SWM - Chapter 33

7.6K 492 67
                                    

***

Irene tersenyum sambil menggendong sang pangeran kecil yang juga sibuk bermain dengan mainan di tangannya. Bayi gembul itu nampak tertawa dan menjatuhkan mainannya, sengaja untuk mengerjai sang ibu agar Irene mengambilnya kembali. Min Jae senang melakukannya, membuat Irene hanya tertawa dan memberi hukuman putranya itu dengan menggelitik perut sang buah hati.

"Uh, dasar anak nakal." Irene memicingkan matanya sambil mengecupi seluruh wajah Min Jae tanpa berhenti dan hasilnya, Min Jae tertawa terbahak-bahak karena merasa geli akibat ciuman Irene.

"Hm... appa-mu lama sekali." Gumam Irene sambil melirik arlojinya sesekali. Ia sudah berada di kantor Sehun hampir 30 menit. Menunggu sang suami menyelesaikan rapatnya

"Bu...bu..." celoteh Min Jae membuat senyuman Irene kembali terukir. Keduanya kembali bermain bersama hingga mendengar suara pintu yang terbuka. Nyatanya, Sehun sudah selesai dari rapatnya itu dan nampak buru-buru ke ruangannya. Sehun memandang bahagia dua orang penting di hidupnya itu.

"Maaf, kau sudah menunggu sangat lama pasti." Ucap Sehun menyesal sambil mencium pelipis Irene lembut dan mengambil Min Jae dari gendongan istrinya. Kini, ayah muda itu yang menyibukkan dirinya untuk bermain dengan putranya. Sehun mengecup lembut kening, mata hidung dan bibir Min Jae dan akhirnya membenamkan putranya pada pelukan hangatnya.

Min Jae menyandarkan kepalanya pada dada Sehun, ia sangat tenang dan nyaman di sana. Sehun tersenyum kemudian mengusap punggung pangeran kecil itu dengan lembut dan mengecup ubun-ubun Min Jae dengan sayang, "Dia sepertinya merindukan appa-nya." Irene tersenyum kemudian duduk di samping Sehun dan ikut menyandarkan kepalanya pada lengan Sehun yang sangat nyaman.

"Sudah makan?" tanya Sehun pada sang istri sambil mengecup beberapa kali puncak kepala Irene dengan lembut, "Hm... aku menunggumu dari tadi." Kata Irene dengan suara yang sedikit manja membuat Sehun gemas sekali, "Aku pasti jahat sekali sudah membuat wanita cantik sepertimu menunggu terlalu lama, benarkan?" tanya Sehun sambil tersenyum lebar menunggu reaksi Irene.

Tidak lama, Irene mendongak dan menemukan pandangan mata Sehun yang masih menatapnya lekat-lekat. Irene tersenyum, kemudian mendekatkan kepalanya pada Sehun. Sejenak, Sehun berpikir mereka akan berciuman namun nyatanya, Irene malah mengintip Min Jae yang kini sudah tertidur dengan mudahnya jika Sehun yang menggendongnya.

Sehun tahu, Irene sedang menggodanya saat ini. Apalagi, cara Irene saat mengintip wajah Min Jae terasa begitu dekat dengan tubuh Sehun. Pria Oh itu berdehem pelan untuk menormalkan kembali gairahnya saat Irene berhasil menyentuh titik lemahnya.

"Dia sudah tidur." Bisik Irene lembut sembari menatap Sehun tersenyum. Namun tidak dengan sang suami yang menatapnya datar tanpa ekspresi. Sehun menghela napasnya berat kemudian berdiri dan menaruh Min Jae di dalam keretanya. Setelah ia jamin sang putra sedang tertidur lelap, ia kembali menatap Irene yang masih diam mematung di tempatnya.

Langkah Sehun kini meunuju sosok wanita yang menggodanya dari tadi. Sehun duduk di sampingnya, kemudian menekan punggung Irene agar mendekat padanya. Detik selanjutnya, bibir mereka saling bertautan dan menimbulkan suara-suara decapan bibir di ruangan kerja itu.

Sehun menahan tengkuk sang istri agar tetap melekat padanya. Sedang Irene kini berhasil mengubah posisinya dan duduk di pangkuan Sehun, mengalungkan tangannya sambil mengacak surai Sehun dengan jemari lentiknya. Sehun benar-benar menikmati ciuman mereka yang selalu membuatnya merasa terbang ke angkasa begitu pula dengan Irene.

Tangan Sehun pun beralih untuk membuka kancing kemeja Irene, kancing pertama berhasil. Kancing kedua dan saat kancing ketiga Irene menahan tangannya. Sehun mendesah kasar kala merasa Irene menolak keinginannya.

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang