"Aku- menyukaimu Hun." kata Irene begitu jujur.
Sehun terkejut, namun ia tetap bereaksi seperti hal itu tidak mengejutkannya. Kata-kata Irene yang terdengar begitu jujur membuat perasaannya sangat bahagia bukan main, seketika hatinya menghangat mendengar ungkapan Irene padanya. Gadis itu menyukainya, dan apa yang harus ia katakana sebagai jawabannya pada gadis itu?
Inilah masalahnya, kau hanya senang tapi bodoh untuk membalas ucapannya. Ya, Sehun bingung apa yang harus ia utarakan sekarang, dan gadis itu menunggu jawaban dari bibir Sehun, seperti orang dungu yang tidak bisa bicara, dan itulah Sehun saat ini.
"Tidak usah dijawab, aku sudah sangat senang kau mau mendengarnya. Aku tahu, jika aku sudah lancang menyukaimu seperti ini, aku pun sadar siapa aku dan siapa yang sudah aku sukai. Aku hanya ingin kau tahu perasaanku yang sebenarnya. Terimakasih sudah menjagaku, lebih baik kau istirhat, karena kau pasti sangat lelah." Ucap Irene kemudian melepaskan genggaman tangannya. Sehun masih diam di tempatnya dan tidak bergeming sedikit pun, ia sudah menjadi patung sepertinya.
"Hun? Kau baik-baik saja?" Ucap Irene sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Sehun yang hanya bisa melamun. Hingga akhirnya saat kesadaran Sehun kembali, ia langsung terkejut saat wajah Irene begitu dekat melihatnya.
"Eoh? Kau bilang apa barusan?" Tanya Sehun membuat Irene tertawa geli kemudian menggeleng kecil.
"Selamat malam Hun." Kata Irene tersenyum manis.
"Ah, sela- mat malam." Ucap Sehun gugup dan segera keluar dari sana, tanpa membalas ucapan Irene mengenai perihal perasaan gadis itu pada sehun. Sejujurnya ia juga bingung ingin mengatakan apa? Ia terlalu bingung dengan perasaannya saat ini. Ia tidak bisa berpikir jernih rasanya.
Bahkan ia tidak bisa berpikir hal lain, selain perkataan Irene yang serasa merenggut pikirannya seketika. Sialan mungkin, tapi entah kenapa perasaannya seperti seseorang yang sedang jatuh cinta. Tidak! Oh, sungguh tidak mungkin Sehun jatuh cinta pada Irene kan? Sehun tidak mau mengakui hal seperti itu.
Sehun yang merasa kepalanya penat, langsung turun ke lantai bawah, untuk mengambil sebuah minuman bersoda untuk menyegarkan kembali pikirannya. Apa-apaan hatinya ini? Mengapa terasa sangat tidak terkontrol seperti ini? Rasanya sedikit menyebalkan, Irene berhasil mencuri atensinya seperti ini. Bahkan kali ini, Irene merenggut pikirannya tanpa sisa. Bukankah gadis itu benar-benar berbahaya?
Glek
Sehun meneguk bir kaleng itu dengan perlahan. Beberapa kali Sehun menggelengkan kepalanya, seperti mengusir baying-bayang Irene di kepalanya. Namun saat melihat ajhuma Han yang sedang menaruh piring-piring di lemari, Sehun menghentikan kegiatannya meneguk bir, kemudian menghampiri ajhuma Han yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, "Ajhuma Han." Seru Sehun. Dan ajhuma Han langsung membalikkan tubuhnya menatap sang tuan muda.
"Selamat malam tuan muda, anda membutuhkan sesuatu?" Tanya ajhuma dengan sopan.
"Aku- butuh jawaban." Ucap Sehun pada wanita paruh baya itu.
"Apa itu tuan muda?"
"Apa yang ajhuma lakukan jika, Hyun Joo menyukai ajhuma?" Sontak pertanyaan tidak berbobot yang Sehun lontarkan untuk ajhuma, membuat wanita itu terdiam dan berpikir dengan keras. Apa tuan mudanya baik-baik saja? Mengapa tuba-tiba membicarakan hal seperti ini? Hyun Joo menyukai ajhuma Han? Yang benar saja Sehun!
Sehun yang tersadar dengan pertanyaan anehnya, langsung mengacak rambutnya frustasi. Lalu menghela nafasnya dengan berat.
"Ah, lupakan ucapanku." Kata Sehun kemudian berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fiksi Penggemar#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...