***
Irene terbangun pada pukul 3 pagi. Matanya mengerjap beberapa kali kemudian menyalakan lampu tidur di atas meja samping ranjang. Dilihatnya Sehun yang masih setia tidur memeluk guling dengan nyaman. Oh, sungguh ia tidak ingin membangunkan suami tercintainya ini.
Hanya saja, saat ini ia menginginkan Hot Dog tiba-tiba. Irene pun mengguncang pelan lengan suaminya. Membuat Sehun tidak lama kemudian membuka matanya, "Kenapa sayang? Tidak bisa tidur?" tanya Sehun ikut menegakkan tubuhnya dan menguap kecil.
"Hun, mau Hot Dog." Rengek Irene sambil menarik-narik piyama Sehun dengan wajah bocahnya. Sehun melebarkan matanya ketika mendengarkan permintaan Irene. Hot Dog, pada pukul 3 pagi? Apa masih ada yang menjualnya? Sehun mengusap wajahnya kasar, "Sayang, ini bahkan belum jam 5. Memangnya siapa yang jualan Hot Dog dipagi buta seperti ini hm?" Sehun merebahkan tubuhnya lagi di atas ranjang. Menutup wajahnya dengan tangannya. Terasa frustasi mungkin.
"Hun, bayinya yang mau. Bukan aku." Kata Irene kemudian tidur di atas Sehun sambil mencium bibir suaminya berkali-kali, "Ya? Atau kalu tidak, kau buatkan aku Hot Dog. Mau kan?" Irene mencium sekali lagi bibir Sehun hingga pria itu akhirnya menyerah dan menegakkan tubuhnya, "Kita bangunkan ajhuma Han saja ya? Aku tidak bisa masak. Kau tahu sendiri kan sayang?" Sehun mengusap kepala Irene lembut namun gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil menggeleng, "Aku mau buatanmu. Boleh, ya?" Irene merengek bak anak kecil dan akhirnya Sehun mengangguk.
Sungguh, ia tidak tahan jika Irene sudah menunjukkan sifat bocahnya itu. Merayu Sehun sampai pria itu mengalah dan akhirnya menuruti keingannya. Sehun turun dari ranjang mereka dan menggandeng Irene di sampingnya.
Keduanya pun sampai di dapur dan Sehun langsung menyalakan ipad-nya untuk mencari resep Hot Dog di internet. Atau mungkin langsung membuka Youtube saja? Ya, akan lebih mudah dan gampang kan?
***
Sehun mengusap peluh yang ada di keningnya. Nyatanya sudah hampir 2 jam Sehun belum selesai membuat satu Hot Dog pun. Irene yang duduk di atas meja pun rasanya sudah tidak berniat memakan Hot Dog lagi.
"Sehun, sudah tidak usah memaksakan dirimu." Ucap Irene kemudian turun dari atas meja dan menahan tangan suaminya untuk kembali sibuk dengan bahan makanan yang bahkan sama sekali tidak Sehun tahu apa namanya.
"Sayang, maafkan aku. Sungguh." Sehun menyesal dengan wajah sedihnya. Irene tersenyum kemudian memeluk Sehun erat, "Tidak apa-apa. Aku sudah tidak menginginkannya. Ayo tidur lagi, aku mengantuk karena menunggumu terlalu lama." Ucap Irene lembut kemudian menarik Sehun untuk kembali ke kamar.
"Bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang lain selain tidur?" ucapan Sehun menghentikkan langkah Irene hingga gadis itu menatap kembali suaminya dengan alis berkerut, "Maksudnya?"
"Kau tahu ini sudah seminggu berlalu semenjak kita bercinta Irene." Ujar Sehun membuat Irene menghela nafasnya, "Jadi?"
"Ya, kau tahu maksudku kan?" Sehun mengusap punggung Irene yang masih berlapis jubah tidur suteranya. Irene mengusap lembut pipi Sehun, "Tidak untuk hari ini." Ucapan Irene membuat Sehun sedikit sebal. Apalagi gadis itu sekarang pergi meninggalkannya. Beralih naik ke atas ranjang dan kembali tidur. Sehun mendesah kasar.
"Kenapa ia semakin sulit didapatkan ketika hamil?" desahnya sambil mengusap rambut kasar. Sehun pun akhirnya kembali tidur sambil memeluk Irene. Ya, sepertinya ia hanya bisa memeluk tubuh Irene seperti ini. Tidak ada yang lebih selain berpelukan, tolong ingatkan Sehun.
***
Irene berjalan dengan mengerucutkan bibirnya. Ia memasuki lift di kantor Sehun. Hari ini ia sudah menyiapkan makan siang special untuk Sehun. Berharap mereka bisa makan bersama. Beberapa pegawai menunduk hormat pada Irene. Mereka tahu siapa gadis yang sekarang marganya telah berganti menjadi Oh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfic#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...