.
.
.
Sehun dan Irene memasuki rumah dengan baju basah, dan wajah menggigil yang tercetak di wajah mereka sejak pulang dari bermain hujan itu. Mereka tidak berbicara satu sama lain ibarat patung di dalam sebuah mobil sejak tadi. Diam dengan pikiran masing-masing, dan enggan berucap sebuah kata. Sehun bahkan berusaha untuk tidak menatap wajah Irene, seakan ia tidak berani hanya untuk meliriknya saja.
Hati keduanya juga masih saling berdegub kencang, bahkan Sehun benar-benar tidak menemukan kesadarannya lagi. Mengapa tadi ia melakukan hal itu? Sungguh, memang Sehun sangat tertarik pada ulasan senyum Irene yang menawan, di mana senyuman itu tercetak di bibir plumnya. Sehun ingin merasakan mencium bibir gadis itu.
'Tunggu! Apa? Ingin merasakan katamu? Kau sudah tidak waras Oh Sehun?' Ucap Sehun dalam hati.
Namun Sehun dan Irene segera menatap sedikit bingung, seseorang yang sedang duduk di ruang tamu dengan membaca sebuah majalah dan mengangkat kakinya di atas meja, bak seorang raja di rumah Sehun. Tentu, sang pemilik rumah tidak senang akan hal itu. Segera saja Sehun berjalan sedikit cepat, dan menatap siapa pria yang sudah berada di rumahnya dan berlaku kurang ajar seperti ini.
"Hyung?" Seru Sehun menaikkan alisnya, saat mendapati sahabanya bernama Baekhyun itu yang berada di rumahnya. Ada apa? Dan tumben sekali pria ini seorang diri. Biasanya Baekhyun akan bersama Chanyeol atau pun Kai. Namun, kali ini pria Byun itu hanya seorang diri.
"Ah, kau sudah pulang? Aku menunggumu sekitar 1 jam yang lalu. Tapi tidak apa." Baekhyun tersenyum, lalu menaruh majalah itu di atas meja. Kemudian Baekhyun berdiri, dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya. Pria Byun itu sedikit menilik Sehun dan Irene yang ternyata sedang basah kuyup.
"Kau bermain hujan? Tumben sekali." Ucap Baekhyun mendekati Sehun dan memegang kemeja pria itu dengan tangan kirinya.
"Sedang apa hyung di sini? Di mana Chanyeol hyung dan Kai?" Tanya Sehun mengalihkan pembicaraan, karena sejujurnya jika mereka terus melanjutkan pembicaraan mengenai hujan, maka yang teringat adalah memori tentang, 'hampir mencium Irene'.
"Aku? Ah, aku ke sini bukan untuk menemuimu." Baekhyun tersenyum penuh arti, kemudian melayangkan pandangannya pada Irene yang masih berdiri di tempatnya memeperhatikan Sehun dan Baekhyun dengan keadaan menggigil. Lantas, pria Byun itu menyunggingkan senyumannya pada Irene, "Aku ingin bertemu dengan Irene." Lanjut Baekhyun dengan senyuman indahnya. Bahkan siapa saja yang melihat senyuman khas seorang cassanova itu, akan langsung jatuh hati.
Mata Sehun membulat sempurna mendengar itu, benarkah ini? Tapi kenapa? Mengapa Baekhyun ingin bertemu dengan Irene? Bahkan mereka tidak dekat, dan tidak pernah mengobrol kecuali di club malam itu. Jadi untuk apa Baekhyun bertemu dengan Irene? Perasaan Sehun sedikit tidak enak memikirkan hal ini.
"Aku ingin mengajaknya berkencan."
"APA?!" Sehun mencelos mendengarnya. Kemudian menatap Irene yang ikut terkejut mendengar ucapan Baekhyun, perihal mengajaknya 'berkencan'. Oh, benarkah? Apa Baekhyun akan menjadikan Irene dalam list wanita kencannya sekarang? Tidak! Sehun cukup tahu bagaiaman seorang Baekhyun. Pria itu tidak begitu menyukai wanita yang polos seperti Irene.
"Kenapa kau terkejut? Apa aku salah bicara?" Baekhyun berjalan mengambil handuk yang berada di lemari Sehun, kemudian menuju tempat Irene berdiri, lalu mulai mengusap wajah Irene dengan lembut. Bahkan, Irene merasa jantungnya tidak normal berdekatan dengan Baekhyun seperti ini.
Setelah wajah Irene, Baekhyun kembali mengusap dengan lembut rambut Irene dengan handuk itu. Sehun yang melihat hal tersebut sedikit, tidak! tapi sangat dibuat cemburu oleh Baekhyun. Pasalnya, Sehun begitu tidak suka seseorang mendekati Irene, dan melakukan hal manis seperti itu padanya. 'Tapi, bukankah kau tidak menyukainya? Mengapa kau harus cemburu dengan hal seperti ini?' Ujar Sehun dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfiction#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...