Rino memandangi langit-langit kamarnya. Setelah mengantar Fadya pulang sore tadi, ia bergegas pulang ke rumah. Rino tau mungkin sikapnya tadi membuat Fadya kecewa.
Ia mengerti raut ceria yang berusaha ditampilkan Fadya dihadapannya itu tidak sepenuhnya ceria. Ia gusar apakah harus mulai terbuka mengenai masa lalunya kepada Fadya? Tapi akankah gadisnya mau mendengarkan semuanya.
Rino sudah membuang jauh-jauh perasaannya kepada Vera. Akan tetapi hal mengejutkan tadi mengusik hatinya. Bagaimana tidak, Dika pernah begitu marah atas kesalahpahaman mereka karena Bunga. Tapi ada hubungan apa antara Dika dan Vera?
Mungkinkah kemungkinan terburuknya mereka sebenarnya berpacaran? Namun, karena Vera harus pindah ke Bogor membuat hubungan mereka berakhir? Ataukah Dika menduakan Vera dengan berpacaran dengan Bunga?
Mengapa ia tidak mengetahui hingga sejauh ini? Bukankah Dika terlihat sangat marah saat mendapati fotonya dengan Bunga? Meski itu adalah kesalahpahaman. Dan hingga saat ini Rino sampai terlupa untuk menjebak balik Bunga.
Jika kemungkinan kedua benar. Ia akan membuat perhitungan dengan Dika karena nantinya hal ini akan melukai Vera. Gadis yang pernah teramat ia sayangi.
Rino harus menghubungi seseorang untuk mengetahui kebenaran yang pasti.
Ferino: Ram, gue mw nanya sesuatu
Rama: tanya aja No
Ferino: lo inget Vera? Temen kecil gue. Temen SMP kita dulu?
Rama: yang pindah ke Bogor?
Ferino: iya
Rama: tau
Ferino: lo tw ga ada hubungan apa Vera sama Dika?
Rama diam beberapa saat. Dulu memang Dika meminta semua temannya untuk merahasiakan ini dari Rino. Akan tetapi, Dika sudah berubah dan semakin tidak seperti yang ia kenal. Inilah saatnya Rino mengetahui semuanya.
Rama: mereka pacaran
Benar saja perkiraan Rino. Dan sudah pasti Dika menjalin hubungan diam-diam dengan Bunga dibelakang Vera.
Rino gusar. Ia mencoba untuk mengabaikan hal ini. Tapi sesuatu mengusiknya. Bagaimana jika Vera tau dan terluka? Jika Vera terluka siapa yang akan menghiburnya? Siapa yang akan menghapus air matanya?
Namun untuk semua itu Rino sudah tidak memiliki hak lagi. Meski Rino masih menganggap Vera sahabat masa kecilnya. Vera kini menjauh dari dirinya. Dan membatasi komunikasi mereka.
Fadya Kamila💙: jangan lupa makan ya😊
Rino kembali mengamati hp nya. Ada notif masuk disana. Senyum terukir di wajahnya kini. Ah, gadisnya hampir saja ia lupa.
"Hallo."
Denger suaranya bikin adem man!
"Ino." Suara merengek terdengar diseberang sana.
"Hai."
"Aku kira ga akan ngomong."
"Hehehe."
"Malah ketawa sih."
"Ay..."
"Hmmmm."
"Marah ya?"
"Marah ga ya?""Ay serius, marah ya sama gue."
"Idih mulai gue elo lagi, hahaha."
"Keceplosan Ay..."
"Gapapa ko."
"Sorry ya Ay..."
"Buat."
"Sikap aku tadi siang."
"Oh, iya."
"Gitu doank?"
"Harus gimana Ino ih."
KAMU SEDANG MEMBACA
him (END)
Teen FictionBertahan atau melepaskan Selalu ada alasan yg menyertai keduanya Tapi ada satu hal yg sulit dihentikan ketika kamu melepaskan seseorang Kamu tidak selalu bisa benar2 menghapusnya dalam ingatanmu Meskipun kamu sudah berusaha keras mengenyahkan segala...