokiya yang duduk di samping mejanya.

"Hei! Kau juga sependapat kalau Banchou-san benar-benar hebat ya!" ujar Tokiya, Randy menganggukkan kepala. "Sependapat banget! Eh ya, kamu sering ketemu ama Om Luca kan ya? Ceritain dong biasanya Om Luca itu ngapain aja sehari-hari."

Randy mengangkat nampannya dan menghampiri Tokiya.

"Misi dong, duduknya kamu pindah sebelah sana," perintah Randy ke Ryou. Ryou mengangkat nampannya dan pindah duduk semeja dengan Kenzo.

"Setahuku Banchou-san setiap harinya sibuk bekerja."

"Kerjanya apa?"

"Bachou-san adalah bos! Perusahaannya benar-benar besar!"

"Mantap banget. Beda ama anjing Jepang yang kerjanya cuma nontonin kartun gak jelas."

"Aku juga ingin seperti Banchou-san kelak."

Sementara itu Kenzo dan Ryou dalam hati bergumam;

"Belum tau gimana seremnya Om Luca..."

"Mereka tidak tahu seberapa menyeramkan Luca-nii.."

.

.

.

.

Sementara itu di kantor--

"Ha..a..tchii!"

"Hm? Brother kau sedang flu?"

"Harusnya tidak... Reo, ambilkan tisu."

"Ambil saja sendiri, kau punya tangankan?"


S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang