3,2. ToD?

2.3K 281 12
                                    

Albus benar-benar tidak yakin dengan apa yang dilakukanya sekarang ini. Ini benar-benar gila. Menyelinap keluar asrama malam-malam begini bersama seorang pelanggan tetap detensi. Dia seharusnya menolak sejak awal tapi kalau dipikir-pikir, ini lebih baik dari pada jadi sasaran Jenkins dan gengnya lagi didalam asrama. Mereka tidak mungkin sudah tidur jam segini apalagi saat besok libur.

"Malfoy, apa yang kita lakukan disini sebenarnya?" tanya Albus. Mereka sedang berada disebuah kelas kosong saat ini. Berada tepat disamping jendelanya dengan sebuah ember tak jauh dari mereka.

"Kau akan tahu sebentar lagi, Potter." jawab Cassie tanpa mengalihkan perhatiannya dari selembar perkamen yang ada ditangannya. Itu adalah peta perompak. Albus meminjamnya dari James supaya bisa menghindari Jenkins dan kawanannya. Dan Cassie memaksanya untuk membawa benda itu serta jubah gaib.

Cassie langsung mengeluarkan seringainya kala kucing jelek yang menjadi targetnya kini sudah hampir sampai ditempat yang dia inginkan. Dia menunduk untuk mengambil sebuah benda yang berada dalam ember kemudian memerlihatkannya pada Albus.

"Kau tahu apa ini?" tanya Cassie.

Albus mengernyit tak mengerti, "Balon air?"

"So you've heard of them." Cassie menganggukkan kepalanya. Gadis itu kemudian melihat keluar jendela, ke lantai dasar yang ada dibawah jendela tepatnyaㅡmereka berada dilantai tigaㅡ. Kemudian gadis itu memposisikan tangannya yang memegang balon air keluar jendela.

"Victim in sight." Mrs. Norris terlihat berada tepat dibawah sana. Albus ikut menengok ke bawah karena penasaran. "And bombs away." Dan Cassie melepaskan balon air itu hingga jatuh tepat ke tubuh kucing tadi. Balonnya pecah dan airnya didalamnya langsung membahasi tubuh Mrs. Norris.

"Hide!" Dan Cassie langsung menarik Albus untuk menjauh dari jendela ketika Mrs. Norris mengeong galak. Semua kucing benci air, ingat?

"Giliranmu." katanya pada Albus.

"But it seems rude."

Cassie menggeleng cepat, "Tidak, ini akan menyenangkan." Cassie lalu mengambil sebuah balon air dan menaruhnya ditangan Albus. Dia mengintip ke bawah kemudian menemukan Filch disana. Filch tampaknya berpikir orang yang melempari Mrs. Norris dengan balon air itu ada dilantai bawah. Buktinya pria itu malah tampak sedang mengamati sekelilingnya bukannya ruangan kelas ini.

Cassie akhirnya menarik tangan Albus dan memposisikannya keluar jendela. Dia menunggu beberapa saat agar Filch mundur beberapa langkah. Pasalnya dia terlalu jauh dari tempat Mrs. Norris tadi. Kemuningan untuk melesetnya terlalu besar kalau dilepaskan sekarang.

Albus hanya diam ketika Cassie tampak begitu semangat dengan semua ini. Ia menatap Cassie dari tempatnya berdiri sekarang dan ia akhirnya mengerti mengapa James dan Hugo bisa menyukai gadis ini. Cassie benar-benar cantik bahkan tanpa gadis itu berusaha untuk terlihat cantik.

"Now!" bisik Cassie.

"Now what?"

"Just drop it." Dan Albus melepaskan balon air ditangannya tadi. Cassie langsung menarik Albus untuk menunduk ketika suara balon air yang pecah terdengar.

"Aku melihat kalian!" Filch yang ikut basah berteriak kemudian. Bukannya takut keduanya malah tertawa tertahan. "Lebih baik kalian keluar sekarang sebelum detensi yang akan kalian terima lebih buruk daripada mimpi buruk kalian sendiri."

Bukannya takut, Cassie malah kembali menarik ember berisi balon air tadi mendekat. Masih ada lima balon air lagi didalamnya. Dan dia punya ide yang lebih baik lagi.

"Bantu aku." Albus yang mengerti membantu Cassie mengangkat ember tadi dan menuangkan semua isinya keluar jendela tanpa merubah posisi merunduk mereka.

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang