.
.
.
Sehun memijat keningnya sebentar sambil menatap beberapa deretan pria berbadan tegap, berada di kantornya. Setelah berpikir cukup lama, Sehun akhirnya memakai pengawal untuk Irene. Dan gadis yang dari tadi hanya duduk di pangkuan Sehun itu, karena memang Sehun yang menyuruhnya, hanya bisa menatap sebal calon suaminya itu.
Irene tidak mau memakai pengawal, dan menurutnya Sehun terlalu berlebihan. Namun bagi Sehun, tidak ada yang terlalu berlebihan untuk Irene, gadis yang ia cintai.
"Jadi bagaimana?" tanya Jongdae yang sudah hampir bosan menunggu jawaban Sehun, mengenai pengawal mana yang akan ia pekerjakan.
"Hm, akan memilih dia, dan dia." Kata Sehun, menunjuk seseorang dengan rambut blonde, dan yang satunya berambut hitam.
"Taeyong dan Jaehyun? Baiklah." Ucap Jongdae, kemudian menyuruhnya yang lain kembali, sedang Jaehyun dan Taeyong berada di ruangan Sehun.
"Sehun, tidak usah pakai pengawal." Irene menggeleng, namun Sehun tidak menghiraukan rengekan Irene. Sehun mengusap rambut Irene, dan mencium jemari Irene dengan gemas.
"Sayang, aku tidak bisa menjagamu 24 jam penuh, karena itu aku memakai pengawal. Dan ini semua untuk kebaikanmu, aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu. Kau tahu sendiri, jika seseorang sedang mengincarmu?"
"Iya, tapi—"
"Sudah, aku tidak mau berdebat." Potong Sehun cepat, membuat Irene mendengus kesal.
"Hari ini kita harus mencari gaun pengantinmu. Ayo!" kata Sehun, kemudian berdiri dan menggenggam jemari Irene.
"Kalian berdua, naik mobil ini." Sehun melempar salah satu kunci mobilnya itu pada Jaehyun, dan mereka hanya menundukkan badannya pada Sehun.
.
.
.
Sehun memangku kakinya sambil menunggu Irene mencoba gaun pengantinnya. Sehun melirik beberapa pegawai yang tengah menatapnya sambil berbisik. Ya, bukan hal baru jika seseorang membicarakan ketampanannya.
Sret
Tirai itu terbuka, dan Sehun langsung menatap Irene dengan tatapan memuja. Gadis yang terbalut dengan gaun putih khas seorang pengantin itu sangat cantik mempesona. Gaun pengantin yang memiliki bagian bawah yang lebar hingga terseret pada lantai, dan juga beberapa bordiran di bagian dadanya.
"Kau cantik sayang." Ucap Sehun sambil berdiri, dan Irene hanya tersenyum, kemudian menghampiri Sehun yang juga memakai setelan tuxedo putih.
Irene menaruh tangannya di dada Sehun, dan pria itu memeluk pinggang Irene.
"Ini tuxedomu?" Sehun mengangguk, dan Iren hanya ber 'oh' ria, "Jadi aku ambil yang ini saja?" tanya Irene, dan Sehun mengangguk mantap.
"Apa benar-benar bagus?"
"Iya sayang, sangat bagus di tubuhmu. Kau kira aku bohong?" Sehun mencubit gemas hidung Irene, dan gadis itu mendengus kesal.
"Baiklah." Irene menyetujuinya.
"Kita akan mengambil undangan hari ini." Kata Sehun lagi sambil menyisipkan rambut panjang Irene ke belakang telinga, dan gadis itu mengangguk.
"Aku ganti baju dulu."
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfiction#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...