***
Gadis itu menatap ke arah jalanan kota Seoul yang nampak ramai di sore hari. Laju beberapa kenderaan yang nampak berlomba menuju garis finish membuatnya seperti menghitung beberapa mobil dan motor yang lewat. Tangannya bergerak untuk mengelus perutnya yang sedikit membuncit.
Bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis di sana ketika merasa musim gugur kali ini benar-benar special. Meski ia hanya bisa melihat pemandangan dedaunan yang jatuh dari balik kaca mobilnya, ia tetap sangat senang. Dan saat ini ia merasa sebuah tangan sedang menggenggam jemarinya lembut.
Irene. Gadis Bae itu menoleh ke samping dan tersenyum pada pria pujaannya, ia membaringkan kepalanya di lengan pria itu dan menutup matanya. Merasakan kenyamanan yang sangat ia sukai saat berbaring di sana. Kedua tangan itu bertautan dengan erat hingga rasanya Irene bisa merasakan jika Sehun meremas lembut jemarinya.
"Kau menginginkan sesuatu?" tanya pria itu lembut sambil membenamkan ciumannya di puncak kepala Irene. Gadis itu diam saja dan hanya menggeleng kecil. Sehun tersenyum dan mengusap lembut rambut istrinya, "Yakin?" ujarnya lagi untuk meyakinkan bahwa istrinya memang tidak menginginkan apa-apa.
"Tidak Hun. Aku mau pulang saja." Kata Irene lembut masih sambil memejamkan matanya. Entah mengapa ia menjadi mengantuk setelah bersandar di lengan Sehun.
"Hyun Joo-ya, bisa mampir di restaurant biasa?"
"Ne depyeonim." Sahut Hyun Joo dan melajukan mobilnya pada restaurant yang tuan mudanya maksudkan itu, "Mau apa?"
"Kau tidak lapar? Seminggu berada di rumah sakit dan aku tahu makanan di rumah sakit itu tidak enak." Kata Sehun sambil memainkan ponselnya. Irene membuka matanya dan menegakkan tubuhnya. Ia menghela sebentar sambil menatap Sehun, "Pulang Hun. Aku mau pulang, sekarang!" rengek Irene seperti anak kecil.
"Tapi –"
"Aku makan di rumah saja. Lagi pula ajhuma Han bisa masak kan?" Irene kembali beralasan dan akhirnya Sehun merasa ia kalah berdebar untuk kesekian kalinya dengan wanitanya ini. Sehun mengangguk saja dan akhirnya menyuruh Hyun Joo untuk langsung pulang.
"Janji kau akan makan di rumah?"
"Iya." Irene mengangguk dua kali dengan senyuman tipis kemudian merengkuh lengan Sehun lagi dan menyandarkan kembali kepalanya pada lengan Sehun. Pria itu menghela nafasnya dan mengacak rambut Irene gemas.
***
Hyun Joo membawakan tas Sehun ke dalam rumah dan pasangan suami istri yang masih sibuk bergandengan tangan bahkan meski mereka sudah berada di rumah nampak saling tersenyum satu sama lain. Irene benar-benar senang bisa menginjakkan kakinya kembali di rumah setelah seminggu mendekam di balik kamar rawat rumah sakit.
Jujur, gadis itu bosan setengah mati. Setiap hari hanya memandang Donghae yang memeriksa kondisinya dan juga suster yang membawakan obat atau pun makanan. Ah, bahkan hiburannya hanya taman rumah sakit yang akhirnya membuatnya bosan untuk mengunjungi tempat itu.
Bagi Irene, lebih baik ia berada di rumah. Setikdanya jika di rumah ada beberapa hal yang bisa ia lakukan. Seperti memasak, atau pun membuat kue dan sebagainya. Irene duduk di atas sofa sedang Sehun sedang menuju dapur mengambilkan segelas air putih untuk istrinya.
"Irene, mau makan apa sayang?" tanya ajhuma yang sudah memposisikan dirinya di samping Irene. Gadis itu nampak berpikir sejenak, "Hm? Apa saja yang ajhuma masak selalu enak." Kata Irene setelah rasanya otaknya tidak mampu memikirkan satu jenis makanan yang ia inginkan. Masalahnya, semenjak kehamilannya, makanan apa pun akan selalu enak bagi Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Stay With Me | Hunrene ✔
Fanfiction#1 hunrene -- 20.11.2019 _______ Semua berawal dari seorang gadis amnesia yang Sehun temukan di jalan, seorang gadis yang membutuhkan pertolongan dan membuat Sehun mau tidak mau harus menolongnya. Sehun yang awalnya bersikap dingin dan benci pada I...