Minggu yang cerah memang paling pas dimanfaatkan untuk family time.
Fadya dan Yanuar suaminya sudah bersiap hendak pergi ke sebuah tempat wisata di daerah Lembang. Tidak ketinggalan dengan Aryandra Prawira anak kesayangan mereka yang sedari tadi sudah antusias akan diajak jalan-jalan.
"Rencana mau kemana sih mas di Lembangnya?"
"Kemana ya enaknya?" Yanuar memasangkan sabuk pengaman tak lupa mengingatkan Fadya untuk memasangnya juga.
"Banyak banget sekarang objek wisata disana."
"Aku pengen ke farm house Lembang. Katanya bagus banget disana."
Fadya sedikit terkejut mengingat dulu ia pernah kesana bersama seseorang.
"Asikkkk Ar mau pah kesana. Kalau kata papah bagus pasti tempatnya bagus beneran."
"Emang kapan papa bohong. Anak pinter."
Yanuar mengelus puncak kepala anak lelakinya itu yang sudah anteng duduk dipangkuan Fadya.
"Gimana sayang. Kamu setuju ga? Ko jadi diem?"
"Setuju dong. Mama kalah deh sama kalian berdua."
Fadya mengeratkan pelukan pada putra kesayangannya itu.
"Love you..."
"Mas..." Fadya mendelik karena Yanuar dengan sengaja hendak mencium puncak kepala Fadya sambil menggeserkan badannya kearah istri kesayangannya itu.
Lalu tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya. Fadya pun turut tersenyum dibuatnya. Lelaki ini ada saja perlakuan manisnya yang membuat Fadya lama-lama sangat mencintainya.
***
Lama mereka berkeliling di tempat itu.
"Mah, Pah kesana yuk. Banyak gembok itu disana."
Aryandra berlarian tidak sabar. Yanuar pun berlari mengikuti putranya yang sebentar lagi genap berumur 4 tahun.
Fadya menelusuri dalam diam pada serangkaian gembok yang dinamakan gembok cinta tersebut.
Tak lama matanya tertuju pada sepasang gembok yang pernah menjadi saksi cintanya bersama lelaki di masa lalunya itu.
Sepasang gembok itu agak sedikit usang dimakan waktu. Tapi diantara keduanya Fadya melihat satu gembok lagi yang sengaja diselipkan sebuah plakat berwarna emas. Tertulis disana...
Happy wedding
Always be happy
I will always remember you
F.K
12.3.2011Fadya termenung disana. Ini benar Rino yang sengaja memasangnya? Ini inisial namanya. Tanggal pernikahannya. Jika memang ini hanya kebetulan. Tapi bagaimana bisa terpampang diantara gembok cinta mereka.
Terimakasih Rino...
"Liatin apa sampe bengong gitu?"
"Eh ga ko Mas. Lho Ar malah tidur?"
"Iya nih kecapean lari-lari kayanya. Pulang yuk."
Untung saja Yanuar tidak meneliti lebih jauh apa yang dilihat Fadya.
Ar yang tertidur lelap dalam gendongan suaminya itu membuat Fadya tersenyum.
Bahagia apalagi yang kau cari ketika apa yang kau miliki teramat berharga untuk selalu harus kau syukuri...
Fadya mensejajarkan langkah Yanuar. Memeluk pinggang suaminya itu.
"Makasih ya mas..."
"Lho ko tiba-tiba gini. Ada apa?"
"Ga papa ih. Cuma mau bilang gitu aja salah ya?"
"Hehhe. Iya sayang iya maaf. Terimakasih kembali."Fadya mengeratkan pelukannya tersenyum kearah suaminya. Yang membuat Yanuar berkali2 jatuh hati dengan senyuman manis itu juga pemiliknya.
Meski terkadang ada saja mood Fadya yang membuatnya kalang kabut. Apalagi menjelang masa PMS. Tapi itulah uniknya mencintai seorang Fadya Kamila. Akan Yanuar hadapi dengan segenap cinta dan hatinya yang sudah terisi penuh oleh wanita cantik ini.
***
Suatu sore. Fadya masih setia didalam ruang kerjanya. Jam prakteknya sudah berakhir 10 menit yang lalu.
Pasiennya hari ini cukup banyak. Sehingga ia harus menambah jam kerjanya. Karena tidak tega pada pasien yang sudah lama mendaftar.
Fadya ditempatkan di Rumah Sakit yang sama dengan Yanuar. Tentu suaminya itu tidak ingin istrinya jauh darinya.
Gemerincik hujan di sore hari tidak menghentikan lembayung senja yang masih ingin nampak di langit sana.
Fadya memandangi jendela disebelahnya. Menikmati hujan kecil itu bersama kenangan yang menghampiri.
Ia bisa saja bilang sudah menutup rapat masa lalunya. Dan memberikan cinta sepenuhnya kepada Yanuar. Tapi jika sesekali ada suatu ingatan yang membawanya ke masa lalu. Ia bisa apa?
Seperti minggu kemarin. Dan kenyataan yang baru ia lihat disana.
Hanya sebatas ingat saja. Tidak harus berlarut-larut. Toh orangnya kini sudah menemukan kebahagiaannya sendiri.
Hujan kala itu
Pernah menghantarkanmu kembali padaku
Ditengah gerimis dan senja yang memancar indah
Kau pernah datang kembali
Hujan pernah menahanmu disisiku lagi
Hujan juga menjadi saksi
Sebuah perasaan yang belum padam
Rintiknya seakan mengalunkan harapan akan kisah yang kembali terajut indah
Meski berakhir sudah
Tapi kenangannya akan selalu ada
Mengingatkan kembali bahwa ada seseorang yang indah dalam kenangan itu
.....☔☔☔☔☔
Dikit banget ya hehe
Ini gatel pengen bikin extra part karena lagunya itu ga masuk di list cerita hehheLagunya soundtrack juga tetep...
Inget pas doi jemput ke kampus itu kan ya untuk pertama kalinya setelah kita putus...
Otw balikan lagi itu
Nah pas gerimis2 gimana gitu
Jadi seneng aja sama lagunya...*aku selalu bahagia saat hujan turun, karena ku dapat mengenangmu untukku sendiri...aku bisa tersenyum sepanjang hari karena hujan pernah menahanmu disini...untukku*
Terimakasih hujan
Juga Teh Pia ex vocalis Utopia. Yang aq tuh ngefans bgt n suka sama lagu2nya😚
Banyak yg mewakili perasaan hati💔
28.02.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
him (END)
Teen FictionBertahan atau melepaskan Selalu ada alasan yg menyertai keduanya Tapi ada satu hal yg sulit dihentikan ketika kamu melepaskan seseorang Kamu tidak selalu bisa benar2 menghapusnya dalam ingatanmu Meskipun kamu sudah berusaha keras mengenyahkan segala...