Clover 3.3

60 10 27
                                    

3.3 Pelaku Terror

Author POV

Teror itu harus segera berakhir, jika tidak, kejiwaan Aeris bisa saja terguncang. Bahkan di rumah sakit pun pelaku itu mampu melakukan semua hal ini. Rasa penasaran mereka semakin membesar. Kini mereka juga menebak-nebak siapa pelakunya.

"Aeris, makanlah dulu." bujuk Sehun.

Aeris menggeleng, sedari tadi ia hanya menyembunyikan wajahnya. Mungkin menangis dan tak ingin dilihat oleh Suho dan Chanyeol. Chanyeol kemudian mengambil posisi duduk di dekat Aeris dan mengelus rambut Aeris. Dengan berani dia memeluk Aeris. Membawa kepala itu ke dalam dada bidangnya.

"Maafkan aku."

Hanya kata itu yang saat ini mampu dikatakan oleh Chanyeol. Meskipun hanya itu, seolah ada kekuatan yang disalurkan oleh pria itu. Sejak dulu, hanya Chanyeol yang mampu mengerti Aeris.

"Aku bisa saja memberi bantuan, tapi aku ingin Aeris kembali padaku!" ucap Suho di waktu di mana suasana masih begitu tegang.

Rasanya mereka ingin sekali menendang Suho keluar dari ruangan itu dan mengunci mulut angkuhnya rapat-rapat. Tak bisa mereka pungkiri pula kalau saat ini mereka dengan mudah dipindahkan ke kamar lain dan masalah itu segera ditangani oleh pihak rumah sakit dan polisi adalah karena keberadaan Suho. Si pria kaya itu terlalu memiliki kuasa untuk melakukan segalanya menjadi lebih mudah.

"Aku bisa mengurus masalah kekasihku sendiri." balas Chanyeol yang sudah geram di dalam hati.

Suho memang sombong, angkuh, dan menyebalkan. Namun bukan berarti orang brengsek seperti dia itu pasti jahat. Dia menyesali semuanya setelah Aeris benar-benar meninggalkannya. Harga dirinya yang besar membuatnya enggan mengakui hal itu. Bagaimana pun juga mereka pernah berada di dalam satu hubungan. Banyak sedikit tetap ada rasa sayang dan cinta. Walau sudah berpisah, terkadang dia masih begitu sayang dan mengingat kembali kebersamaan mereka. Melihat diri mereka di masa lalu, Suho pun tak tega melihat kondisi Aeris saat ini. Wajahnya yang dulu ceria, kini hanya masam, cemas bercampur takut. Dia tampak sangat frustrasi. Dia menangis dan tubuh kecilnya bergetar.

"Baiklah, aku tak akan memaksa dia untuk kembali padaku. Tapi aku akan membantu." kata Suho melunak. "Aku akan mencegah semua berita buruk yang beredar dan mulai melaporkan komentar jahat. Aku akan menangani semuanya."

"Aku tidak perlu!" balas Chanyeol yang merasa begitu malu.

"Aku tidak perlu ijinmu untuk menolong mantan kekasihku sendiri. Dan aku rasa ini bukan saatnya kau mementingkan harga dirimu. Atau kau akan menyesalinya sama sepertiku."

"Aku bukan bermaksud ikut campur, tapi ada benarnya kata Suho. Ini semua demi Aeris, jadi sebaiknya meletakkan ego masing-masing." Sehun pun ikut masuk ke dalam perbincangan.

Chanyeol yang awalnya harus pergi mengurus semua masalah kini bisa tinggal menemani Aeris karena Suho bersedia membantu. Hanya dengan satu panggilan ke kantornya, semua pekerja di bidang IT perusahaannya segera bergerak.

~

Hari telah berganti dengan cepatnya. 2 hari sudah, namun Aeris masih sama seperti ketika ia terkejut. Ia hanya diam. Tidak mau berbicara dan makan hanya sesuap, dua suap lalu berbaring dan menatap keluar jendela. Nampaknya ia masih begitu shock. Chanyeol mau menghubungi Chen, tapi takut itu malah memperburuk suasana hati Aeris. Chen pasti akan terus mengomel dan akhirnya Aeris semakin depresi.

Chanyeol menarik napas panjang dan berat. Dia tidak tahu harus berbuat apa agar Aeris mau bicara dan makan.

"Aeris, aku mohon jangan seperti ini."

Lucky [Chanyeol x Aeris]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang