2.4 Today
Author POV
Telah tiba hari ini, hari yang begitu diharapkan oleh Aeris dan Chanyeol. Mereka sudah membuat janji melalui Baekhyun sebagai perantara. Kebetulan jadwal Chanyeol juga sedang longgar. Pria itu bahkan menata dirinya begitu tampan dan keren untuk menemui Aeris.
Taman yang memiliki kenangan mereka berdua. Di sana Chanyeol menunggu. Sementara Aeris terburu-buru menuju ke sana setelah pulang kerja.
Dari kejauhan, senyum Aeris sudah terbit melihat sosok Chanyeol yang gelisah. Dia terus melihat ke kiri-kanan dan penuh perasaan was-was.
"Yeol!" sorak Aeris memanggilnya kuat.
Rasa rindu yang hampir membunuh mereka berdua kini meluap begitu saja mengundang debaran tak tentu di hati. Begitu pula seolah kesenangan itu meluap ke udara bersamaan dengan cuaca yang amat mendukung. Chanyeol pun berlari ke arah Aeris yang menujunya dengan cepat.
Keduanya berpelukan mesra dan erat. Air mata haru pun langsung keluar dari mata Aeris.
"Aku sangat merindukanmu."
"Aku juga. Kali ini, kita tidak akan berpisah lagi."
Chanyeol menatap wajah Aeris dengan senyuman paling cerah, paling polos, paling romantis yang bisa ia beri. Lantas jarinya pun mengusap air mata Aeris dan perlahan ia mendekat. Menuju satu titik yang sudah begitu menggodanya. Bibir Aeris, dan cup.., Chanyeol mengecup bibir Aeris dan melumatnya perlahan.
Hatinya serasa mau meledak. Aeris merasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya. Meskipun bukan yang pertama kali, tapi sensasi ini merupakan yang pertama bagi mereka. Hasrat itu begitu kuat, untuk saling memiliki, untuk menjulurkan semua kasih, dan hasrat kerinduan itu.
~
Sejak dari memasuki apartemen kecil itu, kedua insan itu langsung saja berciuman. Chanyeol mengantar Aeris pulang, tapi ia masih saja belum puas dengan pertemuan mereka. Terlalu singkat dibandingkan waktu yang ia habiskan dengan menunggu. Mengingat bagaimana kedua orang itu menghadapi hari-hari mereka yang begitu menyiksa, keduanya malah saling menatap cukup lama. Entah apa yang ada dalam kepala dua orang itu. Begitu Aeris membuka pintu, Chanyeol ikut masuk, menutup pintu dengan kakinya dan mencium Aeris tepat di bibirnya.
Bibir keduanya berpangut, saling menyalurkan titik hangat kecil di sana. Ciuman itu semakin dalam, semakin liar dan menuntut. Api asmara mereka tersulut begitu cepat. Chanyeol sampai di sofa dengan Aeris dan mendorongnya duduk di sana.
Kedua masih terhubung dengan kedua bibir yang menempel. Chanyeol berhenti sejenak, menatap gadis itu dan mengambil nafas sebanyaknya. Begitu pula Aeris. Dada mereka sudah naik turun dan deru nafas mereka memburu.
Chanyeol kembali memandang titik itu. Perlahan mendekati dan kembali menciumnya. Dengan tempo lambat dan penuh kelembutan. Tangan besar Chanyeol menahan tengkuk Aeris, sesekali mengusapnya dan perlahan turun mengusap punggungnya, menariknya semakin merapat dengan dirinya.
Yang jelas, kedua orang itu tenggelam dalam larutan perasaan mereka. Chanyeol mulai menekan Aeris hingga ia tertidur di sofa dan menindihnya. Tapi saat Chanyeol mulai melepas satu kancing kemeja Aeris, gadis itu menahan tangannya dan mendorong dadanya menjauh.
"Aku rasa belum waktunya." kata Aeris pelan.
"Tidak. Aku mohon jangan kacaukan suasana ini." Chanyeol benar-benar frustrasi dibuat Aeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky [Chanyeol x Aeris]
FanfictionDikatakan Aeris adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika ia dilahirkan dan diberi nama Aeris, maka sejak saat itulah dia akan menjadi kesayangan semua orang. Aeris tumbuh menjadi remaja yang menawan, dia memiliki : - Kakak super cerewet y...