S.S.S -1-

Seandainya #166

Kak Sei,

Seandainya para tokoh dikejar oleh pembunuh bayaran, bagaimana reaksi mereka?
=============

"Aki Narufumi, aku datang untuk membunuhmu."

"E-Eh..? A-Apa salahku? Kenapa kau ingin membunuhku?"

"Ini adalah perintah."

"...... Maafkan aku, aku masih belum bisa meninggal adik-adikku... mereka masih kecil dan tidak punya siapa-siapa... Tuan Pembunuh, aku mohon ijinkan aku tetap hidup sampai mereka dapat menjaga diri mereka... aku mohon..."

".........kenapa aku rasanya ingin menangis. Aku akan datang lagi jika kau sudah siap. Jaga dirimu ya."

"Terima kasih!"

*

"Reo Fearbright, aku datang untuk membunuhmu."

"Ha? Kau yakin?"

"Aku yakin."

"Tidak, kau pasti salah masuk cerita."

"Ini Random."

"....... Coba ulangi lagi."

"Reo Fearbright, aku datang untuk membunuhmu."

"Polisi!!!"

*

"Nagisa Fearbright, aku datang untuk membunuhmu."

"Eeehh! Tapi aku baru saja memasukkan adonan kue ke dalam oven! Aku masih ingin makan kue dulu!"

"......."

"Ah! Tuan Pembunuh, bagaimana kalau kita minum teh sambil menunggu kuenya matang! Aku punya camilan lainnya!"

"Baiklah."

"Tunggu sebentar ya!"

Beberapa menit kemudian

"Silakan!"

"Terima kasih."

"Bagaimana? Enak bukan??"

"Ya. Ini enak sekali."

"Ya kan! Kalau mau lagi tidak perlu sungkan!"

Beberapa menit kemudian

"Aku sudah cukup. Aku akan pulang sekarang."

"Eehh?? Kenapa buru-buru? Aku baru saja memasukkan adonan es krim! Tinggallah sampai esnya jadi!"

"........"

*

"Luca Fearbright, aku datang untuk－DOOOORRRR!"

"Jika kau dapat kesempatan untuk lahir kembali, belajar etika sebelum menemuiku. Jangan panggil namaku sembarang dengan tidak sopan."

*

"Song An-Hee, aku datang untuk membunuhmu."

"A-apa..."

"Aku datang untuk membunuhmu."

"Henti...kan... aku bukan pembunuh..."

"Ya, kau bukan. Aku yang Pembunuh."

"Aku Pembunuh..."

"Bukan kau, tapi aku."

"Aku Pembunuh.... dosa... ini adalah dosa..."

"......"

"Aku Pembunuh.... aku berdosa... ini adalah dosa..."

"Aku Pembunuh.... aku berdosa... ini adalah dosa..."