Hari itu kelas Fadya memulai pelajaran olahraga. Fadya merasa sedikit tidak enak perut. Mungkin benar apa kata bunda kalau dia akan kedatangan tamu bulanan.
"Ayo semuanya bikin empat barisan, perempuan 2 baris, laki-laki 2 baris." Seru Pak Edo selaku guru olahraga.
"Ay, lo gpp? Muka lo pucet tuh." Bisik Nanda di telinga Fadya. Nanda mulai khawatir melihat Fadya seperti kurang semangat.
"Gapapa sih Nan, cuma perut aku ga enak kayanya mw pms."
"Yaudah ijin ke UKS ajalah Ay, takutnya lo pingsan nanti."
"Ga usah Nan, bisa ditahan ko."
Barisan putri pun disuruh lari untuk pemanasan keliling lapangan. Disusul barisan putra.
"Dik, ayo ngelamun aja liatin siapa sih lo?" Seru Gilang sambil menyenggol lengan Dika disebelahnya.
"Liatin cewek yang lagi dideketin musuh gue."
"Lo udah punya musuh disini? Baru masuk juga."
"Biasalah penghianat, wajib dimusuhin dan dikasih pelajaran."
"Dih serem lo. Udah lah ayo lari dulu!"
Dari jarak yang lumayan dekat Rama bisa mendengar percakapan Dika barusan. Ia mulai hawatir jika permasalahan antara Dika dan Rino tak kunjung usai. Bahkan mungkin saja akan menyeret orang-orang baru yang tidak seharusnya dilibatkan.
Sialan. Bikin gue makin ga tenang aja...
Suara teriakan sebagian anak perempuan di lapangan menghentikan langkah Rino dari kantin. Seorang siswi dikerumuni sebagian siswi yang sedang lari keliling lapangan.
Guru olahraga pun meniupkan peluit.
"Ada apa ini?"
"Ini pak Aya pingsan."
"Yasudah kalian gotong ke UKS."
"Kita pak?" Seru Anton.
"Jangan laki-laki. Yang perempuan-perempuan saja."
"Biar saya saja pak." Rino masuk ke dalam kerumunan itu. Dengan sigap menggendong Fadya menuju UKS. Nanda yang hawatir mengikuti langkah Rino dari belakang.
Semua siswi memandang iri kearah Fadya. Fans Rino tentunya.
"Duh Rino, jadi mau pingsan deh gue."
"Cowok ips yang cuco ya ampun."
"Sudah sudah kalian lanjutkan lari kelilingnya."
"Yah bapak tadi saya nawarin gendong Aya ga boleh. Giliran Rino yang beda kelas malah dibolehin gitu aja." Seru Anton tidak terima.
"Kalau kamu mau modus saya tau." Pak Edo berkacak pinggang menanggapi keluhan Anton.
"Ga asik ah si bapak."
"Anton!"
"Iya iya pak maaf."
###
Sesampainya di UKS, Fadya langsung ditidurkan di ranjang. Bu Fina selaku petugas UKS pun dengan sigap menangani Fadya.
"Dia kenapa?" Tanya Bu Fina.
"Pingsan tadi bu, kayanya pms deh dia." Nanda masih terlihat hawatir.
"Yaudah gapapa. Sebentar lagi dia siuman ko. Tolong belikan pembalut kalau begitu."
"Biar saya aja bu." Rino yang masih berdiam diri di sebelah ranjang Fadya langsung keluar.
"Dia pacarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
him (END)
Teen FictionBertahan atau melepaskan Selalu ada alasan yg menyertai keduanya Tapi ada satu hal yg sulit dihentikan ketika kamu melepaskan seseorang Kamu tidak selalu bisa benar2 menghapusnya dalam ingatanmu Meskipun kamu sudah berusaha keras mengenyahkan segala...