Part 22

3.2K 163 2
                                    

Sore itu, gerimis hujan menghantar dingin bersama angin yang selalu lewat menyentuh kulit. Aku merapat kebagian sisi halte. Katanya hari ini ada photoshoot untuk poster film. Film yang kami kerjakan rampung sudahnya. Sudah mulai promosi dan menyebarkan thriller. Kata Kak Putra aku bekerja dengan baik diantara kesulitan yang kami lewati.

Bagaimana tidak? Saat semua orang punya kesibukan masing-masing, aku bisa meminggirkan hal-hal yang bisa kulakukan nantinya, padahal itu hobiku. Contohnya seperti bermain basket.

Lalu, bagaimana bisa aku yang hanya dibantu Aurel, menemukan waktu yang tepat untuk shooting dikala semua orang punya keperluan masing-masing. Lalu bagaimana denganku? Bukankah aku punya keperluan pribadi?

Waktu itu hal yang paling penting adanya. Paling ditakutkan akan cepat berlalu ketika kejadian bahagia datang. Dan paling ditunggu agar waktu cepat berlalu ketika kesedihan melanda. Maka permasalahan yang selalu muncul adalah waktu.

Kami melakukan photoshoot dibelakang sekolah. Yang kebetulan dindingnya berwarna-warni. Biasanya tempat ini dipakai anak TK untuk senam pagi atau sekedar olahraga saja. Tapi karena sudah sore, jadilah tempat ini begitu sepi.

Tapi sayang hujan gerimis datang diwaktu kami sudah berkumpul. Aku duduk kemudian memainkan jariku diantara percikan air yang jatuh. Aku menghela napas. Lagi-lagi bayang-bayangnya selalu muncul.

Hujan menghantarkan kerinduan. Begitu kata orang-orang. Awalnya aku tak percaya karena apa? Karena setiap hujan disore seperti ini selalu kulewati dengannya. Tiada hari tanpa dirinya disampingku. Tiada hari tanpa pertemuan.

Maka itu,
Rasanya sudah terbiasa ia ada disampingku. Tapi apa boleh buat jika iapun harus pergi? Menahannya pergi tak ada gunanya. Karena ketika seseorang mencoba pergi, ada saja hal tak terduga yang membuatnya kembali jika ia memang untukmu.

Maka dari itu,
Aku tak pernah menahan pergi. Biarlah ia pergi sejauh mungkin. Jika memang ia untukku, ia akan kembali kepelukan ini. Aku tak pernah menemukan sosok seperti dirinya. Ketika cowo diluar sana ingin menjadi pacarku, mengejarku hanya semata untuk dipamerkan, Nanda tidak seperti itu.

Nanda selalu menjaga sesuatu yang ia punya. Nanda ingin selamanya, bukan hanya sementara. Nanda ingin seutuhnya, bukan sebagiannya. Artinya Nanda memang egois. Tapi keegoisannya berujung bahagia.

"Kamu perlu egois di beberapa hal. Karena ada hal yang harus kamu dapatkan seutuhnya."

Begitu kata Nanda. Nanda adalah teman curhat yang baik. Nanda bukan hanya sekedar mendengarkan, mengangguk dan hanya menyuruh sabar. Nanda akan memberikan solusi walaupun kadang ia sendiri bingung.

"Lo masih mikirin itu ya?" Aurel menyeretku kembali kedunia nyata.

Aku mengangguk. "Melupakan itu gasemudah lo jatuh."

Aurel mengangguk. "Lo pasti kangen dia kan?"

Aku menghela napas. "Orang manapun kangen kalo ditinggal sama seseorang yang biasa ada disampingnya. Merindukan orang yang udah pergi itu lebih sakit daripada patah hati."

Aurel kemudian duduk disampingku. Aurel ada tipe teman yang setia. Aurel bilang, semua orang butuh teman. Tapi tidak semua orang bisa jadi teman. Aurel adalah peredam emosiku. Nasihatnya selalu mengalir ketika aku sedang emosi. Entah pada diriku sendiri atau orang lain.

Aurel tipe yang setia. Bahkan sangat setia. Bertahan pada satu orang adalah hal yang Aurel lakukan. Menunggu berbulan-bulan hingga sosok yang ia cintai suatu saat akan peka. Aurel selalu bilang, jika merasa tepat, jangan pergi hingga ia yang menyuruhmu pergi. Karena hati tak pernah berbohong.

"Lo boleh kangen sama orangnya, sama kenangannya. Tapi lo gaboleh larut sama kesedihannya." Ia bangkit kemudian berjalan menuju kerumunan crew film.

Lalu bagaimana bisa kesedihan ini aku hilangkan? Bahkan cinta terdalam pun kalah akan rasa sedihnya.

•••

Duh key, udahh dong jangan sedih:(
Author jadi sedih juga nih. Gimana ya nanda disana? Penasaran ga sama kelanjutannya gimana? Key bakal balikan sama nanda ga ya? Kayaknya engga yah? Emgga deh kayaknya. Mereka ga bakal balikan. Key pasti nemuin yang lain nih yakan? Hehehe

Tunggu aja part selanjutnya ya.

Vote dan comment juga jangan lupa supaya aku semangat nulisnya.☺️

Gomawo🙏💙

Another TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang