1.1 The Best Brother Ever
Author POVKeraguan sesaat itu kembali terhapus, karena keesokan harinya semua telah kembali normal. Seolah kejadian selama liburan dan semalam itu hanya sebatas mood diluar kendali yang biasa saja. Hari ini semua berjalan pada yang seharusnya. Chanyeol kembali seperti biasa, sikapnya pada Aeris, keakraban mereka, bersama aktivitas mereka. Karena itu, Aeris menepis semua prasangkanya. Tidak mungkin Chanyeol menyukainya. Begitu pula Baekhyun, Aeris menduga bahwa pria itu juga hanya iseng sesaat.
Sore itu selepas menyelesaikan kuliahnya, Jongdae sudah menunggu adiknya di gerbang. Karena sempat menghindarinya, Jongdae hanya punya cara ini menemui adiknya.
"Aeris!" panggil Jongdae ketika sosok Aeris sudah terlihat berjalan ke arah gerbang.
Aeris pun langsung berbalik, mencoba menghindari kakaknya. Namun Jongdae yang sudah hapal betul kelakuan adiknya segera menyusul dan merangkulnya.
"Oppa sudah sangat merindukanmu, tega-teganya kamu menghindar terus!" Jongdae menjitak pelan kepala Aeris karena gemas.
"Aduh Oppa, jangan rangkul-rangkul dong nanti bisa gak laku akunya. Dikiranya aku udah punya pacar baru lagi!" canda Aeris yang semakin merapatkan rangkulan Jongdae.
Meskipun cerewet, Jongdae sangat menyayangi Aeris. Dan Aeris pun sangat sayang dengan Jongdae. Baginya Jongdae adalah kakak terbaik buatnya, kakak yang tulus serta sangat perhatian padanya.
"Loh, sudah putus lagi? Kenapa? Apa yang sudah dia lakukan padamu?"
"Putus, dia agak nyebelyn."
"Benar dia gak sakitin kamu? Biar Oppa mencarinya dan memberinya pelajaran!"
Aeris terkekeh mendengar ucapan kakaknya. Dia jadi teringat dengan kejadian saat Jongdae melabrak mantan pacarnya dan mereka berantem padahal Jongdae payah dalam berkelahi. Dia juga ingat bagaimana Jongdae meminta teman-temannya menjaganya setelah Aeris hampir diganggu oleh preman jalanan. Meskipun Jongdae lemah, namun dia selalu berani menghadapi orang bila sudah menyangkut soal adiknya. Jongdae juga memiliki banyak teman karena sifatnya yang hangat dan peduli pada temannya. Dia seperti seorang ibu yang selalu menjaga orang sekitarnya dengan amat baik. Tidak heran jika temannya pun sangat menghormatinya juga rela berkorban untuknya.
"Tidak kok," jawab Aeris.
Makanya Aeris tidak mau bertemu dengan Jongdae saat patah hati. Bukan hanya sekedar ceramah panjang yang akan didapatnya, Jongdae juga akan sedikit menambah masalahnya. Sekarang syukurlah kalau dia sudah tidak menunjukkan tanda-tanda patah hati yang membuat kakaknya sibuk.
"Bohong!" kesal Jongdae menanggapi jawaban Aeris.
Aeris menaikkan alisnya dan memandang Jongdae sekilas. Kenapa kakaknya bilang begitu?
"Minseok sudah bercerita tentang pertengkaran kalian saat pembukaan restorannya. Termasuk masalah Kyungsoo yang tersinggung waktu pacar kamu bawa kamu ke tempatnya!"
Aeris tidak menyangka kalau informasi kakaknya begitu mengerikan. Seolah orang-orang di sekitarnya adalah mata-mata yang dikirim Jongdae untuk memantaunya.
"Bukan pacar aku lagi mah dia!"
"Iya, maksudnya mantan pacarmu itu. Berani sekali dia menghinamu. Bagaimanapun juga, kita ini tidak terlalu miskin sampai harus menerima penghinaan dia. Bikin kesal aja!"
Aeris terkekeh mendengar cibiran itu. "Ya udahlah, toh udah berlalu. Jadi, kita mau ke mana?"
"Bagaimana kalau makan es krim?"
"Call!"
Mereka pun pergi ke kedai es krim langganan mereka. Sambil menikmati es krim favorit mereka, kedua saudara itu saling bercerita tentang kehidupan mereka.
"Bentar ya, Oppa mau ke toilet."
Ketika Jongdae pergi ke kamar kecil, tanpa disangka Suho juga datang ke sana. Dia memesan ratusan cup es krim untuk dikirim ke kantornya. Saat itulah dia menyadari Aeris berada di sana. Karena melihat ada 2 cup di atas meja sedangkan gadis itu tengah sendirian, Suho akhirnya memutuskan untuk menghampirinya.
"Lihat siapa yang sudah punya pacar baru? Kau ke sini dengan Chanyeol? Pasti dia!"
Aeris langsung mendesah di tempat. Pria itu tidak menyapanya dengan baik. Masih tidak memiliki sopan santun. Dan langsung menuduhnya tidak tepat.
"Aneh, tumben-tumbennya pria kaya raya ini langsung ke tempat untuk memesan makanan!" sindir Aeris yang malas menjelaskan dengan siapa dia datang.
"Ke mana Chanyeol? Es krim ini kau yang bayar ya? Kasihan!" Suho tidak mau kalah, dia masih berusaha menyerangnya.
"Jangan hina Chanyeol! Dasar bajingan!" Aeris sudah tidak tahan, lagian buat apa dia bersabar, toh mereka sekarang sudah putus.
"Kuberi kau kesempatan untuk memohon kebaikan bajingan ini. Kau masih bisa kembali padaku kalau kau minta maaf soal waktu itu dan jauhi Chanyeol. Dan satu lagi, katakan kalau kau menyesal sudah memilih pria itu!"
Bugh! Tiba-tiba saja Suho sudah ditonjok tepat di wajah. Aeris pun berteriak terkejut dan menutup mulutnya dengan tangan. Jongdae yang baru kembali dari kamar mandilah pelakunya.
"Jaga omonganmu, sialan. Berani-beraninya kau merendahkan Aeris adikku. Kau pikir karna kau kaya, kau bisa seenaknya. Hadapi aku, Oppanya!"
"Jongdae-ya, harusnya kau menyadarkan adikmu—"
"Diam! Jangan coba-coba memerintahku. Kau pikir aku tidak tau kalau kau sudah mempermalukan adikku? Coba saja kau melecehkannya dengan kata-katamu lagi, aku tuntut kamu baru tau!" potong Jongdae.
"Sudahlah Oppa, jangan terlibat dengannya. Oppa kan tau kalau dia—"
"Aku juga bisa menuntut kalian berdua!" potong Suho malu dan kesal.
"Tuntut saja, aku pasti akan meladenimu!"
Suho yang sudah kesal pun hanya bisa mengepalkan giginya dan pergi. Jongdae sama sekali tidak takut ancamannya karena dia sangat tahu jelas kalangan atas seperti mereka akan sangat mementingkan muka. Mereka tak akan mau mengambil risiko malu dan juga terlibat kasus yang membuat mereka masuk ke berita gosip.
"Aeris, lain kali jangan simpan masalahmu sendiri. Oppa tau kau sangat sedih waktu putus dengannya, makanya kau sengaja menghindari Oppa sudah tidak diomeli juga tidak menambah masalah karena Oppa pasti akan mencarinya dan memarahinya. Kau pasti menangis banyak waktu itu. Untunglah ada Chanyeol, Oppa bisa lihat kalau dia orang yang bisa diandalkan."
Aeris sangat terharu dan memeluk Jongdae. "Oppa adalah Oppa terbaik yang pernah ada."
Jongdae mengelus punggung Aeris penuh kasih. "Setelah orangtua kita, Oppa-lah satu-satunya yang paling dekat denganmu. Dan setelah orangtua kita, Oppa hanya punya satu adik yaitu kamu."
Aeris tersenyum menatap Jongdae dan mengajaknya pulang karena sudah malam. Sambil berjalan, Jongdae juga mengatakan kalau dia sudah mengirim uang ke rekening Aeris. Dia juga memberitahu Aeris bagaimana pola hidup yang sehat. Memberikan begitu banyak nasihat pada Aeris. Memberitahu soal ini dan itu tanpa henti. Meskipun sangat cerewet, tapi Jongdae tetaplah kakak terbaik dari yang terbaik dalam hidup Aeris.
Tbc...
![](https://img.wattpad.com/cover/114990974-288-k212609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky [Chanyeol x Aeris]
FanficDikatakan Aeris adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika ia dilahirkan dan diberi nama Aeris, maka sejak saat itulah dia akan menjadi kesayangan semua orang. Aeris tumbuh menjadi remaja yang menawan, dia memiliki : - Kakak super cerewet y...