4,2. Quidditch

2.2K 291 42
                                    

Tim Slytherin sedang melakukan pemanasan ringan sebelum mendengar suara komentator, Sam Jordan, memanggil mereka. Sebelumnya sang kapten tim Quidditch telah memberikan pidatonya yang menurut Cassie sangat membuatnya mengantuk. Lucas Vann kemudian mengangguk mantap pada anggotanya yang balik mengangguk juga. Mereka berbaris keluar dengan Cassie yang menjadi penutup barisan.

"Ini dia, anggota tim Gryffindor tahun ini. Kita sambut, Sang Kapten Robins, Potter, Malfoy, Hampson, Weasley, Kirke dan Forbisher." teriakan Jordan memperkenalkan tim Gryffindor terlebih dahulu. Sorakan bersemangat dari pendukung Gryffindor terdengar.

Kemudian mereka semua beralih pada tim yang lainnya yang muncul dengan seragam hijau khasnya.

"Dan dari tim Slytherin, ini dia! Kapten Vann, Zabini, Jones, Barge, Flinth, Clark dan Malfoy yang menggantikan Nott." suara Jordan kalah oleh teriakan keras dari pendukung Slyhterin. "Benar-benar pertandingan yang menarik dengan adanya seorang Malfoy dimasing-masing tim."

Draco yang berada dipodium khusus mengernyitkan dahi ketika melihat putri kecilnya ikut bertanding. Dia baru tahu soal ini.

"Kurasa ini akan menjadi pertandingan yang menarik." gumamnya pelan. Namun masih dapat didengar oleh istrinya yang duduk tepat disebelahnya.

"Seingatku kau tak setuju Cassie main Quidditch."

Draco mengangkat bahunya, "Tapi Cassie bermain untuk Slytherin. Dan kita sama-sama tahu Cassie paling bisa mendapatkan apa yang ia inginkan termasuk kemenangan."

Hermione benar-benar menatap suaminya kali ini, "Dengan berbuat curang maksudmu? Kau ingin Cassie berbuat curang agar Slytherin menang?"

"Well, I'm okay with that. Lagipula itu yang membuatnya menjadi Slytherin sejati." balas Draco santai.

Hermione memandang Draco dengan tatapan tidak percayanya. Bertahun-tahun menikah, pemuda ini masih belum berubah juga ternyata.

Kapten dari masing-masing tim berhadapan dan bejabat tangan. James yang berada tepat disamping sang kapten memerhatikan Cassie yang tidak tampak gugup sama sekali. Justru sebaliknya, gadis itu malah tampak sangat malas berada disana.

Madam Hooch mengatakan beberapa patah kata sebelum mengeluarkan sebuah bola emas berukuran kecil. "Snitch sudah dilepaskan," komentar Jordan. "Dan pertandingan dimulai, sekarangㅡ" Bersamaan dengan itu, Madam Hooch melempar Quaffle dan meniup peluit. Quaffle langsung ditangkap oleh Scorpius.

Cassie memang awalnya tidak tahu apa-apa soal Quidditch. Dia bahkan selalu memilih tidur atau membaca majalahnya di asrama ketimbang menonton pertandingan Quidditch asramanya sendiri. Tapi dia bersyukur memiliki teman-teman yang mau memberitahunya apa-apa saja yang perlu ia ketahui tentang Quidditch sebelum sarapan tadi. Seperti tugas Seeker, Beater, Keeper dan Chaser. Dan siapa-siapa saja anggota timnya dan tim lawan yang menempati bagian itu.

Cassie memilih terbang menjauh dari kerumunan. Dia seorang Seeker. Tugasnya adalah menangkap Snitch yang merupakan bola emas berukuran kecil. Dan berhubung Snitch biasanya terlihatnya belakangan, Cassie memilih menghabiskan waktu untuk menonton dari jauh.

"Baik-baik saja diatas sana, Malfoy?" Cassie mengeram sebal ketika tiba-tiba suara James Potter terdengar ditelinganya. Pria itu berhenti tak jauh dari tempatnya berhenti.

"Enyahlah, Potter." ketus Cassie dan melajukan sapunya menjauh dari James. Tapi bukannya tersinggung dengan respon Cassie, James malah tersenyum dan ikut melajukan sapunya dibelakang gadis itu pelan.

"Dan sekarang Zabini membawa Quaffle melesat menuju gawang Gryffindor, lebih dekat, menghindar dari Hampsonㅡdan owh, berkelit dengan cantik dari Bludger kiriman WeasleyㅡZabini menembak danㅡsayang sekali, Frobisher memblokirnya, kawan-kawanㅡ"

[3] Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang