3.1 Terror Part 1
Author POV
Pagi itu tidak seperti sebelumnya. Tidak ada tangan hangat yang melingkar di perutnya. Tidak ada tatapan hangat yang menyambutnya ataupun senyum manis yang menyempurnakan pandangannya. Dingin terasa meskipun cahaya matahati telah masuk melalui cela-cela jendela yang masih tertutup gorden.
Aeris membuka matanya, meringkuk badannya dan merasa sepi. Chanyeol sudah tidak berada di sampingnya ketika ia terbangun pagi hari. Pria itu hanya meninggalkan sepucuk surat untuknya.
Aeris, aku pergi karena ada acara di luar kota yang harus kuhadiri. Maaf. Aku tidak ingin menganggu tidurmu. Aku akan segera pulang dan menemanimu lagi. Jangan lupa makan dan memberi kabar padaku. Polisi sudah menangkap pelaku, jadi jangan khawatir. Saranghae.
Tidak manis. Aeris tidak merasa pesan itu manis atau terasa romantis. Dia lebih senang dengan adanya pria itu di sisinya. Egois. Memang seperti itulah cinta, egois. Aeris hanya sedih ditinggal begitu saja. Meskipun ia harus diganggu di subuh hari, itu akan lebih baik daripada ia ditinggal begitu saja.
Aeris sedikit berberes lalu memutuskan kembali ke tempat tinggalnya. Masih banyak yang harus dibereskannya. Ah benar, belum lagi pekerjaan yang suda ia tinggal tanpa kabar selama dua hari. Mendadak kepalanya terasa begitu penuh hingga ingin meledak.
Gadis itu pun berjalan keluar, mencari halte bus terdekat. Rasanya sedikit aneh. Aeris terus saja melihat sekitarnya. Perasaannya sangat aneh. Dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Sesekali ia sentuh lehernya karena takut namun ia abaikan karena bisa saja itu hanya pikirannya.
Ketika ia menaiki bus pun demikian. Ada seorang yang ikut masuk dengan penampilan aneh dan duduk di paling belakang seolah mengawasinya. Aeris pun menjadi takut. Mungkinkah ada yang mengikutinya? Bukankah orang yang masuk ke rumahnya sudah ditahan? Aeris sangat takut. Jujur saja setelah orang itu terus saja mencuri pandang ke arahnya, Aeris tak bisa merasakan ketenangan. Dia harus menghubungi seseorang dan ia teringat Chanyeol sedang berada di luar kota. Dia tidak punya pilihan selain menelepon Sehun dan sekali lagi memohon bantuan padanya.
Sehun merasa lega, gadis itu baik-baik saja. Dan pria taat pekerjaan sepertinya pun rela meninggalkan semua urusannya demi Aeris. Sebesar itulah rasa suka Sehun padanya.
Di perhentian bus yang pertama, Aeris melihat Sehun sudah berada di sana, duduk sambil melihat jam tangannya. Buru-buru ia turun dan benar saja, orang mencurigakan tadi pun ikut turun.
"Sajangnim!" panggil Aeris sengaja.
Sehun pun langsung menhampirinya dan mengajaknya naik ke mobil yang ia parkirkan tidak jauh dari sana.
"Kau baik-baik saja?" tanya Sehun setelah mereka berada di dalam mobil.
Aeris menyandarkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Dia takut.
"Ada orang mengikutiku."
"Kau yakin?"
"Awalnya tidak, tapi kurasa dia memang mengikutiku." Aeris mengatakannya dengan nada frustrasi.
"Chanyeol?"
"Dia tidak berada di sini."
"Lalu, apa rencanamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky [Chanyeol x Aeris]
FanfictionDikatakan Aeris adalah wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika ia dilahirkan dan diberi nama Aeris, maka sejak saat itulah dia akan menjadi kesayangan semua orang. Aeris tumbuh menjadi remaja yang menawan, dia memiliki : - Kakak super cerewet y...