S.S.S -1-

Seandainya #137

Sei-san,

Seandainya Luca menemani Theodore dan Gilbert menemani Neo pergi ke taman bermain?
===============

"YEESSSSS!!! AMUSEMENT PARK!!!!"

"Dasar bocah, senang berlebihan."

"Old maaaann!! CAN I RIDE THAT?? JET COASTER!!"

"Lakukan sesukamu, aku akan menunggu di sini." Gilbert mengambil kacamatanya dan duduk di bangku taman dekat atraksi yang Neo naiki.

"Uncle!"

Tanpa diduga, seorang anak laki-laki menyapa Gilbert. Gilbert mengalihkan pandangannya ke arah si anak dan terkejut mendapati siapa yang menyapanya.

Gilbert menoleh ke kiri, menoleh ke kanan.

"Uncle, mencari siapa?"

"Daddy-mu. Aku tak ingin tiba-tiba kepalaku ditembak tanpa aba-aba."

"Daddy tidak ikut!"

"Apa?"

"Aku kemari ditemani Papa! Daddy bilang dia tidak bisa ikut."

Gilbert melepaskan kacamatanya, menatap Theodore terkejut.

"Theo-kunnn! Di mana kau??"

"Papa! Aku di sini!"

Nagisa menoleh ke sumber suara, mendapati Theodore sedang berada bersama dengan Gilbert.

"Ah! Gil-sensei! Terima kasih sudah menjaga Theo-kun!"

"Papa!"

"Nagisa, bukankah hari Lucie seharusnya yang datang? Padahal aku sudah bersiap-siap untuk membuatnya marah."

"Lu-chan sedang sibuk, tidak bisa diganggu, hehe."

"Kemarin pun ia tidak ikut hadir... benarkah ia sibuk?"

Sebelum Nagisa menjawab, Neo tiba-tiba muncul.

"OLD MAAANN I'M DONEE!! FINISH!! SO EXCITIN－WHAT THE?!?! NAGISA PAPA!"

"Neo-kun! Senang bertemu denganmu lagi!"

"WAIT!" Neo menoleh ke kiri, menoleh ke kanan. "NO DADDY LUCA TODAY?" tanyanya.

"Lu-chan sedang sibuk, ia tidak ikut."

Mengetahui Luca tidak bersama mereka, Neo tersenyum senang! "GOOD!" ujarnya.

"Nagisa-Papa boleh aku membawa kepala bocah kecil ini pulang?" tanya Neo sambil menjilat bibirnya.

"Eehhh~~ Neo-kun, kepala Theo-kun tidak bisa dipinjam-pinjam. Nanti menakutkan bukan kalau tidak punya kepala!"

Sementara Nagisa dan Neo bercakap-cakap, Gilbert hanya menghela napas.

"Tidak asyik jika Lucie tidak ikut. Lebih baik aku pulang sekarang."