SWM - Chapter 7

7.3K 787 27
                                    


"Aku akan menikah." Suara kecil yang bercampur dengan suara tangisan namun masih bisa didengar jelas oleh Sehun itu, membuat tubuh sang pria membeku seketika.

DEG!

Seperti sebuah anak panah menghujam jantung Sehun rasanya, kata-kata itu membuatnya merasa tidak bernyawa, dan dibuang ke dalam semak belukar.

Sehun memundurkan langkahnya menjauh sedikit dari gadis itu, dan tangis Ji Yeon semakin memecah di kala Sehun menjauh. Sehun mengusap wajahnya kasar, sungguh rasanya ia ingin memukul seseorang di sini untuk meluapkan amarahnya, yang memuncak di ubun-ubunnya.

Gadis pujaannya akan menikah, dan Ji Yeon memberitahukannya tepat setelah gadis itu mengatakan perasaannya melalui sebuah surat kecil, namun nyatanya semua itu hanya tipuan semata untuk membodohi Sehun. Padahal kata-kata Ji Yeon mampu membuat harinya benar-benar luar biasa indah, membuat Sehun tersenyum sepanjang waktu hanya karena isi surat gadis itu. Pula sangat jarang senyuman Sehun merekah seperti siang tadi. Tapi saat ini, keindahan itu sudah hancur sekarang. Tidak ada lagi perasaan bahagia luar biasa yang dirasakan Sehun saat ini.

Sungguh, Sehun tidak pernah merasa hancur seperti ini, ia merasa seperti menjadi mainan untuk Ji Yeon. Mengapa Ji Yeon tega melakukan hal ini padanya? Sebodoh itukah Sehun di matanya? Sebenarnya Ji Yeon mencintainya atau tidak? Ataukah ia hanya mau mempermainkan hatinya?

Menyakitkan.

"Siapa pria itu?" Tanya Sehun tanpa menatap Ji Yeon. Sehun tidak bisa memandang Ji Yeon saat ini. Sehun takut jika ia memandang Ji Yeon, luapan emosinya bisa tidak terkendali. Rasanya benar-benar tidak terkontrol.

"Seseorang yang aku sukai sejak lama," Jelas Ji Yeon sambil menatap Sehun yang semakin hancur mendengar itu.

Dan siapa teman Ji Yeon yang tidak Sehun kenali? Demi Tuhan, aku bersumpah jika hanya Sehunlah yang sangat menghafal setiap sudut kehidupan Ji Yeon. Tapi mengapa ia merasa seperti orang asing di depan Ji Yeon sekarang? Bahkan orang yang Ji Yeon sukai saja Sehun tidak tahu, mengapa rasanya Ji Yeonnya berbeda. Dan apa yang pria itu punyai dan Sehun tidak miliki?

"Apa kelebihannya? Apa yang tidak aku miliki, dan dimiliki olehnya? Katakan Ji Yeon-ah!" Bentak Sehun sambil mengguncang tubuh gadis itu dengan sedikit kasar.

"Ia memiliki hatiku dan... dan— bayi ini," kata Ji Yeon menunduk dengan suara merendah.

Apa ia tidak salah mendengar ucapan Ji Yeon barusan? Apa ia baru saja mendengar jika Ji Yeonnya sedang hamil? Tidak. Ini benar-benar lebih buruk.

Sehun mengepalkan tangannya erat. Kini emosinya sudah menembus batas, bisakah seseorang memberikannya sesuatu untuk dipukul? Atau seseorang membawanya pergi dari sini, sebelum ia menghancur beberapa benda yang terdapat di balkon ini. Sungguh. Tangannya sangat tidak sabar untuk menghajar sesuatu.

Sehun memberanikan diri menatap Ji Yeon, namun hanya pandangan datar tanpa ekspresi, yang seakan tidak percaya apapun yang dikatakan gadis mungil tersebut.

Ia hanya mendengar Ji Yeon semakin menangis. Gadisnya hamil. Omong kosong apa ini yang ia dengar? Ia tidak percaya jika Ji Yeon mengandung anak seseorang. Ia benar-benar tidak percaya. Dan demi Tuhan, Sehun tidak mau mempercayai semua itu. Sehun masih sepenuhnya berharap, jika ia tengah bermimpi buruk, dan seseorang akan segera menyadarkannya.

"Itu sebuah kesalahan, tapi kami melakukannya karena saling mencin—"

"CUKUP!" Sergah Sehun membuat Ji Yeon tersentak kaget, dan kembali menatap wajah dingin Sehun dengan ketakutan. Sungguh, wajah Sehun saat ini mengisyaratkan kekecewaan luar biasa untuknya. Bahkan, Ji Yeon tidak pernah menatap sorot mata Sehun yang begitu menakutkan seperti ini.

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang