Seandainya #117

3.9K 533 86
                                    

Kak Sei,

Seandainya para Papa tiba-tiba merencanakan liburan, seperti apa para Daddy menghabiskan hari mereka bersama anak-anak?

===============

"Aki, kau mau kemana dengan koper itu?"

"Ah, aku lupa bilang kalau hari ini aku akan pergi berlibur bersama An-Hee-kun dan Nagisa."

"Apa?!"

"Kami sepakat untuk mengambil refreshing dengan berlibur bersama. Jadi Reo, hari ini tolong jaga rumah dan adik-adikku ya. Sampai jumpa!"

"Aki?! Oi! Aki?! Tung---"

.

.

"An-Hee, semua kopermu sudah aku masukkan ke bagasi."

"Ah, terima kasih banyak!"

"Bocah, apa yang sedang kau lakukan?"

"Hm? Aku sedang siap-siap untuk pergi berlibur bersama Aki-hyung dan Nagi-hyung!"

"Kau bilang apa?"

"Aku siap berangkat. Gil, sampai jumpa nanti! Oh ya, sementara aku tidak ada di rumah, tolong temani Neo dan yang lainnya, ya."

"An-Hee! Hei! Bocah, apa maksudmu?!"

.

.

"Aku tidak dengar kau akan pergi liburan..."

"Karena aku tidak bilang Lu-chan! Ini adalah acara khusus Papa muda!"

"........"

"Lu-chan, tolong jaga Theo-kun ya! Sampai jumpa nanti! Aku mencintaimu, Lu-chan!"

"........"

"Ah! Halo? Aki-chan? Ya! Aku akan segera menyusul! Sampai ketemu di bandara ya!"

.

.

Seandainya ~Reo~

"Apa-apaan ini... Aki benar-benar keterlaluan, kenapa ia pergi berlibur bersama mereka saja." Reo menggerutu seraya membawa keranjang pakaian basah untuk dijemur.

"Reo-nii!"

"Ada apa?" Langkahnya terhenti ketika Yuuto memanggil Reo.

"Rina dan Runa bilang mereka sakit perut ini pupup!" lapor Yuuto.

"Tunggu sebentar!" Reo pun meletakkan keranjang cuciannya dan berlari masuk ke kamar dimana si kembar tengah berdiri menahan panggilan alam ke toilet.

"Re-nii... upppuup!"

"Ya! ya! tunggu sebentar!" Reo menggendong Rina dan bergegas menuju ke toilet, menurunkan celana Rina lalu mendudukkannya di closet, "Kalau sudah selesai, berteriak panggil aku ya!" ujar Reo kemudian ia ganti pergi membawa Runa ke toilet di lantai atas. Setelah mendudukan Runa ia pun berpesan, "Kalau kau sudah selesai, berteriak panggil aku."

Reo pun kembali ke bawah untuk menyingkirkan keranjang cuciannya. Baru setengah perjalanan, suara Yuuto yang menangis membuat langkahnya lagi-lagi terhenti,

"Reo-niiii huuuu...uuuuu..!! Arata-nii tidak mau pinjamkan mobil remotnya!!" lapor Yuuto sambil menangis, berlari ke arah Reo. Dibelakang Arata pun ikut berlari menghampiri Reo. "Habisnya Yuu kalau main kasar, nanti mobilku rusak!"

"Haaah... Yuuto, kau punya mobil mainanmu sendiri bukan?"

"Tapi aku main punya Arata-niichan! Kenapa aku tidak boleh pinjam?! Arata-nii pelit! Kalau pelit lubang hidungnya akan mengecil loh!"

S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang