2,2. Meade

3K 353 36
                                    

Dear Paman George yang dermawan,

Aku sudah mencoba beberapa produkmu seperti Boxing Telescope dan U-No-Poo. Dan itu benar-benar bekerja dengan baik seperti tahun sebelumnya. Apalagi aku mengikuti beberapa saran darimu. You really such a good rolemode for me, uncle.

Tapi kurasa aku mulai sedikit bosan. Aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda―seperti menyelinap keluar kastil. Ke Hutan Terlarang atau Hogsmeade atau entahlah. Aku tidak tahu bagaimana caranya tapi aku yakin aku bertanya pada orang yang tepat.

Your lovely student,
C.A.M

Cassie membaca sekali lagi surat ditangannya. Begitu merasa yakin dengan apa yang ditulisnya, ia mengangkat bahunya acuh dan memasukkan suratnya kembali kedalam amplop. Berjalan santai menuju tempat burung hantu berada.

Diantara cerita orang-orang dewasa yang pernah bersekolah di Hogwarts yang pernah didengarnya, cerita George Weasley adalah yang paling ia sukai. Terdengar begitu menyenangkan dan kerap kali menjadi inspirasi bagi Cassie dalam mengerjai orang yang membuatnya kesal. Dalam kasus ini, Scorpius menempati urutan pertama.

Dia ingat jika George pernah menceritakan sesuatu tentang menyelinap keluar Hogwarts. Tapi dia tidak ingat detail ceritanya sehingga ia memilih untuk mengirimi pria itu surat. Jika dia tahu detail ceritanya, ia mungkin bisa mengikuti cara yang sama untuk ke Hogsmeade. Dan ia yakin seratus persen, pamannya itu pasti akan memberitahunya.

Setelah mengikatkan surat itu di kaki burung hantu keluarganya, Eagle, Cassie langsung bergegas untuk kembali ke asramanya. Namun baru sampai diluar kandang burung hantu, ia sudah dihadang oleh salah satu orang yang tidak begitu ingin ditemuinya.

"Hei, Malfoy," sapa orang itu. Dia tidak tampak terkejut melihatnya sehingga Cassie berasumsi orang ini memang mengikutinya.

Cassie sudah akan mengabaikan orang itu dan melanjutkan langkah. Tapi orang itu tidak menyerah untuk menghadangnya. Cassie akhirnya mendengus dan memilih meladeni pria itu.

"Fine. Ada apa, Potter?" James Potter―orang yang menghadang Cassie―tersenyum puas ketika gadis itu menyerah untuk mengabaikannya.

"Begini, darling," Cassie mencibir mendengar panggilan James untuknya, "Aku mendengar pembicaraanmu dan Scorpius. Mengenai Hogsmeade."

"So?" Cassie memincingkan matanya dengan tangannya yang bersedekap.

"Kurasa aku bisa membantumu pergi kesana."

"Dengan cara apa?"

James tersenyum ketika Cassie terdengar tertarik dengan tawarannya. Sekalipun gadis itu tidak merubah tatapannya, "Dengan peta perompak. Itu akan menunjukkan jalan rahasia menuju Hogsmeade yang tidak diketahui Filch dan―"

"Aku tahu apa itu peta perompak, Potter," Cassie memotong dengan nada tidak sabar, "Yang aku tidak tahu adalah bahwa kau memilikinya."

"Well, karena jubah gaib ada di Albus sekarang jadi aku kebagian peta perompak." James menjawab tak yakin karena―yang sebenarnya terjadi adalah ia mengambilnya sendiri dari meja kerja ayahnya.

Cassie memandang pria itu skeptis, "Dan kenapa kau mau membantuku?"

"Aku tak melakukan ini dengan gratis."

Nah kan.

Walaupun James tertarik padanya tapi dia tidak seperti Hugo yang akan melakukan apapun untuk Cassie. Itu sebabnya Cassie curiga dengan pria itu yang tiba-tiba ingin membantu.

"Bukan bayaran dalam bentuk uang, benda atau apapun yang kau pikirkan. Ini lebih seperti sebuah syarat yang harus kau penuhi jika kau mau menerima bantuanku," James melanjutkan ketika Cassie terlihat semakin curiga kepadanya, "Syaratnya adalah kau harus selalu bersamaku di Hogsmeade nanti. Aku bisa mengurus Scorpius, Rose, dan Demian supaya kita hanya berdua dan kau tak akan dapat masalah karena mereka―"

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang