Seandainya #162

3.8K 499 194
                                    

※Konten ini terdapat:
1. Sisi lain Tokoh yang mungkin berbeda / yang sering pembaca bilang 'OOC' tapi sesungguhnya tidak karena manusia punya banyak sisi, sama halnya dengan tokoh dalam dunia ini.
2. Kata-kata vulgar.
※ Bagi pembaca yang tidak menyukai back stage story semacam ini, mohon berhenti sampai di sini supaya tak ada kontaminasi imej tokoh.
※ Bagi pembaca yang bisa menerima back stage story dengan sisi lain mereka, silakan menikmat malam bersama mereka.
※ Bacalah tanpa emosi, atau tanpa terbawa perasaan negatif. Mari jaga dan lestarikan dunia si Alien ini dengan ion positif.
────────────

Bunyi lonceng yang digantung di pojok atas pintu bar terdengar, bersamaan dengan itu masuklah dua orang pria ke dalam bar.

"Oh, akhirnya kalian selesai juga." Gilbert menoleh ke arah kedua pria tersebut. Luca melepaskan mantel hitamnya dan menyerahkan mantel itu pada Master yang menyambutnya. Setelah Luca, Reo pun ganti menyerahkan mantel kulitnya pada sang Master.

Reo mengambil duduknya di sebelah Gilbert dan Luca di sebelah Reo.

"Silakan, Tuan Luca, Tuan Reo." Master meletakkan masing-masing satu handuk hangat di depan Luca dan Reo.

"Master, aku pesan yang seperti biasa." Reo memesan minuman untuk dirinya sendiri lebih dulu lalu menyeka kedua tangannya dengan serbet. "Tuan Luca, bagaimana dengan anda?" tanya Master pada Luca yang tengah menyeka tangannya. "Yang paling rendah alkohol, Master."

Master: Apa karena putra anda?"

Luca: Ya, tapi lebih tepatnya aku sedang berusaha mengurangi alkohol demi kesehatanku.

Master: Apakah anda kurang sehat, Tuan? Sudahkah anda bicara pada Seishuu-sama?

Luca: Bukan masalah yang serius.

Reo: Sudah kubilang menginjak usia 30-an, kau harus berhati-hati pada pola hidupmu.

Gilbert: Hah, itu tidak benar, Lil Bro. Aku yang 36 tahun ini saja masih bugar meski tiap hari aku minum dan merokok.

Luca: Teruskan, aku tidak sabar datang ke pemakamanmu.

Reo: Percuma bicara pada orang macam dirimu, Gilbert.

Gilbert: Yang membuat kau gampang sakit itu adalah pikiran. Pikiranmu, kau tahu? Kau hidup terlalu serius. Semua selalu kau coba selesaikan seorang diri, huh. Biarkan yang bisa bekerja untukmu bekerja! Benar bukan, Ash?

Ash: ...... bertanya padaku hanya akan mendapat jawaban Ya. Aku bukan miliyader seperti kalian.

Luca: Sayangnya aku tak ingin menjadi bodoh sepertimu. Bergantung pada orang lain hanya akan membuat otakmu tumpul.

Reo: Tidakkah kalian pikir lebih baik membicarakan hal yang lain?

Gilbert: Jadi Lil Bro, apa yang ingin kau bicarakan?

Reo: Berhenti memanggilku Lil Bro, aku bukan adikmu!

Gilbert: Tapi itu tidaklah menarik, benarkan Lucie?

Luca: Aku tidak peduli.

Ash: Tuan Rossivekaya, tidakkah malam ini anda terlalu bersemangat menggoda Tuan Reo Fearbright?

Reo: Ash, kau bisa memanggilku Reo, tanpa embel-embel.

Ash: Baiklah, aku mengerti. Bagaimana dengan Tuan Luca Fearbright...?

Luca: Manusia rendahan, ketahuilah posisimu.

Ash: Tuan Fearbright.

Gilbert: Hahaha. Aku tak akan pernah bosan melihat sifat angkuhmu. Fearbright Brothers memang selalu menarik untuk ditonton.

S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang