Clover 3.0

61 13 25
                                    

3.0 Another Sweet Day

Author POV

Aeris terbangun di pagi hari dengan senyuman yang langsung merekah. Tangan Chanyeol melingkar sempurna di tubuhnya, dan wajah itu begitu dekat. Chanyeol pun terbangun begitu merasakan pergerakan dari Aeris. Pria itu turut tersenyum. Detik berikutnya Aeris terkikik geli ketika Chanyeol dengan jail menciumi lehernya. Aroma rambut Aeris seolah menjadi candu yang begitu memabukkan sehingga Chanyeol tak terus mengecup puncak kepalanya.

Rasanya mereka seperti sepasang suami istri baru menikah. Aeris menyentuh wajah Chanyeol. Sadar setelah sekian lama menjadi sahabat hingga status pacar, Chanyeol benar-benar luar biasa-tampan.

"Apa aku begitu menakjubkan?" suara seraknya membuat Aeris kembali tersenyum.

Suara itu bukan lagi miliknya seorang, semua orang bisa menikmati suaranya. Tapi tetaplah ia bangga karena dialah yang istimewa bagi pria itu. Setidaknya saat mereka tidak bertengkar, mereka masih melewati hari-hari penuh keromantisan.

"Sepertinya pilihanku tepat." balas Aeris lalu menangkup wajah Chanyeol.

Chanyeol pun akhirnya membuka matanya, bulat, dan besar menatap Aeris yang bak bidadari di pagi hari. Mengingat momen kebersamaan mereka semalam dan apa yang sudah mereka habiskan sepanjang malam membuat Chanyeol benar-benar merasa seolah berada di surga. Sangat bahagia. Dia tidak bisa berhenti gemas dengan Aeris. Dengan nakal, Chanyeol tersenyum menggodanya lantas mendekatinya dan berniat mencium tepat dibibirnya.

Seolah mengetahui siasat mesum Chanyeol, Aeris buru-buru bangun dan menjulurkan lidahnya. "Ayo gosok gigi dan sarapan."

Keduanya pun saling menatap dari kaca. Menggosok gigi ala-ala pasangan dalam drama romantis. Tentu saja mereka tidak boleh melewatkan hal itu. Setelah selesai, mereka berdua membuat roti isi. Chanyeol bertugas memotong roti dan memanggangnya sementara Aeris menggoreng telur mata sapi sebagai pelengkapnya.

Aeris hanya ingin tetap seperti ini, menciptakan lebih banyak momen lagi. Dia pun menyuapi Chanyeol dan begitu pun sebaliknya. Hingga roti habis, sisahan remah terlihat tersisa di bibir Chanyeol. Aeris tidak pernah ingin menjadi gadis agresif. Dari dulu, dia sangat-sangat anti. Namun entah mengapa semua masalah yang terjadi membuatnya begitu ingin merasakan kenyamanan lebih dari siapapun di sisi Chanyeol.

Tidak ada yang salah sekalipun dia memulai sebuah ciuman Dengan Chanyeol. Mereka memiliki hubungan jelas. Dan hubungan mereka benar-benar sudah sangat jauh. Aeris mendekati Chanyeol, menginjak kaki Chanyeol yang sangat besar dan sedikit berjinjit. Chanyeol bingung, namun ia membiarkan Aeris. Lantas gadis itu langsung saja mencium bibir Chanyeol, sekaligus membersihkan sisahan remah roti.

Wajah Aeris terasa memanas. Panas itu menjalar begitu cepat hingga leher dan wajahnya. Semu di pipinya pun muncul. Jantungnya berpacu begitu cepat. Aeris tak berani mengajak Chanyeol lebih dari sekedar menempelkan bibir. Dia mundur dan turun dari kaki Chanyeol.

Bisa Chanyeol lihat wajah Aeris yang mulai merah padam. Dia pasti sangat malu. Chanyeol tahu betul itu. Akhirnya Chanyeol menariknya kembali. Mencium dan mengajaknya lebih. Lidah mereka saling bertautan hingga saling menukar saliva. Tidak lupa Chanyeol menahan tengkuk Aeris dan memperdalam ciuman mereka.

~

Bosan tapi tidak membosankan. Mereka hanya berdua, seharian di rumah, dan tidak kemana-mana. Bahkan mereka bingung melakukan aktivitas apapun. Jika semalam mereka rajin memasak, sekaligus mempersiapkan makan malam romantis. Hari ini mereka merasa begitu malas hingga hanya duduk di sofa, mengemil, seraya menonton televisi

Aeris bersandar manis ke tubuh Chanyeol yang besar, dada bidangnya terasa begitu nyaman menjadi sandaran. Sementara tangan Chanyeol tidak berhenti mengusap punggung tangan Aeris yang terletak di atas perutnya.

"Aeris-ah.."

"Ne?"

"Apa pekerjaanku saat ini mengganggumu?"

Sejujurnya iya. Tapi Aeris tak mau itu membuat Chanyeol menyerah akan mimpi-mimpinya.

"Sedikit, tapi ada yang lebih menggangguku.."

"Apa?"

"Eunji, managermu."

"Agensi yang mempekerjakannya. Aku tak memiliki otoritas untuk menggantinya."

"Dia menyukaimu."

Chanyeol terkejut mendengarnya. "Tidak mungkin."

"Terserah saja kau mau percaya atau tidak."

"Baiklah, mari kita tidak merusak suasana hari ini."

"Oke. Kau besok sudah mulai beraktivitas lagi?"

"Ne. Sebenarnya hari ini aku juga memiliki jadwal tapi demi dirimu aku sudah meminta Eunji untuk menukarnya dengan hari lain."

Sebenarnya Chanyeol hanya berjanji akan menemani Aeris sehari. Namun karena hari itu benar-benar membuatnya bahagia, dan tidur bersama Aeris membuatnya engga pergi di pagi hari, dia pun memilih sehari lagi. Dia beralasan beristirahat agar tidak dimarahi karena alasan untuk bermesraan itu terlalu pribadi dan tak sepantasnya seperti ini.

"Setidaknya kau lebih memilihku."

"Aku berpikir untuk bertunangan denganmu."

Aeris sontak terbangun dan duduk menatap ke arah Chanyeol.

"Kau serius?"

"Kau pikir?"

"Kau serius."

"Kapan kakak dan orangtuamu ada ke sini, kita akan membicarakannya. Soal orangtuaku, aku berencena mencari waktu secepatnya untuk mengajakmu menemui mereka."

"Eum, aku sangat berharap kita bisa cepat-cepat bersama. Aku sangat takut untuk berpisah denganmu."

Chanyeol bisa melihat kekhawatiran yang tersirat di kedua bola mata Aeris. Mata itu berkaca-kaca, terharu dan seolah melepas sedikit kecemasan. Dia pun menarik Aeris ke dalam pelukannya. Dipeluknya erat sambil dielus punggungnya.

Mereka saling mencintai, dan mereka tahu bahwa jika mereka kehilangan satu dengan yang lain, mereka akan hancur. Sakit. Mungkin bingung untuk melanjutkan hidup. Atau mereka sama sekali tak bisa membayangkan hari-hari itu.

Mereka mau seperti ini saja. Terus bersama. Melehati hari-hari sederhana yang membosankan, namun dapat tertawa senang karena setiap momen mereka lewati berdua. Dan perasaan yang mengalir itu kembali membuat kedua insan itu bercumbu, menaut kedua bibir di sofa. Tautan itu semakin memanas dan membuat sore itu begitu mengairahkan.
.
.
.
Tbc...

Lucky [Chanyeol x Aeris]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang