Seandainya #168

3.4K 491 135
                                    

Sei-sama,

Seandainya Theodore bisa diwawancari tentang perasaannya jadi anak adopsi Luca-Nagisa, bagaimana jawaban Theodore?
=============

"Selamat datang, Tuan Fearbright." Seorang pria menyambut Nagisa dan Theodore.

"Selamat siang!" Nagisa menjabat tangan pria itu. "Theo-kun, ayo beri salam!"

"Selamat siang!"

"Selamat siang, Pangeran kecil! Tuan Fearbright, silakan duduk." Pria itu mempersilakan Nagisa dan Theodore untuk duduk.

"Jadi, siapa namamu Pangeran kecil?"

"Namaku, namaku, Theodore Leonard Fearbright! Papa, Papa! Aku sudah bisa menghapal namaku!"

"Ah, pintarnya!"

"Hahaha, akhirnya kau hapal ya?"

"Ya! Aku selalu lupa namaku, dan selalu bertanya pada Papa, Papa Papa, siapa namaku! Tapi Daddy bilang aku harus menghapalkan namaku!"

"Oh ya?"

"Ya! Aku harus menghapalnya, Daddy bilang, jika aku tidak hapal, waktu aku hilang, aku tidak akan dipulangkan ke Papa dan Daddy!"

"Hahaha, kurasa itu benar. Lalu, berapa usiamu Theodore?"

Theodore menatap Nagisa, Nagisa menatap balik Theodore dengan senyuman.

"Papa, aku sudah 5 apa masih 4?" Tanya Theodore seraya menunjukkan ke lima jarinya, lalu empat jarinya.

Nagisa memberi ke lima jarinya.

"Aku sudah lima tahun!"

"Oh, kau sudah besar rupanya!"

"Tidak, aku belum besar! Aku masih kecil!"

"Oh ya?"

"Ya! Aku masih kecil, sekecil ini! Jika aku sudah besar, aku akan sebesar ini!" Jawabnya seraya membuka tangannya lebar sambil menggerakkan kakinya yang tidak sampai berpijak ke lantai.

"Ya, kau benar!"

"Aku tahu aku selalu benar!" Seru Theodore.

"Oh? Kau percaya diri sekali!"

"Aku menirukan Daddy! Daddy selalu bilang aku tahu aku selalu benar! Papa, kenapa Daddy selalu benar?" Tanya Theodore.

"Hahaha. Apakah merepotkan menanggapi semua pertanyaannya?"

"Kadang ya, kadang tidak. Tapi yang merepotkan, Theo-kun selalu meniru kami dan kadang itu membuatku takut, hahaha."

"Papa! Aku kan bertanya duluan! Kok aku tidak diberi jawaban!" Protes Theodore sambil menepuk pipi Nagisa.

"Maaf ya, Theo-kun! Papa lupa! Tadi bertanya apa?"

"Kenapa Daddy selalu benar?"

"Nanti bertanya ke Daddy ya, Papa tidak begitu yakin kenapa. Maaf ya Theo-kun."

"Theodore, aku ingin bertanya. Siapa nama orang tuamu?"

"Daddy-ku namanya Luca Fearbright, Papa-ku namanya..." Theodore melirik ke arah Nagisa lalu ia beranjak dari duduknya dan berlutut di atas sofa, memeluk leher Nagisa dan mencium pipi Nagisa. "Papaku namanya Nagisa Fearbright!"

"Awww, kau manis sekali!"

"Theo-kun memang paling manis!"

"Terima kasih!"

"Apa kau senang punya mereka sebagai orang tuamu?"

Theodore menganggukkan kepalanya. "Ya! Papa dan Daddy sangat baik dan sangat menyayangiku. Aku sangat senang!"

S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang