0.8 Last Day
Author POV
Sebentar, sekilas, terlalu cepat, berlalu begitu saja. Liburan singkat itu sampai di hari terakhir. Setelah beberapa kejadian yang terjadi, Aeris tetap merasa senang bersama Chanyeol dan sahabat baru mereka, Baekhyun.
"Sepertinya aku butuh waktu sendiri hari ini," gumam Baekhyun ketika sarapan bersama Aeris dan Chanyeol.
Pria bertubuh agak pendek itu mendesah sebelum melahap nasi goreng yang disediakan hotel. Chanyeol mengerti apa yang membuat Baekhyun sedikit frustrasi. Liburan mereka tinggal satu hari ini dan Baekhyun belum mendapatkan ilham, katanya untuk membuat lagu baru grup mereka.
"Memangnya kenapa kau harus menyendiri di hari terakhir?" Aeris adalah satu-satunya yang paling tidak punya beban di antara mereka.
Selain patah hati, tampaknya gadis itu memang tak punya persoalan lain lagi.
"Dia harus menyelesaikan satu lagu untuk band kita," jawab Chanyeol.
"Bukankah lebih bagus kalau bersama ya? Jadi kan kau tidak kesepian dan bisa dapat banyak ide!"
"Kalau yang menemani adalah orang ribut sepertimu, lebih bagus sendiri!" jawab Baekhyun ketus.
Ok, fine. Kelihatannya dia memang dalam mood yang buruk. Chanyeol terkekeh mendengar jawaban Baekhyun, memang Aeris sedikit lebih aktif dari wanita biasanya.
"Yah!" pekik Aeris tidak terima. "Kalian berdua sama saja menyebalkannya. Baiklah kalau begitu, hari ini kita jalan masing-masing saja! Aku juga ogah gabung sama kalian!" Aeris menyelesaikan sarapannya dan beranjak.
Chanyeol sedikit ragu untuk ikut beranjak karena dia sangat khawatir Baekhyun menanyakan soal perasaannya lagi.
"Tidak menyusul gadismu?" tanya Baekhyun.
"Kenapa harus? Kita bisa menulis lagu bersama."
"Aku bisa sendiri, kalau kau mau pergi, pergi saja."
"Kau yakin?"
"Kau suka kan sama Aeris?"
Lagi, pertanyaan yang Chanyeol ingin hindari kembali dilayangkan Baekhyun.
"Aish, kenapa terus bertanya itu sih?" Chanyeol pura-pura kesal, padahal dia takut untuk mencari jawabannya.
"Bukan apa-apa sih, kalau kau tidak suka ya aku punya rencana mau suka sama Aeris. Kalau kau tidak jawab aku anggap kau tidak suka dan aku boleh mengejarnya!" Baekhyun juga selesai dengan sarapannya.
Belum Chanyeol menjawabnya, pria dengan suara emas itu sudah duluan beranjak dan pergi. Chanyeol kini sendiri, entah kenapa pernyataan Baekhyun jadi sangat menganggunya. Tapi selama ini dia dan Aeris..., Chanyeol bahkan tidak tahu bagaimana mengungkap kedekatan mereka. Akhirnya Chanyeol pun mendesah panjang.
Sementara itu, Aeris berjalan sendiri di tepi pantai, menikmati panas, angin, air, pasir, ombak, dan kesendiriannya. Di saat-saat seperti itulah dia merenung. Apakah kehidupannya akan begitu-begitu saja. Rencana apa yang harus ia buat dalam hidupnya. Pikiran itu akhirnya merasuki kepalanya. Dan saat termemung itu pula seseorang mendorongnya hingga jatuh.
"Yah! Apa yang— Park Chanyeol sialan!" Aeris segera berdiri dan mengejar orang yang mendorongnya itu, Chanyeol.
Chanyeol yang malas berurusan dengan Baekhyun akhirnya memilih mencari Aeris dan gadis itu terlihat termenung. Makanya dia jadi jahil dan mengerjainya. Aksi kejar-kejaran dan lempar-lempar air pun terjadi. Tidak jauh dari sana, Baekhyun duduk santai di bawah payung besar yang menutupinya.
"Chanyeol si idiot itu, bagaimanapun dilihat, dia tetap saja suka sama Aeris!" ucap Baekhyun bermonolog. "Lihat saja cengiran giginya, sejauh ini saja masih kelihatan senangnya. Dasar Chanyeol bodoh!"
Baekhyun menggelengkan kepalanya dan mulai meresapi keindahan alam di sekitarnya. Dengan perasaan kesal dengan sahabatnya yang tak kunjung menyadari perasaannya itu, dia mulai menuangkan lirik ke sebuah buku yang dia bawa.
Malam pun tiba. Chanyeol dan Aeris sudah kembali, tapi Baekhyun masih di pantai. Dengan penerangan yang seadanya saja, pantai itu masih begitu indah menakjubkan. Aeris selesai mandi dan berganti, dia amati pantai dari balkon dan dia dapati Baekhyun masih di sana. Melihat betapa seriusnya Baekhyun menulis, dia jadi ingin menganggunya. Aeris pun turun dan langsung menghampiri Baekhyun yang hampir tak bergerak sejak siang tadi.
"Hoi!" sapa Aeris dengan gaya lantang.
Baekhyun tak menggubrisnya. Aeris pun melemparinya dengan sebotol air mineral yang ia sempatkan beli ketika keluar dari hotel. Untung saja Baekhyun menangkapnya dengan cermat.
"Jangan sampai dehidrasi dan masuk rumah sakit sepulang liburan, tidak lucu!" dan Aeris duduk di samping Baekhyun dengan sedikit pemaksaan.
"Yah!—"
"Bodoh sekali, sendirian itu tidak enak!" potong Aeris.
"Sok tau! Kau membuat ideku lari semua!" desisan kesal pun terdengar di ujung lidah Baekhyun.
Tapi pria itu tetap saja meminum air pemberian Aeris.
"Apa kau tidak bosan berkutat dengan buku lirikmu sepanjang hari? Ini hari terakhir loh, besok pagi sudah mau kembali."
"Aku harus menyelesaikannya, ini impianku. Menjadi penulis lagu dan penyanyi ternama!"
"Syukurlah, sepertinya Chanyeol menemukan partner yang benar-benar bisa mendukung mimpinya!" tatapan Aeris yang polos berisikan lautan luas di hadapan mereka.
Baekhyun mencuri pandang pada sosok itu. Perasaannya malah jadi aneh ketika menatap Aeris yang peduli dengannya juga Chanyeol.
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Silakan saja!"
"Apa kau dan Chanyeol sangat dekat?"
"Pertanyaan bodoh! Tentu saja, dia seperti kembaranku!" dan Aeris tersenyum tipis.
"Kau punya perasaan padanya? Kau suka padanya?" jika bertanya pada Chanyeol tak membuahkan hasil, tidak ada salahnya ia coba tanya pada Aeris.
"Sebagai seorang sahabat?"
"Mungkin lebih dari itu?"
Aeris tiba-tiba saja menghadap Baekhyun dan membuatnya terkejut hingga gugup.
"Apa-apaan sih?"
Aeris terkekeh. "Kau manis, lucu!"
Baekhyun mengernyitkan dahinya. "Jangan bercanda!"
"Bagaimana lebih dari seorang sahabat? Chanyeol itu lebih penting dari pada pacarku, itulah kenapa aku jomblo sekarang!" Aeris menjawabnya jujur, seolah dia pun tidak tahu perasaan apa itu. "Mungkin seorang saudara? Kenapa dengan pertanyaanmu? Kau suka aku ya?"
Mata Baekhyun langsung mendelik lebar. "A-apa? Tidak mungkin!"
Dan dari kejauhan Chanyeol melihat punggung dua orang itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Apakah sekali lagi dia akan kalah oleh orang baru di antara mereka? Sampai kapan dia harus menjadi pengecut yang bersarang atas nama sahabat, padahal dia paling tahu Aeris apa baginya.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky [Chanyeol x Aeris]
FanfictionDikatakan Aeris adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika ia dilahirkan dan diberi nama Aeris, maka sejak saat itulah dia akan menjadi kesayangan semua orang. Aeris tumbuh menjadi remaja yang menawan, dia memiliki : - Kakak super cerewet y...