Clover 3.5 (B Ver) End

93 11 0
                                    

3.5 Lucky to Have You

Author POV

Hari-hari yang Aeris lewati bersama Sehun semakin membuatnya sadar bahwa ia benar-benar beruntung. Aeris merasa mendapatkan keberuntungan terbaiknya karena ia mendapati seorang pria yang teramat sangat menyukainya. Bagi Sehun memiliki Aeris juga merupakan keberuntungan baginya. Perasaan cinta yang sudah begitu lama mati di dalam dirinya kembali muncul karena keberadaan gadis itu. Sehun bersyukur bisa memilikinya.

Waktu membuktikan bahwa usaha dapat menaklukkan cinta. Karena penantiannya yang sangat panjang akhirnya Aeris benar-benar bisa sepenuhnya melupakan Chanyeol dan menerimanya.

Bahkan Chen dan orangtuanya pun begitu mendukung hubungan mereka. Respon positif itu begitu kentara saat Aeris mengajak Sehun ke kampung halamannya. Pria itu disambut hangat oleh keluarga Aeris. Namun tetap saja ayah Aeris adalah orang yang cukup ketat dalam menyetujui hubungan anaknya. Sehun juga gugup. Menghadapi begitu banyak rapat besar tak membuat nyalinya cukup besar untuk berbicara empat mata dengan ayah Aeris.

Meskipun ramah. Ayah Aeris tetap menampilkan aura penuh wibawanya. Tentu saja, Aeris adalah kesayangan mereka. Keluarga mereka juga trauma karena kejadian yang menimpa Aeris. Tapi tentu saja Sehun berhasil meyakinkan keluarga itu bahwa ia akan menjaga Aeris selama sisa hidupnya.

Pagi ini sangat cerah. Sehun memutuskan meletakkan sejenak pekerjaannya dan mengaja Aeris keluar. Aeris pikir tidak akan hal istimewa apa-apa sehingga ia hanya berpakaian begitu biasanya dan mengikuti Sehun. Aeris terkejut karena ternyata Sehun mengajaknya ke toko perhiasan. Dengan lembut Sehun menggandeng tangannya dan mengajaknya masuk.

"Kita harus memesan cincin untuk pernikahan kita."

Ini sebenarnya terlalu cepat. Namun Aeris mengerti perasaan Sehun. Dan Sehun juga menyebutkan kalau ayah Aeris yang memintanya.

"Apa begitu mendesak?" tanya Aeris seolah menikah dengan Sehun masih menyisakan keraguan di hatinya.

"Kita bisa memilih cincin dulu. Kalaupun bukan menikah, aku rasa bertunangan tidak ada salahnya."

Aeris akhirnya tersenyum tipis. Sehun sangat manis dan lembut. Selama memilih cincin, Aeris sangat pemilih dan Sehun menbiarkan Aeris memutuskan. Karena yang terpenting adalah kepuasan. Baginya pernikahan bagi seorang wanita adalah special, hanya sekali seumur hidup.

"Bagaimana yang ini?" tanya Aeris sambil menunjukkan salah satu cincin yang paling sederhana.

"Bagus."

"Sangat simpel dan cocok untuk kita. Yang ini saja."

Ternyata Aeris bahagia. Ia tersenyum dan itulah yang membuat Sehun merasa puas. Tapi kemudian raut itu berubah. Ia menjadi murung dan membuat Sehun cemas.

"Kau kenapa?"

"Aku merasa bersalah padamu."

Aeris sudah menerima Sehun namun pernikahan membuatnya sedikit takut. Mereka tidak lagi sama dengan pacaran, ketika merasa tidak cocok bisa putus. Pernikahan adalah tanggungjawab. Komitmen untuk hidup bersama setiap harinya hingga tua. Hingga mau memisahkan. Akankah ia sanggup. Ia bimbang dan wajar baginya menjadi begitu labil untuk saat ini.

"Wae?"

"Kau sudah berusaha dan melakukan segalanya bagiku, tapi aku masih belum bisa memegang komitmen untuk hidup bersama. Aku takut." Aeris menunduk.

Dengan manis, di dalam toko yang ramai, Sehun menarik Aeris ke dalam pelukannya. Sontak Aeris merasa malu, tapi Sehun tetap mendekapnya dan mengelus rambutnya.

"Bagaimana juga umur kita terpaut 4 tahun. Wajar jika kau merasa khawatir. Bahkan aku juga mencemaskan hal itu. Apakah aku bisa menjagamu. Apakah aku bisa membahagiakanmu. Apakah kelak aku tetap pada janji ini. Apakah saat kita memiliki anak, aku akan jadi ayah yang baik. Begitu banyak pikiran akan hal itu. Tapi tidak bisakah kita jangan terlalu memikirkan masa lalu dan hal yang akan terjadi di masa depan? Bolehkah kita hanya melewati hari ini dan memikirkan masalah esok hari di esok hari? Aku hanya merasa begitu beruntung memilikimu. Aku hanya merasa begitu nyaman. Dan hatiku berdetak karenanya. Aku hanya tahu bahwa aku mencintaimu."

Entah sejak kapan, kata-kata Sehun menenangkannya. Dia nyaman. Sehun dewasa rasanya tidak ada lagi yang perlu dia ragukan. Saat itu juga Aeris memutuskan untuk menyetujuinya. Dia akan menikah dengan Sehun.

~

Hari pernikahan itu tiba. Aeris tidak menyangka kalau Suho dan Chanyeol akan hadir. Ya memang dia mengundang mereka. Sebagai formalitas karena mereka berpisah baik-baik. Sementara Suho tetaplah rekan perusahaan tempat mereka bekerja. Entah apa yang ada di pikiran kedua pria itu, mereka hadir. Chanyeol bersama temannya, Baekhyun juga anggota Ex-B. Aneh saja apalagi mereka bersedia mempersembahkan lagu untuk mendoakan Sehun dan Aeris.

Chanyeol bilang kalau ini hadiah untuk mereka dan hanya hal ini yang bisa ia lakukan untuk Aeris. Dia mengirimkan Aeris ke kebahagiaannya. Ya seperti itulah. Tapi mendengar nyanyian Chanyeol tetap saja hati Aeris berdenyut sakit. Sangat sakit. Karena lirik lagu yang Chanyeol bawakan begitu sedih. Namun anggap saja bahwa mereka tidak berjodoh meskipun mereka saling menyukai dan tentu saja mereka saling mengerti. Karena mengerti, itulah yang paling memberatkannya untuk tetap bersama.

Sehun melihat raut wajah Aeris yang sendu. Pria yang resmi menjadi suaminya tanpa ragu merangkulnya hangat.

"Ada aku." bisiknya.

Aeris menoleh dan tersenyum tipis. Sehun tanpa ragu mengecup keningnya dan mencium bibirnya sekilas.

Aeris tersipu. Ia tersenyum. Benar. Sekarang ada Sehun di sisinya. Dan Sehun tidak membiarkan Suho mengganggunya meskipun ia datang sebagai tamu. Sehun tanpa ragu terlihat begitu posesif. Ia hanya berdiri di sekitar Aeris dan terus memeluknya mesra. Meskipun mereka tidak tahu apa yang akan terjadi ke depannya, tapi untuk saat ini mereka akan memulai kehidupan baru mereka.

~End~

Kacau deh endingnya. Biarin aja la. Wkwkwk..

Semoga hari-hari kalian bisa semakin menyenangkan.
Lucky to have you, guys.
Xoxo..

Lucky [Chanyeol x Aeris]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang