Fadya duduk didepan meja belajar di kamar bernuansa peach, warna kesukaannya. Sebulan sudah sejak acara perpisahan sekolahnya. Ia baru sanggup membuka isi kotak yang Rino berikan.
Sebuah gantungan kunci berbentuk huruf F. Dan sepucuk surat...
Gadis yang kutemui di halte kala itu telah mencuri hati ini.
Tuhan Maha Baik dengan mempertemukan kami kembali.
Semua tentangnya selalu menjadi kekagumanku.
Hingga tak sengaja kutorehkan luka.
Dan akhirnya ia memilih menjauh.
Aku yang salah.
Teramat naif untuk tidak lagi memperjuangkannya.
Hingga waktu bergulir dan mengharuskan akhir bagi kita.
Tapi percayalah.
Selamanya kamu selalu dihatiku.
Terimakasih Fadya Kamila...
❤❤❤Dan air mata Fadya kembali luruh. Kenangan yang tercecer dengan sigapnya kembali menghampiri.
Mungkin jika Nanda tau. Sahabatnya itu akan memarahinya karena kembali menangisi Rino.
Karena ketika Fadya menceritakan bagaimana perpisahan mereka sebulan yang lalu itu. Nanda juga menanyakan kenapa Fadya tidak jujur pada hatinya sendiri.
Karena jika mungkin. Rino juga akan kembali memperjuangkannya.
Tapi perpisahan tetaplah perpisahan. Mungkin ini jalan terbaik. Meski tak sepenuhnya bisa dengan mudah melupakan.
Fadya menghapus airmatanya. Ia tidak boleh kembali goyah. Ada mimpi yang harus ia wujudkan yang sudah terbuka jalannya di depan mata.
^^^
Kampus siang ini cukup sepi. Kelas yang akan Fadya ikuti akan menguras waktunya hingg sore hari. Karenanya ia memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu.
Nanda tidak lagi bersamanya. Sahabatnya itu memilih jurusan penyiaran di salah satu kampus swasta masih di kota ini untungnya. Jadi jika keduanya dilanda rindu untuk curcol. Maka keduanya akan segera mengusahakan untuk ketemuan.
Sesekali mereka kontak lewat chat tapi tidak terlalu sering karena kesibukkan masing-masing. Mereka harus saling mendukung agar nantinya sama-sama sukses menggapai cita.
Fadya iseng membuka sosmed nya yang jarang ia lihat juga.
Postingan terakhir Fadya 2 minggu yang lalu. Di sebuah mall seusai nonton film bareng Kak Radit.
Disana ada potret dirinya yang Kak Radit ambil. Katanya lucu rambut Fadya kena angin karena lupa ga bawa ikat rambut.
FadyaKamila31
KAMU SEDANG MEMBACA
him (END)
Novela JuvenilBertahan atau melepaskan Selalu ada alasan yg menyertai keduanya Tapi ada satu hal yg sulit dihentikan ketika kamu melepaskan seseorang Kamu tidak selalu bisa benar2 menghapusnya dalam ingatanmu Meskipun kamu sudah berusaha keras mengenyahkan segala...