Masa SMA memang sedikit banyak memberikan kenangan bagi siapapun yang melaluinya. Meski tidak selalu yang manis-manis saja, tapi setidaknya kamu akan menemukan pelajaran berharga pada fase yang tak bisa kamu lewati begitu saja ini.
Tentang pertemuan
Tentang kedekatan
Tentang kebersamaan
Tentang perselisihan
Tentang kesalahpahaman
Tentang luka
Tentang kehilangan
Hingga perpisahan tiba
Dan yang tersisa hanyalah kenangan...
***Selama kurang lebih sembilan bulan siswa kelas XII disibukkan dengan belajar, les dan juga pemantapan guna menghadapi UN.
Tidak terkecuali Fadya dan teman-temannya. Hari-harinya dipenuhi dengan pendalaman materi pelajaran. Setelah lengser dari jabatannya di OSIS, fokus Fadya hanya ke pelajaran sekolah.
Cita-citanya untuk menjadi dokter mengharuskannya mendapat nilai tinggi di pelajaran-pelajaran MIPA.
Sesekali tidak sengaja ia bertemu dengan Rino. Namun keduanya hanya diam saling memandang sesaat dan tidak ada yang berniat menyapa.
Terakhir kali yang masih membuat hati Fadya berdenyut adalah ketika Vera tiba-tiba pingsan saat upacara berlangsung. Dan dengan sigap Rino membopongnya.
Kalau dulu ia yang pernah diperlakukan seperti itu. Kini tidak lagi. Rino berhenti memperjuangkannya. Hingga tanpa disadari Fadya pun membiarkan Rendi selalu berada di dekatnya.
Perlahan tapi pasti mereka saling menjauh dan menjadi asing satu sama lain.
Setelah melalui masa-masa UJIAN yang melelahkan. Fadya ditemani sang bunda disibukkan dengan pendaftaran Fadya masuk Sekolah Tinggi Kedokteran.
Melalui proses ujian dan tes yang cukup panjang. Akhirnya Fadya keterima di salah satu Sekolah Tinggi Kedokteranyang cukup terkenal. Meskipun pengumuman kelulusan SMA nya belum keluar.
***Dan hari perpisahan pun tiba. Sedari pagi Fadya dan Nanda sudah berada di salon untuk menyempurnakan tampilan mereka.
Kebaya peach cerah juga rok batik selutut yang Fadya kenakan membuatnya terlihat anggun. Ia sengaja meminta riasan make up yang natural. Rambutnya disanggul dengan menyisakan helaian disisi wajahnya.
Helaian yang disuka Rino dulu dan selalu dikaitkan oleh Rino ke belakang telinga Fadya kala itu.
Ya. Kenangan memang selalu menghampiri tanpa permisi. Membuat sang pengingat tersenyum simpul ataupun kembali menitikkan air mata.
Rangkaian acara perpisahan sekolah tidak luput dari perhatian Fadya. Foto angkatan yang diadakan diatas panggung untuk setiap kelas mulai diabadikan.
Dan terakhir acara parade band dari para siswa SMA Nusa Bangsa.
Fadya memang mengetahui bahwa Rino juga sedikit hobby di musik. Ia membentuk band bersama teman sekelasnya. Dan tampilah Rino juga bandnya diatas panggung.
-Semua Tentang Kita- by peterpan
Lagu yang band Rino dkk bawakan. Yang sebelumnya sang vokalis Yudi mengatakan bahwa lagu yang akan mereka bawakan ditujukan dari sang gitaris untuk seseorang katanya.
Hingga lagu mengalun dengan indahnya. Fadya disudut sana terus memandangi Rino. Matanya mulai memanas. Ingin menangis tapi ditahannya. Cukuplah kesunyian malam-malamnya yang menjadi saksi bahwa Fadya selalu menangisi Rino.
"Nan, pinjem kameranya dong"
"Buat apa Fadya Kamila cantik?"
"Mau nyuruh orang motoin Rino. Untuk yang terakhir kalinya." Fadya mengedarkan pandangannya sambil mencari salah satu teman mereka untuk dimintai tolong.
KAMU SEDANG MEMBACA
him (END)
Teen FictionBertahan atau melepaskan Selalu ada alasan yg menyertai keduanya Tapi ada satu hal yg sulit dihentikan ketika kamu melepaskan seseorang Kamu tidak selalu bisa benar2 menghapusnya dalam ingatanmu Meskipun kamu sudah berusaha keras mengenyahkan segala...