.
.
.
Pria dengan rahang tegas itu menatap foto gadis cantik pada sebuah bingkai foto. Pria itu tersenyum sambil mengusap kaca bingkai itu, seakan ia memang sedang bersentuhan dengan orang yang ada di dalam foto tersebut. Ia mendekatkan foto itu pada bibirnya, dan menciumnya dengan kelembutan. Mungkin ia sudah gila, anggaplah seperti itu.
Rasanya ia tidak bisa menahan gejolak hatinya untuk segera bertemu dengan gadisnya, dan mengatakan bagaimana perasaannya saat ini. Di mana perasaannya memiliki kerinduan yang luar biasa untuk gadis itu, dan betapa besar cintanya untuk gadis itu sejak dulu. Ia tahu, mungkin akan sulit mendapatkan gadis itu, namun ia tidak peduli karena yang ia butuhkan bukan persetujuan dari gadis itu, melainkan ia hanya membutuhkan gadis itu untuk tetap berada di sisinya.
Mungkin karena sebuah insiden mengerikan yang sudah ia lakukan, membuatnya jauh dari sang gadis. Tapi itulah akibatnya jika ia sudah terobsesi dengan gadisnya. Ia tidak memperdulikan hal lain, meskipun hal itu akan menyakiti hati gadisnya. Sebut saja nama gadis itu Irene.
"Aku merindukanmu sayang." Lirihnya dengan mata terpejam, sebuah perasaan hancur kembali membendung hatinya.
Hatinya sangat sakit saat memandangi gadis yang saat ini berada di pelukan pria lain, bahkan ia sampai rela menyusun rencana keji hanya demi mendapatkan gadis itu kembali. Misi mendapatkan Irene tidak pernah luntur sedikit pun dari benaknya , bahkan itulah tujuan hidupnya , ia tidak bisa jika tidak ada Irene dalam hidupnya, selama ia hidup yang ia lakukan hanya menguntit gadis itu secara diam-diam, bahkan saat mereka masih menjabat statu siswa di sekolah yang sama dulu. Ya, ia adalah teman sekolah Irene, hingga mereka kuliah. 7 tahun anggaplah, selama 7 tahun ia selalu memperhatikan Irene dalam diam, mengikuti segala kegiatan gadis itu.
namun 7 tahun itu ia anggap tidak berarti apa-apa, karena cinta butanya yang bisa dibilang sebuah obsesi pada seorang wanita, gila? Oh, ia tidak peduli dengan kata itu, ia bahkan bisa lebih dari orang gila.
"Kita akan bersama lagi Hyun-ah, bersabarlah sedikit lagi, karena aku akan membawamu pulang." Ucapnya pelan sambil mengusap foto Irene yang terlapis kaca di dalam bingkai foto itu.
Tok tok tok ...
Pria itu menyimpan foto Irene sedikit terburu-buru, di dalam laci meja kantornya, kemudian ia bersuara sedikit keras, "Masuk".
Krieet...
Pintu kantor berwarna cokelat itu terbuka, dan mata Pria tersebut langsung memcing tidak suka, saat melihat sosok pria yang membuat rencananya gagal itu, berada di kantornya. Pria itu membuang nafasnya dan memalingkan wajahnya ke samping, tangannya terkepal kuat, seperti ingin membunuh pria di depannya itu.
Pria yang baru masuk ke dalam ruangan kantor itu, mendekat dan duduk di depannya. Keduanya saling beradu pandang dengan sengit, rasanya atmosfir yang tercipat benar-benar kuat dan dipenuhi dengan amarah.
"Kau muncul di depanku? Berani sekali."
"Kita harus bicara! Ini semua salahmu brengsek!"
"Aku huh? Sadarkah kau, karena ulah bejatmu bersama Hyo Eun kalian ketahuan?!" bentaknya dengan mata tajamnya, pria di depannya lantas menatapnya semakin geram. Im Jung Hoo mengepalkan tangannya kuat menatap netra pria di depannya itu.
"Ini bukan salahku ! Harusnya kau berfikir, aku sudah memberitahu resiko apa yang akan kita alami, tapi otakmu! Kau benar-benar keras kepala." Seru Jung Hoo dengan sedikit mmebentak.
"DIAM! Aku tidak butuh nasehatmu itu! Aku sudah bilang untuk bertahan sebentar saja, tapi apa? Kau merusak segalanya sebulan yang lalu!" bentak pria itu dengan menggebrak meja membuat Jung Hoo terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfiction#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...