Part 19

3K 165 1
                                    

"Key. Kok lo jadi duduk sama gue? Kok ga Fifah lagi?" Setelah seminggu harus duduk dengan anak baru itu, aku memutuskan untuk duduk dengan Aurel.

"Lo.. Udah tau mereka?" Ia bertanya dengan suara lirih. Aku mengangguk sambil tersenyum.

Aurel memelukku. Menepuk bahuku sejenak. Kemudian kembali fokus ke bukunya. Setidaknya lebih nyaman bersama Aurel daripada harus bersama mereka.

"Rel, lo bawa handphone ga? Punya gue mati." Aku menunjukkan layar handphone-ku yang mati.

"Mau ngapain?" Ia menyerahkan ponselnya kepadaku.

"Ngechat doag kok. Ngabarin." Aku tersenyum meraih ponselnya kemudian mencari nama Nanda di chatnya.

"Nanda, ini Key."

"Ya"

"Lagi dimana?"

"Rumah"

Oh.. Apa dia bangun tidur makanya cuek? Pikirku.

"Nanti jemput?"

"Ga"

"Kerumah? Si Kimmy mau ucapin makasih."

"Bilang aja samasama"

"Okedeh. Daaahh. Ponselku mati. Nanti akan kukabarin."

"Ya"

Aku mengembalikan ponsel itu ke tangan Aurel. Lalu mulai berpikir ada apa pada Nanda. Tak biasanya anak itu akan begitu cuek padanya. Padahal jika aku tak membalas chatnya, ketika aku chat dari tempat lain, ia akan sangat khawatir. Tapi tidak kali ini.

"Kenapa?" Aurel menatapku dengan alis menyatu.

"Hah? Apanya?" Aku bertanya balik. Padahal aku mengerti maksud pertanyaannya.

"Nanda kenapa?" Tanyanya lebih jelas.

Aku mengendikkan bahu. "Aku juga gatau."

"Dia jemput nanti ya?" Aurel kembali bersender pada bangku sambil membaca novelnya.

"Katanya sih engga." Aku mencoret-coret buku bagian belakang.

"Ada apa? Kok muka lo sedih?" Tata tiba-tiba muncul sambil memakan snack-nya.

"Tau nih, gebetannya cuek. Terus katanya ga ngejemput." Aurel masih fokus pada bukunya.

"Surprise kali. Biasanya sih gitu." Tata duduk didepanku.

"Semoga aja gitu sih." Aku kembali masuk kedalam lamunanku.

"Anak-anak." Pak Yanto masuk kedalam kelas membuat semua kembali ke bangku masing-masing.

"Hari ini guru rapat. Jadi kalian boleh pulang lebih cepat." Ucap pak Yanto. Disambut sorakan senang dari murid.

"Gue udah ngechat Nanda, Key. Tapi dia cuma ngebaca doang." Aurel membereskan barangnya.

Tata terkekeh. "Kayak dia beneran ngerjain lo deh."

Aku mengendikkan bahu. "Semoga aja dia ada dibawah."

Kami bertiga yang paling terakhir turun. Sekolah sudah sepi daritadi. Kami saling bertukar cerita. Rupanya Tata tidak seburuk yang kupikirkan. Tak seperti yang 'teman-teman' ku tadi katakan.

"Key. Dia gaada." Ketika kami sampai di halte sekolah.

"Mungkin dia emang gabisa jemput kok." Aku memaksakan senyum.

"Coba gue liat chat dia ya." Aurel mengeluarkan ponselnya lagi. Kemudian air wajahnya berubah.

"Key..." Panggil Aurel lirih.

"Kenapa, Rel?" Tanya Tata. "Dia baik-baik ajakan?" Sambung Tata.

"Kenapa?" Aku mengerutkan dahiku.

"Lo liat." Ia memberikan ponselnya padaku dan langsung kuraih. Akunnya terbuka begitu saja. Backgroundnya menunjukkan sosok perempuan cantik dengan rambut panjang dan poni. Di statusnya sendiri tertulis nama perempuan "sisi❤️" begitu tulisnya. Aku tertegun. Lemas sekali. Lututku tak sanggup berdiri hingga harus duduk disana. 

Nan,
Aku kembali untukmu.
Namun kenapa sekarang kamu yang pergi?

Tangisku pecah.

•••

Huu Nanda kok jadi jahat gitu? Kenapa ninggalin Keyrina? Padahal Keyrina udah mau setia loh.

Duh gimana ya kelanjutannya? By the way, di part selanjutnya ada yang menegangkan.

Ditunggu ya.

Oh ya guys, jangan lupa vote dan komennya yah. Biar semangat akunya oke?

Gomawo🙏💙

Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang