Second Honeymoon [b]

5.5K 468 100
                                    

Ini lanjutan yang epilog kemarin yah, vange pengen ngakak baca komenan kalian wkwkwk... jadi vange lanjutin..

Berhubung, vange udah dapet kunci serepnya, vange sudah bisa ngeliput kegiatan hunrene sekarang XD

Warning! Rated 17++

***

Sehun melebarkan matanya ketika di kamar mandi, Irene melepaskan jubah tidurnya hingga jubah tersebut jatuh begitu saja dari tubuhnya ke atas lantai kamar mandi. Sehun meneguk salivanya sendiri ketika melihat Irene yang berdiri di depannya hanya dengan pakaian dalam saja.

"Hun...tolong," katanya terdengar sedikit manja sambil membalikan tubuhnya membelakangi Sehun. Meminta Sehun melepaskan kaitan bra miliknya. Sehun pun dengan senang hati melepaskan pengait bra itu. Menurunkan talinya hingga turun melewati bahu Irene.

Suara air yang mengisi bathub mereka terdengar. Membuat perasaan mereka sama-sama gugup sekarang. Sehun harus mengumpat dalam hati ketika Irene menurunkan celana dalamnya sendiri kemudian masuk ke dalam bathub yang sudah terisi dengan air sabun.

"Hun? Kenapa berdiri di situ? Sini," panggil Irene membuat pria itu tersadar dari lamunannya. Sehun pun mengangguk gugup kemudian menurunkan boxernya dan ikut masuk ke dalam bathub. Airnya hangat dan kini, Sehun duduk tepat di belakang Irene.

Irene pun memutar tubuhnya perlahan menatap Sehun yang masih memandangi tubuhnya dengan tatapan memuja.

"Kenapa kaget begitu, hm?" tanya Irene tersenyum bahkan hampir terlihat ingin menertawakan Sehun sekarang.

"Tidak," Sehun menggeleng pelan sambil menahan napasnya. Baiklah, bahkan sekarang Sehun sedang menahan untuk tidak lebih dulu menyerang Irene.

"Ini bukan yang pertama kalinya, kan?" tanya Irene dan dengan tanpa ijin, Irene langsung duduk di pangkuan Sehun. Pria itu tersentak dan tiba-tiba pikirannya kosong untuk beberapa menit. Mereka sangat intim sekarang. Benarkan?

Irene mengalungkan tangannya pada leher Sehun sambil tersenyum sedang suaminya itu nampak masih mencerna apa yang sedang terjadi. Pria itu seperti kehilangan pikirannya tiba-tiba.

"Rene..." panggil Sehun lembut sambil mengusap punggung polos Irene yang basah.

"Hmm?" sahut Irene sambil mengusap pundak Sehun,

"Kau cantik," ucap Sehun membuat pipi Irene merona. Istrinya tersipu malu ketika Sehun berucap tulus seperti tadi. Rasanya, ia ingin terbang ke angkasa saja dan hatinya berbunga-bunga.

"Jadi, kau sedang menggodaku, kan?" Sehun menarik pinggang Irene untuk lebih merapat padanya. Sehun tersenyum menggoda membuat Irene jadi malu.

"Tidak," elak Irene sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku berjanji, ini akan menjadi malam yang panjang bagi kita berdua." Kata Sehun tersenyum penuh arti.

***

Sehun menghentikan gerakannya sebentar saat ia sudah mencapai klimaksnya beberapa menit yang lalu. Irene memejamkan matanya sambil mengatur pernapasannya. Ini begitu hebat dan Sehun seperti tidak membiarkan Irene bernapas sedikit.

"Lelah?" tanya Sehun pada istrinya yang sedang mengusap lembut rambut Sehun dengan jari-jari lentiknya. Wanita itu tidak menjawab. Ia memang sudah lelah tapi tetap saja meskipun ia jujur pada Sehun, pria itu tidak mau mendengar perkataannya.

Sehun menopang tubuhnya sambil memandang wajah lelah istrinya. Peluh membasahi wajah Irene di sekitara pelipisnya. Sehun lantas mengusap lembut pelipis istrinya dan mencium kening Irene dengan sayang.

Irene bisa melihat wajah Sehun yang saat ini sedang memohon untuk mereka melanjutkan pergulatan sekali lagi. Padahal, keduanya sudah menghabiskan waktu empat jam. Namun, rasanya Sehun belum puas dan tugas Irene hanya bisa menuruti keinginan suaminya itu.

"Sekali lagi, ya?" pinta Sehun namun ia menggeleng lagi dengan cepat, "tidak, mungkin beberapa kali lagi."

Irene tertawa kecil membuat Sehun ikut tersenyum juga. Dan setelah melakukan obrolan singkat itu, Sehun kembali menyatukan tubuh mereka lalu bergerak di atas tubuh Irene. Dan Irene hanya bisa memejamkan matanya sambil mencengkram lengan Sehun.

Desahan demi desahan kini keluar dari bibir keduanya. Entah kegiatan ini akan tuntas pukul berapa karena saat ini sudah menunjukkan pukul satu malam.

"Ah, Sehun!" racau Irene saat kenikmatan itu menghampirinya. Sehun memejamkan matanya juga kemudian mengubah ritme pergulatan mereka semakin cepat.

Hingga saat Irene sudah hampir mencapai klimaksnya, Sehun semakin mempercepat gerakannya membuat Irene mendesah tidak karuan. Dan terjadilah lagi, gelombang kenikmatan keduanya.

"Hh..hh.." mereka tersengal dengan tubuh Sehun yang ambruk pada dada istrinya. Mereka menikmati saat-saat pelepasan hebat mereka.

"Hun, aku sudah lelah," kata Irene dengan suara seraknya yang sedikit lemah. Sungguh, istrinya sudah tidak mampu melanjutkan kegiatan rutin mereka ini.

"Iya, kita istirahat," Sehun tersenyum sambil melepaskan kontak mereka dan berguling ke samping. Sehun merengkuh tubuh mungil istrinya dan memeluk tubuh Irene dengan sayang. Menyelimuti keduanya dengan selimut tebal berwarna putih tersebut.

"Kau tidak mau memiliki anak lagi?" tanya Sehun sambil memejamkan matanya dan mengeratkan pelukannya pada pinggang Irene.

"Hmm? Aku belum ingin," jawab Irene sambil menguap. Sehun tersenyum lalu mencium puncak kepala Irene mesra, "memangnya kenapa kau bertanya begitu?"

"Ya, kalau kau ingin mempunyai anak lagi, aku akan berusaha dengan keras...aw!" Sehun meringis ketika Irene mencubit lengannya, "sakit, sayang!" kata Sehun kesal.

"Jangan mengajakku bicara lagi! Aku mau tidur," kata Irene dengan suara ketusnya. Dan mereka pun tidur bersama setelah sama-sama lelah dengan pergulatan hebat mereka.

Sekian liputan dari vange. Ini vange udah di depak dari kamar sama si sehun :")

.

.

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang