SWM - Chapter 25

9.4K 567 119
                                    

_____

Sehun membuka pintu rumahnya dan nampaklah sang istri tercintanya berada di ruang tengah sedang membaca majalah. Sehun tersenyum manis dan langsung menghampiri Irene kemudian mencium puncak kepala sang istri. Irene tersenyum manis dan menutup majalah itu.

Pria Oh tersebut, kini mengambil posisi di samping Irene dan mengangkat kaki jenjang istrinya untuk di taruh di atas pahanya. Irene mengerutkan keningnya, untuk apa Sehun melakukan ini? Tidak lama setelah itu, Irene merasakan tangan lembut suaminya beralih memijat pelan kaki Irene. Oh, bukankah harusnya itu tugas Irene sebagai istri?

"Sayang tidak usah. Harusnya aku yang melakukannya untukmu." Ucap Irene menolak hendak menurunkan kakinya dari paha Sehun namun pria itu menahannya, "Sayang, kau sedang hamil. Jadi biarkan aku melakukannya untuk istriku ini hm?" Irene begitu senang mendengarnya dan mengangguk tersenyum.

Sehun melanjutkan kegiatannya memijat kaki Irene. Mereka beberapa kali saling melempar senyuman manis. Hingga perlahan, Sehun mendekati Irene dan mencium bibir istrinya dengan lembut. Ya, harusnya Sehun mendapat sambutan seperti ini dari tadi, benarkan?

Saling mencium dengan lembut, bahkan Irene sudah mengalungkan tangannya pada Sehun. Keduanya tersenyum di sela kegiatan mereka di sore menjelang malam ini.

SRET

Sehun terkejut ketika ada yang menarik tubuh istrinya menjauh darinya. Sehun mendongak menatap sosok pria berpakaian serba hitam tengah menodongkan pisau pada leher Irene.

"Irene?! YAK! LEPASKAN ISTRIKU!"

Tidak ada jawaban dari pria itu dan perlahan ia menggeret Irene menjauh dari rumahnya. Sehun membelalakkan matanya melihat Jaehyun danTaeyong sudah rebah di lantai dengan darah yang mengalir di sana. Irene menangis sambil menatap Sehun untuk melepaskannya.

Bahkan ajhuma dan Hyun Joo juga sudah dipenuhi oleh darah kental yang mengalir dari perut mereka. Sehun menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"Sehun, tolong aku! Hiks."

"IRENE!"

"SEHUN TOLONG AKU! KU MOHON, TOLONG AKU!"

"SEHUN-AH, JANGAN TINGGALKAN AKU! SEHUN!"

"IRENE –TIDAK! JANGAN LAKUKAN ITU PADANYA!"

Sehun melebarkan matanya ketika pria misterius itu menyayat leher Irene hingga darah kental keluar dari sana. Irene terjatuh ke lantai dan darah gadis itu mengalir deras. Sehun terjatuh ke lantai masih sambil menatap istrinya yang sudah tidak lagi bernyawa. Tidak, mengapa ini terjadi? Irene-nya tidak boleh pergi.

Hingga...

"OH SEHUN BANGUN!" pria bermarga Oh itu membuka matanya dengan terkejut. Nafasnya tersenggal-senggal dan peluh memenuhi seluruh tubuhnya. Baik lengan maupun wajah. Irene yang berada di tepian ranjang hanya mengerutkan keningnya bingung. Ada apa dengan suaminya?

"Kau baik-baik saja?" Irene mengusap pipi Sehun yang basah dan pria itu masih mengatur nafasnya untuk beberapa saat. Pria Oh itu menegakkan tubuhnya dan mengusap wajahnya sendiri. Jadi ia hanya bermimpi? Mengapa mimpi itu sangat menakutkan? Seolah hal itu benar-benar nyata.

"Sayang, kau baik-baik saja?" Irene masih sibuk menanyakan pertanyaan perihal mengapa Sehun bangun dengan keadaan seperti ini? Prianya terlihat takut dan gelisah.

Sehun yang melihat Irene masih baik-baik saja dan tidak terluka sedikit pun langsung menarik gadis itu dalam pelukannya. Ia mendekap tubuh mungil Irene dengan sangat kuat membuat istrinya tidak bisa bernapas dengan baik. Sehun tidak peduli dengan itu, ia hanya takut saat ini. Mimpi yang tidak pernah ia harapkan hadir, kini menghantui pikirannya.

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang