Lucky [Chanyeol x Aeris]

Clover 2.2

2.2 Mistake part 02

Author POV

Sehun kebetulan melewati tempat itu. Dari jauh ia sudah memerhatikan Aeris. Awalnya ia kurang yakin. Namun ketika semakin dekat dan ia lihat lagi, wajah menangis itu benar-benar Aeris sampai ketika gadis itu terjongkok dan memeluk Lututnya. Sehun menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"Sajangnim!"

"Kau baik-baik saja?"

Membayangkan gambaran wanita lain di sisi Chanyeol dan merawatnya membuatnya Hatiny memanas. Di seberang jalan, terlihat Chanyeol yang sibuk mencari orang. Sehun melihatnya.

"Chanyeol—" dia bermaksud memberitahu keberadaan Chanyeol.

Namun dia langsung berhenti ketika Aeris malah memeluknya. Aeris mengira Sehun akan bertanya soal Chanyeol dan mendengar nama itu saja membuatnya begitu menderita. Maka ia memeluk Sehun hanya untuk sedikit saja kenyamanan.

Chanyeol melihatnya. Kedua tangannya terkepal. Egoisme kedua manusia itu sedang mengambil tindakan. Chanyeol sangat mengenal Aeris, dia bukan wanita gampangan, tapi tetap saja apa yang ia lihat sekarang ini membuat mood-nya hancur lebur. Sama halnya dengan Aeris yang tahu bahwa Chanyeol tak mungkin mengatakan hal itu melalui Eunji, tapi saat ini ia sedang hancur.

Ia memeluk Sehun, mencoba mengumpulkan kembali serpihan hatinya yang tersisa. Sebuah rasa aman dan perlindungan yang sekejap saja. Sehun yang melihat Chanyeol di sana dengan tampang marah berpikir kalau saat ini Aeris dan Chanyeol bertemu, mereka tidak akan menyelesaikannya dengan kepala dingin karena keduanya sedang dalam kondisi yang kacau.

Sehun membalas pelukan itu. Perlahan menepuk pelan punggung Aeris dan menenangkannya. Chanyeol masih mematung di seberang sana. Yang Sehun tahu, dia harus membawa Aeris pergi.

"Ayo, aku antar kau pulang." Sehun merangkul Aeris dan membawanya ke dalam mobilnya yang terpakir tidak terlalu jauh dari lokasi.

"Tunggu aku sebentar." Sehun pergi lagi setelah membiarkan Aeris masuk ke dalam mobilnya.

Sehun kembali ke tempat tadi, ia mendatangi Chanyeol. Kedatangannya dan niat baiknya berbuah sebuah pukulan yang mendarat mulus di pipinya. Orang-orang segera berhenti dan mengeluarkan ponsel mereka. Sehun tahu Chanyeol marah. Sebagai seorang pria, dia sangat tahu harga diri itu. Sehun juga tidak mau menjadi bahan berita. Chanyeol juga sebentar lagi akan terkenal. Ini sama-sama berefek tidak baik untuk mereka.

Sehun tidak membalas. Dia sangat dewasa. Sehun menarik Chanyeol pergi menjauh. Tatapan tajam pun ia lemparkan ke Chanyeol.

"Kau sudah salah paham!"

"Diam! Jauhi Aeris!"

"Aku dan dia hanya sebatas bos dan karyawan saja!"

"Kau pikir aku bodoh? Aku bisa melihat perlakuanmu kepadanya sangat berbeda!"

"Meskipun begitu, kami masih sebatas atasan dan bawahan. Dia bahkan tidak menaruh harapan atau perhatian padaku!"

"Munafik!"

Sehun emosi dan menarik kerah baju Chanyeol. Dia menatapnya dengan bengis.