"Aku kesal dengan wajah itu!"
Sehun meneguk air mineralnya sehabis lari pagi, peluh di wajahnya menambah kesan seksi. Air mineral itu pun langsung habis secepat kilat. Sehun benar-benar haus setelah mengitari kompleks perumahannya.
Ia juga penasaran akan keberadaan gadis itu. Dan dengan hati-hati ia memandang ke arah kamar di mana gadis itu berada. Ia berpikir, apa gadis itu belum bangun? Ataukah ia sudah pergi saat sehun olahraga?
Sehun kembali mengingat percakapannya semalam dengan Irene. Tidak bisa dipungkiri, bahwa ia kini merasa bersalah sudah berbicara kasar semalam. Akibatnya, ia memiliki beban pikiran seperti ini.
Sehun pun membanting botol minum itu dengan kasar membuat ahjumma yang sedang menyiapkan makanan terkejut oleh kejadian itu.
Jujur Sehun sebal. Ia sangat ssbal mengapa bayang-bayang Irene yang kini setia menghiasi pikirannya? Ini sangat menyebalkan dan begitu sialan.
"Ahjumma, apa dia sudah pergi?" tanya Sehun sedikit ketus.
"Ah, ia belum bangun sepertinya, Tuan, aku tidak melihatnya dari tadi," jawab ahjumma dengan ramah sambil menundukkan kepalanya lalu kembali bekerja.
Sehun mendesah, jadi ia belum pergi? Semakin menyebalkan saja dan membuat pikirannya kacau.
Sehun pun menaiki anakan tangga dan berjalan menuju kamar pribadinya. Namun langkahnya berhenti di depan kamar gadis itu. Karena kamarnya dan Irene bersebelahan sebenarnya. Sehun memandang lama pintu yang masih tertutup rapat tersebut.
Apa pedulinya pada gadis itu? Bukankah bagus jika ia pergi dari sini? Tapi mengapa rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya? Mengapa ia ingin Irene berpamitan padanya sebelum pergi dari rumah?
Atau mungkin apakah hatinya tidak tenang jika gadis itu pergi dari rumahnya? Bukan semata-mata karena ia menyukai Irene, namun ia hanya tidak tenang itu saja. Sekeras apa pun watak Sehun, ia juga manusia yang masih memiliki perasaan meski itu terkadang lambat untuk disadari. Namun meski sudah berpikir sekeras itu, ia tetap pada pendiriannya dan tidak mau mempedulikan gadis itu. Ia tidak mau terlibat terlalu jauh lagi dengan orang lian.
Cklek
Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka membuat Sehun terkejut dari lamunannya. Dan tiba-tiba saja Irene sudah berada di depan pintu lalu menatapnya dengan bingung. Keduanya saling berpandangan cukup lama. Dan akhirnya Sehun memilih berjalan pergi meninggalkan Irene yang masih diam dengan pikirannya sambil menatap punggung Sehun yang menjauh.
Blam
Suara tutupan pintu yang sedikit keras itu terdengar di telinga Irene membuat gadis cantik itu menutup matanya sebentar. Sifatnya benar-benar sedingin es batu, hatinya keras seperti batu, mengapa ia benar-banar mirip dengan batu? Apa mungkin ia itu juga batu?
Irene banyak berpikir tentang kepribadian Sehun sekarang.
Dan dari pada memikirkan itu terlalu lana, Irene pun berjalan turun melalui anak tangga dengan perlahan. Ia menuruni tangga itu sambil berpikir keras, harus ke mana ia setelah keluar dari istana Sehun? Adakah tempat yang bisa ditujunya? Ia sedang hilang ingatan dan berjalan tanpa tujuan seperti ini, bukankah sama saja ia seperti orang gila? Mau sampai kapan ia berkelana di Seoul? Apa sampai ia kembali mengingat asal usulnya?
![](https://img.wattpad.com/cover/116810830-288-k414960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfiction#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...