0.1 Lunch With Chaebol
Aeris POV
Pernahkah kalian mendengar istilah chaebol di Korea? Tentu saja kalian tahu. Orang yang lahir dengan sendok perak di mulut mereka. Betapa beruntungnya dan membahagiakannya saat kalian memiliki pasangan seperti itu. Lihat diriku, aku tidak terlahir begitu cantik tapi aku punya kekasih berkelas seperti itu.
Teman-teman satu universitas mengataiku lucky girl. Apa yang mereka katakan sebagian benar. Pacaran dengan anak orang kaya setidaknya membuatku menghemat uang makan. Tidak munafik, memang itu tujuannya. Di jaman super sulit ini, wanita memang harus lebih jeli memilih pasangan.
Yang orang lihat aku adalah wanita beruntung yang bahagia dengan kekasihku, Suho.
Tapi sejujurnya apa yang terlihat belum tentu benar. Kadang berpacaran dengan pria sepertinya membuatku sangat minder. Permintaannya juga sangat banyak, hal itu membuatku harus berusaha memenuhi keinginannya. Seperti memakai gaun dan berdandan, lalu selalu makan di restoran mewah, menjaga sikap saat bersamanya, harus elegan, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu, terkadang dia akan sangat meremehkanku. Bahkan setiap kali kami punya masalah, dia tak akan pernah meminta maaf. Sangat menyebalkan sekali.
Hari ini, sepulang jam kuliah, Suho sudah mengirimiku pesan bahwa dia akan menjemputku makan siang. Benar-benar membuatku hemat banyak, transport ke kampus mau pun ke tempat makan selalu gratis. Aku terlalu beruntung kan?
Tintin..
Mobil BMW hitam kilatnya berhenti di depanku. Dia menurunkan kaca mobilnya dan memintaku masuk ke dalam. Aku pun segera masuk ke dalam. Memang mobil bagus terasa berbeda, sangat nyaman.
"Kita mau makan ke mana?" tanyaku sambil memasang sabuk pengaman.
"Ke restoran sahabatku, Kyungsoo."
Benar, dia punya sahabat yang sama tajirnya dengan dia dan baru-baru ini membuka sebuah restoran karena kebetulan sekali kalau sahabatnya yang satu itu punya minat di kulineri. Kai, teman sekelasku juga pernah menceritakan soal restoran itu. Dia bilang kalau dia bekerja part time di sana. Kemungkinan besar aku akan bertemu dengannya di sana kalau begitu. Tapi apa ke sana saat ini adalah hal tepat?
Irene bilang kalau restoran baru Kyungsoo sangat diminati, beberapa kali dia ke sana sia-sia karena antrian yang panjang. Belum lagi sore hari dia sudah kehabisan bahan makanan sehingga banyak orang yang sudah menunggu harus pulang tanpa mencicipi masakan di sana.
Mobil Suho akhirnya terparkir di sekitar restoran milik Kyungsoo. Aku bergegas turun dan melihat bangunan baru itu. Tidak ada orang sama sekali. Apa Suho salah tempat? Atau teman sekelasku saja yang terlalu menghebohkan berita restoran itu?
"Ayo!" ajaknya.
Dia memimpin jalan di depan. Kami tidak terlihat seperti sepasang kekasih saat ini. Mungkin dia masih marah soal kedekatanku dengan teman-temanku.
Kami masuk ke dalam dan disambut pelayan di sana. Kai salah satunya yang berada di sana. Interior restorannya sangat bagus, persis seperti tipenya Kyungsoo. Sedikit klasik namun sangat berkelas. Lampu-lampunya beragam, tertata sangat apik. Kyungsoo secara pribadi menyambut kami seolah kami adalah tamu agung. Yeoksi, ini pasti karena Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky [Chanyeol x Aeris]
FanfictionDikatakan Aeris adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika ia dilahirkan dan diberi nama Aeris, maka sejak saat itulah dia akan menjadi kesayangan semua orang. Aeris tumbuh menjadi remaja yang menawan, dia memiliki : - Kakak super cerewet y...