Part 15

3.7K 165 4
                                    

"Carilah lelaki yang membuatmu ada dimasa depannya."

Hari ini, Nanda mengajakku jalan-jalan. Katanya dia bosan dirumah. Padahal ibunya menyuruhnya tetap dirumah. Sayangnya, rasa bosan mengalahkan rasa patuh.

"10 menit lagi aku sampai." Begitu ucapnya ketika ditelepon. Membuatku langsung bangkit dari tempat tidur yang punya magnet ini.

Yakinlah, aku sudah mandi tadi pagi. Apalagi setelah ia membangunkan begitu pagi hanya untuk melihat muka baru bangunku di video call. Dasar aneh.

Aku membuka lemari setelah menyikat gigi dan mencuci muka. Iya, mencuci muka dengan sabun yang lagi jamannya.

"Sekali putaran, setengah putaran, bersihkan sel kulit mati dan kotoran, tar putar diwajah bilas."

Seingatku begitulah iklannya yang sering dijadikan meme. Aku memilih kemej berwarna pink. Ini hasil jahitan tangan ibuku sendiri. Dia membuatkannya sesuai dengan model anak muda jaman sekarang. Ngepas ditubuh. Aku memakai jeans berwarna biru. Kemudian melihat gantungan disamping meja rias. Ada bandana biru disana. Cocok sekali.

•••

Nanda sudah menunggu diluar. Aku masih memakai sepatu didalam kamar. Ibu bilang sepatu ini cocok untuk kupakai. Ini hadiah dari ibu. Karena ketika jalan-jalan aku menginginkannya, ketika hari kelulusan smp ia memberikannya atas nilai yang hampir sempurna.

Ketika keluar Nanda tertegun. Aku melihat tampilannya. Jeand hitam dengan jaket khas kelasnya berwarna hijau tua. Ia membuka sedikit jaketnya kemudian menunjukkan warna kerah bajunya.

"Pink?" Aku tersenyum.

Rupanya Nanda tak sengaja memakai kemeja pink. Yang entah bagaimana hari ini sama denganku. Darah didalam tubuhku berdesir. Otakku memaksa berpikir apakah aku jodoh? Kata orang, jika ada sesuatu yang sama tanpa janjian, mereka jodoh.

"Ayo. Ibu mana?" Ia melihat kedalam sambil memakai sepatu.

"Ibuuuu, mau pamit ini." Aku berteriak kedalam rumah dan membut ibu bergegas keluar kamar.

"Bu, pamit ya. Key-nya Nanda pinjem dulu." Ia tertawa kecil sambl mencium tangan ibuku.

"Bu, pamit ya. Entar kalo Key gabalik, artinya di culik Nanda." Aku tertawa sambil mencium tangan ibuku. Lalu bergegas naik ke motornya.

Ibu tersenyum kemudian melambai. Tiba-tiba Kimmy keluar sambil mengucek mata. Lalu berlari kearah Nanda yang menatapnya sambil tersenyum. Nanda menggendongnya lalu mendudukkannya ditangki motornya. Menghadap kearah kami.

"Kimmy mau ikut?" Tanya Nanda sambil merapikan rambut adik laki-lakiku itu.

Kimmy menggeleng. "Kimmy mau squishy."

Nanda tertawa. "Yaudah nanti Kak Nanda beliin ya."

Nanda menurunkannya. Kimmy berlari kearah ibuku yang langsung menggendongnya. Kemudian Kimmy melambai sambil tersenyum. Tampaknya ia akan melanjutkan tidur siangnya sambil menunggu squishy dari Nanda datang.

"Kita mau kemana?" Aku mendekatkan wajahku ke helmnya.

"Aku lagi pengen es krim." Ia kemudian mempercepat kecepatannya. Membuatku semakin erat memeluknya.

Siang ini jalan tidaj begitu ramai. Ia melajukan motornya membelah jalan yang sedikit lenggang. Tak terasa tangannya menggenggam tanganku. Ia masih pada kecepatannya.

Bagaimana bisa ia meninggalkan sosok seperti ini?
Yang selalu menggenggam tangannya seperti takut kehilangan.
Yang selalu memeluknya seperti memberikan kekuatan.
Yang selalu melindunginya seperti ia adalah tameng
Yang selalu ada untuknya.

Nan,
Aku takut kehilanganmu.

Aku takut jauh darimu.

Aku takut kehilangan cintamu

Aku takut tak bisa merasakan pelukanmu

Aku takut tak bisa menatap wajahmu.

Maka, kuharap kau akan tetap disini bersamaku.

•••

Mulai hari ini aku akan update terus ya. Soalnya juga cerita lain sudah menunggu.

Ada yang engga sabar untuk spesial part? Part dimana rahasia dari seluruh cerita ini. Ditunggu ya.

Vote dan komen juga jangan lupa, supaya aku semangat nulisnya☺️

Gomawo🙏💙

Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang