Lakukanlah dengan ikhlas
Maka kau tau akhir yang baik akan menunggumu-aisya
.
.
.
.Aku memasuki ruang ganti. Aku duduk sejenak memikirkan sosok yang akan aku operasi. Benarkan ia adalah istrinya? Pertanyaan itu masih menggentayangi pikiranku. Mengganggu segala kerjaku. Kemudian aku tersadar. Aku segera melepas jas putihku dan menggantungnya didalam lokerku. Kemudian mengganti baju khusus operasi yang tergantung rapi didalam loker. Kemudian mengganti sepatu hak tinggiku, dengan sendal karet.
Aku segera pergi ke wastafle mencuci tanganku dengan bersih. Kemudian masuk kedalam ruang operasi. Didalam semua perawat sedang mempersiapkan operasi. Pasien sendiri sudah tertidur diatas tempat operasi.
"Pakaikan jubah dan sarung tangannya." Pintaku, kedua perawat itu memakaikanku jubah dan sarung tangan.
Aku segera duduk dibangku didepan kepala pasien ini. Memegang pemangkas rambut. Rambutnya panjang dan indah bergelombang. Berwarna sedikit kecoklatan. Pantas saja lelaki yang ia jumpai sebagai walinya bisa jatuh cinta padanya. Aku segera memangkas rambutnya dengan perlahan.
Setelah selesai dengan memangkas rambut. Aku segera membuka lapisan-lapisan pada kepala plontos pasien ini. Tak berapa lama professor Aris masuk kedalam ruang operasi.
"Tolong jubah dan sarung tangannya." Kedua perawat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan padaku.
Aku bangkit dari tempat duduk kemudian meletakkan pisau dan segala macamnya ditempatnya. Prof. Aris yang akan memimpin jalannya operasi ini. Maka ia duduk ditempatku tadi.
"Lapisan dural telah kubuka." Aku berdiri disebelahnya. Ia mengangguk.
"Apa dokter kandungan ada disini? Kita perlu dokter kandungan untuk memonitor janin." Tanya prof. Aris sebelum memulai jalannya operasi.
"Aku disini. Tenanglah." Sahut dokter kandungan yang berdiri dekat dengan perawat lain.
"Baik. Kita mulai operasinya." Aku mengangguk.
"Mikroskop." Aku menggeser mikroskop tepat didepan matanya. Prof. Aris mulai membuka bagian-bagian didalam kepala pasien. Berusaha pelan mengambil sesuatu yang mengganjal. Berusaha tidak melukai apapun.
"Irigasi"
(Aliran air)"Cottonoid." Ia mengambil satu dari tempat yang kuberikan.
"Kondisi jantung janin menurun." Dokter kandungan mengingatkan sambil menatap monitor yang menunjukkan detak jantung janin menurun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Time
RomanceTenanglah.. Ini hanya soal waktu yang harus tetap kau ikuti arusnya. Siapa yang tahu kapan hati bisa menerima orang baru. Siapa yang tahu kapan hati bisa sembuh dari luka saat ia patah begitu sendu. Terkadang hati hanya takut menerima cinta baru ha...