SWM - Chapter 26

7.3K 515 49
                                    

______

Sehun menggeliat pelan dalam tidur nyenyaknya. Lantas, ia mengerjap-ngerjapkan matanya saat merasa sinar matahari merambat masuk ke dalam kamarnya. Kini matanya sudah membuka dengan sempurna dan ia pun menegakkan tubuhnya sembari mengucek kedua matanya.

Ia sadar, jika di atas ranjang king size-nya, sang istri tidak berada di sana. Ya memang bukan hal aneh lagi jika Irene selalu bangun lebih dulu. Nyatanya semenjak 2 minggu kehamilan Irene, gadis itu sangat suka bagun di jam 6 pagi dan berpindah tidur di sofa ruang tamu. Sepertinya istrinya tertidur di sana lagi.

Sehun pun segera bangun, tidak menghiraukan tubuh atasnya yang polos tanpa kaos, rambut berantakan dan wajah khas bangun tidurnya. Ia segera keluar dari kamar utamanya dan turun ke lantai bawah. Tidak menunggu lama, mata Sehun menatap gadis cantik dengan piyama biru navy-nya itu sedang tertidur di sofa.

Segera saja Sehun menghampiri istrinya yang nampak tertidur pulas disertai selimut tipis berwarna krem yang menyelimuti tubuhnya. Sehun tersenyum kecil sambil menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Irene. Sehun meraih jemari istrinya dan mengusapnya lembut.

Memang Sehun menyadari, jika nafsu makan istrinya sedang dalam peningkatan. Istrinya juga jadi sering manja padanya. Seperti menelfon Sehun untuk cepat pulang dengan alasan Irene sangat merindukan Sehun. Atau mungkin, Irene akan datang ke kantor Sehun dan menyuruh pria itu menemaninya makan ice cream.

"Sayang? Tidur di kamar ya? Nanti badanmu bisa sakit." Bisik Sehun sambil mengecupi kening Irene berkali-kali. Dan hal itu membuat pergerakkan pada tubuh gadisnya. Irene membuka matanya yang sebenarnya masih ingin tertutup lebih lama.

Kini keduanya saling berpandangan dan Irene memilih untuk mengeratkan selimutnya pada tubuhnya. Perlahan tangan Irene merangkak untuk mengusap pipi Sehun yang menurutnya sangat tampan. Ya, memangnya siapa yang tidak mengakui ketampanan seorang Oh Sehun?

"Buatkan aku sarapan Hun." Manja Irene sambil menarik tengkuk Sehun dan mencium bibir prianya sedikit lama. Sehun menghela nafas sambil mencium hidung Irene berkali-kali. Alhasil, gadisnya bersin.

"Mau sarapan apa hm?"

"Tidak jadi. Buatkan aku jus saja strawberry saja." Irene berucap membuat Sehun mengangguk kemudian berdiri dari tempatnya. Namun Irene menggenggam jemari Sehun sebelum suaminya itu pergi. Gadis itu menegakkan tubuhnya sambil mengusap perutnya yang semakin hari semakin membuncit meski belum nampak sekali.

"Sehun? Kau belum menyapanya." Kata Irene menarik-narik tangan Sehun untuk menyapa buah hati mereka dengan suara manjanya. Sehun tersenyum gemas kemudian berjongkok di depan perut Irene. Pria itu menyelesupkan tangannya pada piyama Irene dan mengelus perut istrinya itu dengan lembut. Seperti ia merasakan sesuatu di dalam sana.

"Selamat pagi anak appa." Ucap Sehun sambil menatap Irene yang sudah tersenyum kecil sambil mengusap rambut Sehun.

"Jangan terlalu menyusahkan eomma ya sayang. Appa bingung, kenapa kau selalu menyuruh eomma-mu untuk tidur di ruang tamu." Sehun menggelengkan kepalanya membuat Irene tertawa kemudian mencubit pipi suaminya dengan gemas.

"Baiklah, sekarang bikinkan aku jus-nya. Aku mau sekarang." Ucap Irene mendesak pada Sehun dan pria itu mengangguk lalu pergi dari sana. Irene ikut menemani Sehun di dapur, di sana juga ada ajhuma yang sedang menyiapkan bahan masakan.

"Ajhuma, apa masih ada strawberry di dalam kulkas?" tanya Sehun pada ajhuma Han dan wanita paruh baya itu nampak berpikir sejenak, "Bukankah buahnya sudah habis karena Irene memakannya kemarin?" Sehun melebarkan matanya. Bahkan Sehun baru membelinya 2 hari yang lalu. Dan sudah habis? Secepat itu?

• Stay With Me | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang