Seandainya #95

4.2K 536 49
                                    

Kak Sei,

SeandainyaOm Gil, An-hee, Om Luca, Nagisa, Reo, Aki, Ryou dan Tokiya diminta untuk makan jengkol,bagaimana reaksi mereka?

=============

Gilbert dan An-Hee menatap sepiring Jengkol Balado di depan mereka. Gilbert mengambil garpunya dan menusuk sepotong jengkol;

Gilbert: ....bau apa ini?
An-Hee: Hm? Aromanya khas.... unik sekali.
Gilbert: Kau mau coba?
An-Hee: Eh? Gil, tidak coba?
Gilbert: Aku tidak suka makan yang punya bau 'unik'
An-Hee: Tapi ini lebih baik dibandingkan hongeo, kan? (*ikan fermentasi di Korea)
Gilbert: An-Hee, aku sarankan kau tidak sering-sering mencoba makanan berbau, kau bisa mati sungguh.
An-Hee: Ahh--hmmph!
Gilbert: .... bagaimana rasanya?
An-Hee: Mhhm...enak, sedikit aneh menurutku tapi enak.
Gilbert: Ugh... jangan bicara, napasmu baunya busuk
An-Hee: Benarkah? Haah--haah! .... Ah! Benar! Baunya tidak enak.
Gilbert: Ayo cepat ke toilet dan gosok gigimu! lidahmu! Aku tidak mau kau bau begitu.

Luca dan Nagisa menatap sepiring Jengkol Balado di depan mereka. Nagisa mengambil garpunya dan menusuk sepotong jengkol;

Nagisa: Hmmm! Baunya tidak enak, ah! Tapi yang begini jadi mengingatkanku pada Natto! Mungkinkah baunya tidak enak tapi rasanya sangat enak?! Dan lihat warna merah ini!Seberapa pedas coba? Lu-chan, Lu-chan, menurutmu seberapa.... Lu-chan, kenapa kau berdiri?
Luca: Aku...ingin muntah..
Nagisa: Karena baunya? Tapi ini baunya juga cukup enak! Cobalah, cobalah!
Luca: Tidak, aku tidak perlu, aku sudah tahu rasa 'absolutely not delicious'.
Nagisa: Tidak begitu juga pastinya. Lu-chan~~ ayolah coba sedikit saja~~ya? Aku mohon...
Luca: ......... bagaimana kalau aku mati setelah makan ini?
Nagisa: Tidak akan! Lu-chan, satu potong saja ya~~ya~~ya~~
Luca: ......... ijinkan aku menelepon pihak asuransi jiwa dulu.
Nagisa: Coba! coba! Lu-chan!
Luca: A-Ah...
Nagisa: Ahnn~~ bagaimana?
Luca: ............ Nagi, untungnya aku cinta padamu.....
Nagisa: Eh, kenapa?

Reo dan Aki menatap sepiring Jengkol Balado di depan mereka. Reo mengambil garpunya dan menusuk sepotong jengkol;

Aki: Ah, ini makanan unik sejenis Nattou, kah.
Reo: Heeh, dari Indonesia?
Aki: Ya, katanya punya bau yang khas tapi enak. Reo mau coba?
Reo: Tentu saja.
Aki: Hati-hati dengan baunya ya.
Reo: Aku pernah makan makanan yang lebih berbau daripada ini. Ini tidak terlalu bau menurutku. Agak tidak biasa saja.
Aki: Aku juga mau coba!
Reo: Hmm... rasanya seperti daging?
Aki: Hmph! Ini enak! Saus cabainya juga enak!
Reo: Ya.
Aki: Tapi agak terasa sedikit pahit. Unik sekali ya.
Reo: ...ukh...napasmu bau..
Aki:...Ah, benar juga. Tapi napas Reo juga sama, haha.
Reo: Ahahaha!

Ryou dan Tokiya menatap sepiring Jengkol Balado di depan mereka. Ryou mengambil garpunya dan menusuk sepotong jengkol;

Ryou: Senpai, mau coba...
Tokiya: Ahn--mph!
Ryou: ....(dia sudah coba duluan)...
Tokiya: Huwweee.... rasanya tidak enak! huweeeee!
Ryou: ....... (inilah gunanya Tokiya-senpai)... Good job, Senpai.
Tokiya: Apanya yang Good job? .... Akh! Mulutku baunya tidak enak!! Coba cium baunya Ryou
Ryou: ......... tolong hentikan tindakan yang bisa meracuni kesehatan orang.
Tokiya: .....Ahn--mph!
Ryou: ........ kenapa makan lagi?
Tokiya: Entahlah, tapi mulutku ingin lagi.
Ryou: ........(bodoh alami itu berbahaya)....
Tokiya: Kau harus coba juga Narufumi! Rasanya kalau sudah terbiasa sebenarnya tidak---
Ryou: ...Senpai, jangan bicara, napasmu membunuhku..
Tokiya: Hm? Enak loh

Kesimpulannya, Enak? Tidak Enak? Suka? Tidak Suka?

Gilbert: Tidak suka, enak atau tidak aku tidak tahu.
An-Hee: Aku tidak keberatan dengan rasanya tapi baunya memang kurang pas.

Nagisa: Aku tidak tahu, Lu-chan bilang aku tidak boleh makan Jengkol.
Luca: ....laknat..

Reo: Biasa saja menurutku.
Aki: Enak sekali, terima kasih banyak!

Tokiya: Awalnya tidak enak, tapi tidak buruk juga. Aku suka!
Ryou: Terima kasih banyak, tapi tidak terima kasih.


S.S.S -1- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang