SWM - Chapter 1

22.4K 1K 54
                                    

Sebuah mobil sedan hitam melaju dengan kecepatan normal menyusuri jalanan kota Seoul yang sudah larut, memperlihatkan beberapa lampu jalan yang beberapa di antaranya sudah tidak menyala lagi dan juga hiasan lampu kerlap kerlip membuat kota Seoul semakin indah untuk dilihat.

Pria tampan yang kini duduk di bangku tengah sambil menatap keindahan itu hanya diam tanpa senyuman. Ia tidak menikmati malam indah itu, sebuah perasaan lain yang tersirat di wajahnya. Perasaan di mana ia kesal, marah dan kecewa hari ini.

Pria itu melihat arloji Glashutte Originalnya yang menunjukkan pukul sebelas malam, ia membuang napasnya kasar dan perlahan menutup matanya. Malam ini adalah malam tersial untuknya mungkin. Pria itu menyesal setelah sejak pagi, ah tidak. Setelah Seminggu yang lalu ia berlelah menyiapkan banyak hal spesial untuk seseorang. Hatinya marah dan kecewa saat tahu semua yang disiapkannya hanya sia-sia ternyata.

"Bangunkan aku jika sudah sampai," titahnya dengan sedikit helaan napas berat.

"Iye, depyeonim," jawab supir itu.

Mobil itu terus melaju menyusuri malam yang terus larut, supir yang sering dipanggil Hyun Joo itu pun nampak kelelahan dan sesekali menguap. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menahan rasa kantuk yang datang melandanya di saat ia mengendarai mobil.

Pria yang menjadi bosnya itu belum sepenuhnya terlelap, ia hanya memejamkan matanya untuk merenungkan kesialannya yang membuat hatinya kalut malam hari ini.

Hingga....

CIIIIITTT!

Supir itu menginjak rem secara tiba-tiba membuat pria yang duduk di bangku tengah itu terbanting ke depan membentur bagian belakang tempat duduk supir itu. Ia memegang kepalanya yang sehabis terbentur bangku itu.

"Kau bosan bekerja, hah?!" bentaknya marah, membuat supir itu hanya menundukkan kepalanya terus menerus pada sang Tuan. Memohon maaf atas tindakan bodohnya.

"Jeoseonghamnida, depyeonim. Hanya saja gadis di depan itu membuatku terkejut," jelas supir itu sambil menunjuk seorang gadis yang berdiri di tengah jalan. Seorang gadis dengan pakaian lusuh yang sedikit kotor dan rambut panjang gelombangnya yang terlihat berantakan.

Sungguh gadis itu terlihat seperti orang gila yang keluar di malam hari.

Pria itu pun mengikuti arah pandang supirnya dan kini ikut menatap gadis yang masih setia berdiri di tengah mobilnya dengan wajah ketakutan. Hingga kemudian pria itu dikejutkan saat gadis di depan mobilnya itu berlari lalu menggedor-gedor kaca jendela mobilnya dengan keras. Gadis itu begitu ketakutan, raut wajahnya menunjukkan jika ia sedang dalam bahaya, ia membutuhkan perlindungan dan bantuan dari seseorang.

Dan gadis itu berharap bahwa pria di dalam mobil mewah ini akan membantunya. Seperti, ibaratnya sang pria adalah satu-satunya orang di bumi ini yang bisa membantunya malam ini.

"Tolong aku, mereka ingin menyakitiku!" teriak gadis bersurai cokelat itu sambil menggedor kaca mobil itu dengan keras.

Namun pria di dalam mobil hanya menatap rendah gadis asing yang menggedeor kaca mobilnya di tengah malam itu. Pria tersebut hanya mencibir pelan kemudian memalingkan wajahnya dari gadis malang itu.

"Apa yang harus aku lakukan, depyeonim?" tanya sang supir sedikit gugup.

"Tentu saja cepat pergi dari sini!" tegasnya membuat supir itu mengangguk paham, dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Meski di dalam hati sang supit menaruh rasa kasihan pada gadis malang itu, tapi apa daya jika ia hanya seorang bawahan?

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang