Part 32

3.3K 148 1
                                    

Kenangan hanya sebatas kenangan
Melebur bersama awan
Terbang bersama angin
Bercampur aduk pada angan

-aisya
.
.
.
.

Ingat saat aku bilang bahwa hal yang tak bisa ditebak adalah waktu? Ya waktu tak pernah tertebak. Terkadang ia melambat, terkadang ia berlalu cepat. Begitulah waktu, memberikan pertemuan lalu perpisahan.

Maka disinilah aku, disalah satu hotel bintang empat. Mengenakan gaun berwarna ungu tua dengan panjang selutut. Bagian dada diberi kerah sanghai. Bagian dada juga diberi sentuhan bunga-bunga berwarna hitam. Sepatu tinggi berwarna hitam mengetuk lantai dengan anggun. Tas selempang khas pesta berwarna hitam tersampur dipundak. Wajahku sengaja tak ku polesi make up terlalu banyak. Tak ingin mengubah banyak dari wajahku sebenarnya. Agar ketika semua teman-temanku melihatku masih tetap mengenaliku. Aku memasuki ruangan.

Terlihat adik-adik kelasku ada disana. Aku mengisi buku tamu lalu masuk kedalam. Berjalan di red carpet. Menghadap ke kamera yang kuyakini mereka adalah panitia dokumentasi. Kalau begini aku jadi ingat Nanda. Aku berjalan kedalam. Terlihat Aurel dan Tata sedang bebincang.

Aurel melongok ke arah ku. "Rinaaaaa....." Ia memelukku sebentar.

Aku balas memeluknya, kini giliran Tata yang memelukku. "Lo jadi nyanyi?" Bisiknya.

"Tentu." Aku mengedipkan sebelah mataku.
.
.
.
.

Aku berjalan perlahan ke belakang panggung. Berusaha tidak menarik perhatian siapapun. Hampir seluruh temanku mengajakku berfoto. Aku belum boleh kelelahan hingga aku menyanyikan satu lagu spesial malam ini.

Aku berkaca dibelakang panggung. Mengingat kejadian hari itu, dimana aku memakai gaun broken white dua tahun lalu. Membuat semua mata tertuju padaku. Mendengar sambil sesekali mengikuti lirik lagu yang kudendangkan. Dia ada disana hari itu.

Aku mengintip dari balik panggung. Menatap semua wajah sumringah sekaligus sendu yang terpapar karena ini adalah perpisahan. Mataku membelalak lebar. Menatap sosok yang bersalaman dengan kepala sekolahku. Berbincang dan tertawa. Membuatku gugup setengah mati.

"Kak, sebentar lagi ya." Panitia yang memakai ht ini adalah anak kelas satu. Aku kenal dia.

Aku mengangguk. "Layar ditutupkan?"

Ia berpikir sebentar, "Oh iya, layar ditutup."

Ia berlalu mengerjakan tugasnya lagi. Aku duduk didepan cermin. Masih seperti dulu. Tak mau make up berlebihan. Rambutku tak dibentuk seperti yang lainnya. Hanya digerai dan diikatkan bandana berwarna hitam dengan corak abu-abu.
.
.
.
.

"Katanya ini penampilan spesial. Dan namanya gamau disebutin. Dia bakalan nyanyiin sebuah lagu. Enjoy." Mc kembali ke belakang panggung.

Layar tertutup. Stand mic sudah disediakan. Kursi tinggi dengan model seperti kurai bar ada ditengah panggung. Aku duduk memegang gitar berwarna putih. Mengalungkan talinya pada pundakku.

Summer after high school
When we first met

Layar terbuka. Menunjukkan aku yang memegang gitar. Aku menatapnya disana. Memotret diriku didepan sini. Semua mata tertuju padaku.

We make up in your mustang
To radiohead
And on my 18th birthday
We got matching tattoos

Used to steal
your parents liquor
And climb to the roof
Talk about our future
Like we had a clue
Never plan that one day
I'd be losing you

Petikan senar gitarku terdengar seperti magnet yang menarik mata semua orang. Seperti kunci yang menutup mulut semua orang, membuat ruangan jadi senyap.

In another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And In another life
I would make you stay
So I don't have to say you were
The one that got away

The one that got away

I was june and you were my johny cash
Never one without the other
We made a pack
Sometimes when I miss you
I put this record on

Someone said you had your tattoo removed
Saw you downtown singing the blues
It's time to face the music
I'm no longer your muse

In another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And In another life
I would make you stay
So I don't have to say you were
The one that got away

All these money can't buy me a time machine
Can't replace you with a million rings
I should told you what you meant to me
Cause now i pay the price

In another life
I would be your girl
We keep all our promises
Be us against the world

And In another life
I would make you stay
So I don't have to say you were
The one that got away

The one that got away

Nanda disana. Menatapku. Dengan mata yang setelah dua tahun.

••••

Sengaja lagunya ga pake mulmed. Biar readers bisa nyanyiin sendiri dan hayati. Eh dirawa rawa kali ya? Sip keyrina udah lulus nih tjieee

Vote comment please

Gomawo🙏💙

Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang